Pagi ini saya berasa ditampar sama lagu-lagu di playlist saya. abis bangun tidur iseng-iseng denger lagu yang ternyata ‘tamparannya’ nggak iseng-iseng. Emang masalah cinta nggak pernah ada abisnya kali ya, tiap lagu yang di puter shuffle kayaknya sambung menyambung menjadi satu (itulah Indonesia), tiap lagu adalah kontinuitas dari lagu sebelumnya.

Saya punya beberapa hal yang cuma diketahui Tuhan dan saya. Hal terhebat yang pernah saya punya yang saya selalu simpan baik-baik di hati paling dalam dan hanya Tuhan yang tau seberapa hebat sesuatu itu. Hati saya punya sekotak serbuk cinta (imajinasi gadungan yang mendekati sempurna) yang sifatnya irreversible, nggak bisa diperbarui. Serbuk ini bisa hilang begitu aja tanpa saya bisa control dan bahkan ketika serbuk itu hilang, pawang hati pun nggak bisa bikin serbuk itu balik lagi. Oke, saya nggak bilang apakah serbuk itu masih utuh, hilang sedikit, atau sudah hilang semua, tapi saya bilang, saya butuh serbuk yang baru. Celakanya, dimana saya bisa dapetin serbuk yang baru itu?

Lagu pertama dari arak-arakan lagu yang nggak perlu disebutkan judulnya, tiap kali lagu ini mejeng ditelinga saya, otak saya lompat-lompat ngerock sambil teriak, “yeeeahhh, ini gue banget!” sedangkan hati saya langsung pasang tampang loyo dan bilang, “ya, ini aku banget” kemudian dilanjutkan dengan merenung berkepanjangan.

Saya ibarat bikin bakso isi bom! Siapa sih nggak suka bakso? (astagfirullah, puasa vi puasa :|) Orang pasti akan makan dengan senengnya dan nggak menyadari  kalo seiring waktu bakso yang dimakannya bakal meledak hebat dan bikin semuanya luluh lantak.

Kenapa harus ada hal-hal kayak gitu ya? Cinta itu kan hal yang oke banget, trending topic yang nggak pernah mati, tapi kenapa harus ada cinta yang menyedihkan? (ga nahan bgt bahasanya :p)

Kalo dipertanyakan adil apa nggak, urusan cinta memang adakalanya nggak adil, takdirnya begitu, makanya nggak ada hakim cinta (itu hakim bisa dituntut sampe mati sama orang patah hati sedunia kalo bener-bener ada). Mencintai dengan cinta yang baik nggak selalu berbalas dicintai dengan cinta yang baik juga dan mencintai dengan cinta yang kurang baik bukan nggak mungkin bisa balik dicintai dengan cinta yang sangat baik, bisa jadi, mungkin saja, cinta dan dicinta adalah pengikut setia dari teori kemungkinan, menurut saya.
Jadi, apakah adil? Maybe yes, maybe no.
Terus, siapa yang salah? Ya nggak ada yang salah.

Lagu kedua dari arak-arakan lagu yang nggak perlu disebutkan judulnya, semua orang punya kesempatan untuk bahagia. Semua orang pernah dapatkan kesempatan untuk itu.

Bahagia memang nggak hanya dateng sekali, tapi satu kebahagiaan yang terlewatkan bisa jadi nyesel yang nggak pernah terlewatkan sampai nggak tau kapan. Tapi ketika seseorang habis masa bahagianya, apakah berarti dia melewatkan kebahagiaan? Nggak, bahagianya memang hanya sampai disitu. Berarti orang itu pernah manfaatkan kesempatan bahagianya, walaupun pada akhirnya menyesalkan kenapa masa bahagianya harus selesai, tapi sama sekali dia nggak melewatkan kesempatan itu. Yang justru harus hati-hati adalah masa setelah masa bahagia selesai, apakah orang itu akan memanfaatkan kesempatan bahagia selanjutnya setelah kesempatan bahagia yang kemarin habis masa berlakunya. Kadang kita terlalu berlebihan flash back dan jadi nggak focus sama sesuatu yang ada dihadapan kita. wajar juga sih, manusiawi, karena disaat-saat kesempatan bahagia baru aja selesai, kesempatan apapun yang ada didepan terlihat abu-abu dan samar, ini yang sering bikin seseorang (termasuk saya) menyesal kemudian, melewatkan sesuatu yang lebih baik. Manusiawi, but don’t let your pass destroy what comes tomorrow..
Maaf.

Lagu terakhir dari arak-arakan lagu yang nggak perlu disebutkan judulnya (karena setelah lagu ini saya mengusahakan diri untuk nggak lagi ikut larut dalam lagu, berabe cin urusannye :p), lagu ini sempet jadi lagu favorit saya kurang lebih setahun lalu.

Segalanya akan jadi tepat dengan cinta yang tepat. Hal-hal paling nggak tepat pun akan jadi tepat entah gimana caranya, nggak seorang pun bisa melakukan kecuali orang yang jatuh cinta atau yang saling cinta. Senyum bermakna lebih dari apapun, alat paling ampuh untuk meyakinkan dan menyadarkan adanya sesuatu.

Bagaimanapun keadaannya, cinta, selalu bisa bikin ketawa sendiri, senyum-senyum sendiri, nangis sesenggukan sampai nangis bahagia, rasa yang nggak pernah bisa dimengerti, cinta nggak butuh dimengerti, karena adakalanya cinta nggak mau mengerti..

Ibu saya pernah bilang, “nanti kalo kamu cari suami, yang bertanggung jawab” dan secara implisit beliau ngingetin untuk hati-hati sama “cowok matre”. Hehe, saya cengar-cengir aja nanggepinnya.

Ibu saya tipical ibu yang nggak pernah mau tau (atau pura-pura nggak mau tau) tentang sisi lain kehidupan anaknya yang udah mulai dewasa, cinta. Kalaupun dia tau saya pacaran dengan siapa atau bahkan kenal dan sering ngobrol sama pacar saya, dia tetep aja dingin dan nggak pernah tanya-tanya masalah hubungan saya sama sesorang itu. Beberapa kali saya alami situasi sulit yang berhubungan dengan cinta, tapi tetep saya nggak pernah berani untuk minta solusi dari ibu saya, jangankan itu, untuk curhat pun saya nggak berani. Walaupun saya ngerasa bahwa saya sangat amat butuh beliau untuk terlibat dalam hal ini. Tapi sampe sekarang, ya masih begitu aja, masih begitu adanya.

Saya agak seneng tiap kali ibu ngasih wejangan buat saya tentang masalah hati yang satu ini, secara beliau jarang banget mau ngomongin masalah beginian. Saya nyadar juga, masalah nikah dan cari suami itu masih jauh lah, masih sangat puanjaang, tapi ibu wanti-wanti mulai dari sekarang. Saya cukup ngerti kenapa ibu bilang begitu ke saya, I guess..

Barusan saya nonton The Pursuit of Happyness, of course my sweet black, Will Smith. Film lama memang, tapi cerita di film itu nggak akan pernah basi sampe kapan pun :). Mendadak barang-barang seisi kamar membisikkan sesuatu, “dapetin suami yang kayak gitu!”. AMIN, saya langsung amin aja, Hehe.

Saya selalu tergila-gila sama Chris Gardner (Will Smith on The Pursuit of Happyness). Pesonanya itu loh, nggak nahan! Coba aja kalo saya dilahrikan 5 tahun setelah dia lahir atau dia dilahirkan 5 tahun sebelum saya lahir (ngarep :p). Laki-laki kayak begitu entah seriusan ada atau cuma fiksi (saya harap beneran ada dan Tuhan membiarkan dia untuk jatuh cinta sama saya, wow). Laki-laki serba bisa, nggak gengsi untuk hidup susah dan melakukan hal terberat sekalipun buat keluarganya. Laki-laki yang nggak nyerah dan rela pontang-panting asalkan keluarganya bisa sedikit aja bahagia, apapun itu, asalkan anaknya bahagia dan dia juga bahagia (karena istrinya pergi cari kebahagiaan sendiri), karena dengan begitu dia yakin kesemuanya itu adalah hal baik yang terjadi.  I fall in love with him, so much! But I think I know well someone who kind a this.. I guess, I have one ;)

Suami

by on August 13, 2010
Ibu saya pernah bilang, “nanti kalo kamu cari suami, yang bertanggung jawab” dan secara implisit beliau ngingetin untuk hati-hati sama “cowo...
Banyak hal yang bikin sesak otak saya saat ini. Hal terdalam yang saya rasakan adalah, ini bukan saya, saya nggak seperti ini. dan tiap kali saya sadar akan hal itu, batin saya nangis dengan sendirinya.

Saya nggak bisa lagi gambarkan gimana bobroknya saya di mata Tuhan, saya semakin dewasa tapi kelakuan semakin nggak ke kontrol dan bahkan kadang jadi konyol. Ini jauh dari saya yang dulu, sudah sangat jauh. Saya ngerasa kehilangan diri saya sendiri, kehilangan kontak dan kehilangan keseimbangan. Saya saat ini nggak jauh beda dengan kapal kesasar di tengah laut yang walaupun ada kompas tapi nggak tau cara ngegunainnya. Saya juga nggak tau pelabuhan saya ada dimana, sehingga saya nggak bisa bersandar dan kembali ke titik dimana semuanya dimulai dan selesai.

Niat saya sudah bulat dari jauh-jauh hari untuk bikin ini semua selesai dan okelah, saya nggak keberatan kalopun saya harus belajar dari nol lagi untuk menjadi saya yang normal dan lurus, kalo perlu kemana-mana saya rela bawa penggaris biar jalan saya nggak miring-miring, lurus.

Misteri Tuhan sudah dimulai lagi, sebenernya ada apa di balik semua kejadian seperti ini? God wants me to find the answer. Semoga saya bisa, mungkin memang begini jalannya.

Tuhan ingin saya berusaha, apapun yang bakal terjadi nanti, intinya Tuhan ingin liat saya berusaha



So, do you see my viani? If it’s ‘yes’, please tell her to come back soon..

Manusia Bukan Saya

by on August 13, 2010
Banyak hal yang bikin sesak otak saya saat ini. Hal terdalam yang saya rasakan adalah, ini bukan saya, saya nggak seperti ini. dan tiap kali...
Bagaimana bisa aku tak ada di setiap mu melihat, sementara ku ada
Bagaimana bisa kamu lupakan yang tak mungkin dilupakan,
Aku selalu cinta, tapi kamu tidak

Kotak

~bagaimana bisa aku tak ada di setiap mu melihat, sementara ku ada
Untuk beberapa waktu, kita harus sadar bahwa nggak setiap orang membutuhkan kita untuk selalu ada. Ada kalanya dia nggak ingin ngeliat kita atau menenangkan diri tanpa perlu adanya kita. sebaik apapun kita, kita nggak selalu jadi yang baik juga untuk orang lain. Karena kita dan dia tetap manusia, kita dan dia tetap ada di dunia.

~bagaimana bisa kamu lupakan yang tak mungkin dilupakan
Yang nggak mungkin dilupakan oleh kita bisa jadi yang nggak mungkin diinget lagi sama orang lain. Karena kita dan orang lain, saya dan dia, menempatkan satu sama lain di posisi yang berbeda-beda. Saat saya menempatkan dia di atas segalanya, dia bisa saja dengan mudahnya menempatkan kita di daftar paling bawah dari prioritasnya. Segalanya itu mungkin, cinta bukan berarti menutup kemungkinan.

~aku selalu cinta, tapi kamu tidak
kita nggak selalu jadi bagian dari orang lain, meskipun orang lain itu adalah bagian tervital dari hidup kita, bahkan setengah mati nya kita. kadang memang hal itu nggak selalu disadari, bahkan sampai mati nanti, nggak disadari sama yang mencintai, apalagi yang dicintai, mungkin setelah mati dan hidup kembali pun, dia nggak akan pernah sadar bahwa sebenarnya ada sesuatu.

Biar saja kita selalu cinta, karena tentunya, cinta dan keberadaan kita nggak dibarengi dengan harapan agar cinta dan dia selalu ada.  Biar, sudahlah, biar dia pergi saja.

Biarkan orang lain, biarkan dia, melihat kita sesuai dengan apa yang ingin dia liat pada kita. suatu saat, hatinya akan mengerahkan seluruh inderanya untuk membangunkan dia dari ketidaksadaran panjang saat semua yang dulu pernah ada sudah menjadi kepingan dan berpencar ke segala penjuru, tanpa mampu dipungut dan disatukan kembali. Mozaik, mozaik itu tetap ada, tetap dan akan selalu ada dengan kondisi bagaimanapun.

Tapi orang lain, tapi dia, kemudian akan sadar bahwa sesuatu pernah terjadi dan sudah lewat,
aku selalu ada, tapi kamu tidak.

Aku Ada, Kamu Tidak

by on August 10, 2010
Bagaimana bisa aku tak ada di setiap mu melihat, sementara ku ada Bagaimana bisa kamu lupakan yang tak mungkin dilupakan, Aku selalu cinta, ...
Akhir-akhir ini heboh parah gara-gara video lip sync KEONG RACUN SHINTA JOJO. Awalnya saya nggak nanggepin berita beginian dan bahkan tetep cuek-cuek nggak peduli setelah tau kalo JOJO anak UNPAS, kampus saya. Super duper cuek saya akhirnya berubah jadi gondok pas saya iseng-iseng buka FB kampus saya, UNIVERSITAS PASUNDAN, dan nemuin berita tentang beasiswa buat si mbak keong racun ini. 


Belum lagi liat albumnya yang acaranya adalah ketemuan petinggi kampus sama mbak keong racun a.k.a JOJO. Saya bahkan nggak tau kalo pihak kampus ngadain pertemuan ini di kampus UNPAS teknik yang notabene adalah kampus fakultas saya. Saya juga taunya barusan, pas nggak sengaja liat berita di TV, ternyata tempat pertemuannya adalah kampus teknik.

Aduh please deh -_-
Saya sebagai MAHASISWA UNPAS, ngerasa malu dan kecewa sama hal-hal kayak begini, dan saya nggak sendiri atau segelintir, banyak mahasiswa yang juga nggak suka dengan hal ini. Yang bikin saya gregetan, kok bisa-bisanya kampus ngasih beasiswa buat yang begini? Halooooo, tiap mau UTS atau UAS, bisa diliat di PD II, pasti ada aja mahasiswa yang minta keringanan jangka waktu pembayaran SPP.
See?
Bisakah kampus lebih bijaksana lagi?

Saya bingung, JOJO itu prestasinya apa? Cuma bikin heboh doang ? Skillnya? Emang ada skillnya? Emang pas lip sync dia joget-joget sambil bawa-bawa papan besar yang tulisannya UNPAS?
Oke saya bandingkan, CASTAVARIA (untuk yang suka nonton IMB pasti tau). Untuk hal ini, saya baru bisa bilang bahwa mereka Itu mengharumkan nama UNPAS. Mereka pake skill. Ada kelebihan dan sesuatu yang memang layak untuk diangkat dan dianggap sebagai prestasi. Tapi kayaknya kampus tenang-tenang aja tuh pas anak-anak seni CASTAVARIA yang jelas-jelas ber-skill bisa eksis dan di tiap acara IMB supporter-supporternya bawa spanduk besar bertuliskan UNPAS.

Jujur saya gregetan banget sama kampus.

Sudahlah, jangan berlebihan. Segala sesuatu yang instan masa pakainya bakalan instan juga, apalagi nggak ber-skill. Monggo ditinjau lagi masalah beasiswa, saya yakin kok UNPAS prestasinya seluas jagat. Nggak perlu lah kita ikut-ikutan heboh cuma karena masalah sepele yang bulan depan mungkin sudah nggak diingat lagi sama masyarakat. TEMAN-TEMAN SAYA BANYAK YANG JAUH LEBIH BERPRESTASI DAN LAYAK DIBERIKAN BEASISWA!

Saya nggak peduli kalopun ini dianggap nyampah, nggak berbobot, rese, atau apalah. Saya cuma gerah sama sikap kampus saya yang ternyata kurang dewasa dalam menyikapi hal-hal seperti ini. Saya pikir latar belakang pemberian beasiswa ini hanya karena JOJO yang notabene mahasiswi UNPAS ngetop dan bikin se-Indonesia berkeong racun ria. Kemudian tujuan pemberian beasiswanya? Karena berprestasi? (dengan huruf capital besar saya bertanya, PRESTASI APA?) Sekedar bonus? Atau mungkin benar buat bayar iklan? Saya nggak habis pikir -_-

BEASISWA KEONG RACUN

by on August 06, 2010
Akhir-akhir ini heboh parah gara-gara video lip sync KEONG RACUN SHINTA JOJO. Awalnya saya nggak nanggepin berita beginian dan bahkan tetep ...


Ada kejadian ‘menggelitik’ pas kemaren saya jemput adik saya yang lagi les di SSC.
Kejadiannya tuh maghrib gitu. Kebetulan adik saya keluar dari kelas jam 6.15 pm, sedangkan jam 6 pm saya udah stand by disana. Berhubung udah adzan, yaudah deh saya solat dulu. Tempat wudhu dan toiletnya ada di dalem gedung, jadi mau ga mau ya saya harus masuk dan bercampur dengan manusia-manusia muda (tapi saya juga masih muda :P) berbaju putih biru dan putih merah. Mushola cowok letaknya persis di sebelah toilet dan tempat wudhu, sedangkan mushola cewek ada di luar gedung. Okelah, saya masuk-masuk aja tanpa beban, wong mo ngeceng-ngeceng atau salting-salting  juga ga bisa :P

Nah, sampelah saya di depan mushola cowok (menuju ke tempat wudhu) dan kebetulan disitu ada 2 anak SMP cowok yang lagi copot sepatu. Ett dah buset, pas saya lewat kenapa pada jadi diem dan merhatiin saya gitu yak? :~ Itu bener-bener dah, bukan saya yang ke-GR an atau gimana, tapi emang kaya begitu. Selesai saya wudhu, mau nggak mau kan saya harus lewat jalan tadi tuh, yak, berulanglah kejadian itu :| Malah sekarang mereka ini pada berdiri. *Bzzzzz*. Untuk kedua kalinya di tempat yang sama, saya diliatin lagi. Ckckckck. Ampun (gaya ngelap keringet di dahi). Buat jaga wibawa dong ya, saya pasang aja tampang jutek pas lewat di depan mereka, abisnya pada songong-songong amat di depan orang tua (lebih tua maksudnya :P)

Saya jadi bingung, ini muka saya yang keliatan masih kaya muka SMP atau memang anak SMP jaman sekarang seleranya berubah? Apa malah jangan-jangan memang MUKA SAYA yang BABY FACE (ini baru ke-GR an)??

Haallloooo, please deh, saya mahasiswa looh! :|
Long time ago, my childhood time :D

Iseng-iseng buka album jaman dulu, eh kok kayak balik lagi jadi anak kecil >.<
Ini semua cerita saya waktu masih kecil dulu. Waktu masih manja-manja, masih fresh, masih oke-oke aja, juga lugu dan polos (sekarang juga masih :p)



Ini saya pas jaman-jaman TK. Cantik yah?

Kalo sekarang banyak yang bilang saya narsis atau suka foto atau banci kamera atau apa apalah, kayaknya emang ude dari sononye deh yee. Soalnya banyak banget foto-foto jaman kecil dengan gaya polos menggelikan yang bikin saya geleng-geleng kepala waktu liatnya (ya ampun ternyata aku begini dari kecil *di dalem hati*)



Itu foto waktu saya balita. Saya bingung, itu maksudnya gaya takbir mau solat apa gaya apa ya??  :O



ett dah, berasa sesi pemotretan yak, kostumnya masih sama, tapi ini lebih gaya ;D *ting!



Berasa model abis

Masih banyak banget sebenernya, cuma berhubung males upload image banyak-banyak, jadi segitu aja yang diliatin dah. Ntar kalo diliatin semua, orang-orang se-ENDONESA jadi pada naksir kan malah repot, ya nggak? :p

***

Saya punya boneka SUSAN yang ukurannya lumayan gede dan rambutnya keriting. Itu hadiah dari tante saya yang dikasih dalam rangka apa juga saya nggak tau. Sumpah, ini boneka jadi mainan wajib buat saya tiap hari! Dan perannya si boneka susan ini di tiap permainan adalah sama, JADI ANAK SAYA!

Berhubung saya masih kecil juga (dulu), jadi baju-baju saya yang udah nggak kepake pasti akan selalu jadi baju barunya boneka susan. Even it was my ex underware yang udah mau dibuang sama ibu saya gara-gara karetnya udah melar atau yang jelas udah nggak layak pake lah, itu juga pasti jadi pakaian barunya boneka susan. Dan tiap hari, si boneka susan ini saya gantiin baju, include the underware :p (parah abis), nggak lupa juga selalu saya sisir tuh rambutnya (walopun nggak pernah dan nggak akan mungkin jadi rapi), saya warnain kuku-kukunya pake spidol warna-warni (berasa pake kutek), saya pakein bedak, bahkan kadang saya pakein juga bedak ketek (hash), pokoknya I treat it so human!

Akhirnya, saya disadarkan juga sama Tuhan (thx God!) bahwa itu boneka sudah terlalu lama menderita gara-gara saya. Saya lupa tepatnya kapan, mungkin kurang lebih kelas 2 SD saya baru bisa agak sadar dengan kelakuan konyol macem itu.

Ini si boneka susan (dengan gaya rambut pesta modern) yang sekarang nggak tau ada dimana,



***

Waktu saya di TK dulu, temen-temen sering ngadain ulang tahun disekolah. Buat saya itu asik banget, banyak balon, makanan yang dibagi-bagiin, dan yang paling menyenangkan tentunya, nggak ada kegiatan belajar kalo ada temen 1 kelas yang ultahnya dirayain B) hehehe.

Jadi waktu itu umur saya 5 tahun, of course masih jadi anak semata wayang. Pas saya mau berangkat sekolah, sambil disuapin sarapan sama ibu saya, saya bilang, “Bu, aku mau ulang taun” Ibu saya cuma jawab singkat, “kamu mau ulang tahun?” dan saya cuma ngangguk sekali doang. Eh kebetulan di saat itu juga, ada guru TK saya lewat di depan rumah (kebetulan satu komplek), terus dengan entengnya ibu saya langsung nyamperin itu guru dan bilang, “Bu, ini Vian mau ulang tahun” dan bla bla bla..

Singkatnya, saya tau-tau dibikinin beneran ulang taun di sekolah. EDAN, gampang bener mintanya :| walopun saya yang minta ulang tahun dirayain di sekolah, tapi sebenernya saya sama sekali nggak tau ulang taun itu apa dan ulang taun saya kapan :| wew. Yang waktu itu saya tau, ulang taun itu cuma dapet kado, pake baju bagus, ada kue bagus, ada balon, nyanyi-nyanyi joget-joget, dan saya disuruh ngapalin kalimat ini sama guru saya untuk diucapin sebelum tiup lilin, “ayah ibu, viani mengucapkan terima kasih karena sudah diberi ulang taun, bla bla bla” udah..itu aja, nggak lebih :|

 


Nggak tau saya yang terlalu cepet gede atau gimana, tapi pas dijalan pulang, saya liatin kadonya satu-satu, terus bilang, “yang ini pasti dari wilis. Eh bukan, kayaknya yang ini yang dari wilis”
Wilis? Itu temen cowok yang suka godain saya dulu waktu TK. Eh pas SD kelas 4, dia nembak ala anak kecil yang sok dewasa gitu, ampuuun deh cinta anak monyet :p

***

Waktu saya kecil, mbak pembantu di rumah tuh orangnya aneh-aneh abis. Jaman kelas 2 SD, namanya mbak S*i. orangnya cantik, banyak yang suka, wong dia curhat terus ke saya masalah cowok-cowok (sebenernya dia sadar nggak sih kalo saya masih 2 SD?). Sampe-sampe saya pernah dibawa dia pas dia nge-date sama cowoknya. Dan nge-datenya kemana coba? Ke pasar :|

Kelas 4 SD, saya pindah sementara ke rumah mbah di Pekalongan (Pekalongan Lampung, bukan pekalongan Jawa Tengah) karena rumah saya lagi di renov. Saya dapet mbak yang hobinya dengerin lagu Malaysia. Karena tiap hari saya sama dia dan bahkan kadang tidur malem pun dikamar dia, saya jadi ketularan hobi denger lagi Malaysia. Beberapa syair yang masih saya inget begini nih,

“ku semai cinta agar mekar bersemi, tapi mengapa tak pernah kau sirami”

“andai aku bunga, engkau tangkainya
 andai aku madu, engkau kumbangnya
kuharapkan kita kan tetap bersama dalam menempuhi suka dan duka”

“sonia kau sebut namaku terpaut hatiku oleh senyummu”

Yah, itu deh beberapa lagunya (agak alay :|)

Dan nggak hanya berhenti di lagu Malaysia, mbak pembantunya rumah mbah saya hobinya nyetel dangdut kalo pagi-pagi. Dulu jaman-jaman taun 2000 masih jaman banget tayangan music full dangdut kalo jam 9 pagi. Oke, jadilah saya anak kecil penganut dangdut dan lagu Malaysia :| saya sampe hapal penyanyi dan lagu-lagu dangdut, kayak begini

“kumbang-kumbang di taman, jangan kau merayu.. aku sekuntum bunga, jangan kau menggoda”

“ku terlena.. dalam buai asmaraaaaaa”

“burung nuri terbang jauh di awan, mana mungkin dia kembali lagi”

Oke.. itu beberapa. Kalo disebutin semua nanti kebongkar dong kedok saya sebagai dangdut mania. Ih wow :O


***

NGUPIL. Saya sering ejek-ejekan sama pacar saya, “ih dasar upil tukang ngupil”. Mendadak saya ketawa ngakak pas liat foto ini di album saya



Bisa-bisanya saya ngupil disitu dan di foto pula :| candid asli! (pasti si racap puas bener kalo liat foto ini :|)
Gapapa, ngupil itu bermanfaat kalii, membersihkan yang seharusnya dibersihkan :P

Banyak banget kejadian-kejadian aneh lucu nano-nano yang nggak terceritakan disini, tapi ya kayak beginilah secuil dunia kecil saya dulu, yang oke punya dan nggak ada duanya :D kalo aja saya punya mesin waktu, saya bakal lebih nikmati lagi masa-masa itu supaya hari ini saya bisa lebih puas lagi dan lebih LUCU lagi >.< (ga nyambung)

******


ini foto sensasional saya. gara-gara foto ini sekeluarga besar menjuluki saya MBOK JAMU

Childhood

by on August 02, 2010
Long time ago, my childhood time :D Iseng-iseng buka album jaman dulu, eh kok kayak balik lagi jadi anak kecil >.< Ini semua cerita ...

My Blog List