Apa kabar, manusia? 

Manusia yang katanya sedang nggak baik-baik aja. 

Masih sanggup?

 

Kita semua belajar pada akhirnya. 

Belajar dari kesalahan, belajar dari kondisi yang mau nggak mau harus diterima, belajar karena terpaksa, belajar karena sudah lama keterlaluan, dan cuma Tuhan yang punya kuasa.

 

Ternyata yang paling mahal adalah (merasa) baik-baik aja, ya. Sekali (merasa) nggak baik-baik, merembet jadi gelisah kemana-mana.

 

Dalam kondisi nggak banyak pilihan, manusia mampu menyesuaikan diri. 

Kenapa nggak dari dulu-dulu saja kita begini? 

Kita akhirnya mampu menjadi biasa. 

Hebat, ya. Kita terlalu terbiasa banyak alasan. Terlalu malas gerak dari yang nyaman. 

Padahal bisa.

 

Sudah belajar apa beberapa waktu terakhir? 

Sudah berapa jauh belajar ikhlas dan pasrah?

 

Kita sama kok. Baru merasa, “Udah 2020 aja,” nggak lama kemudian, “2020 ngebut amat.” 

Atau jangan-jangan kita yang selama ini nggak sadar ngebut? 

Segalanya dikejar. Segalanya ingin ‘mauku’, ‘punyaku’. 

Lalu lupa, mudah menggampangkan dan mengabaikan yang harusnya dijaga. 

Sering pakai kata ‘demi’, sering pakai alasan ‘peduli’. 

Coba cek lagi, itu beneran sayang? Apa ambisi? Kenceng amat.

 

Alamnya baik-baik aja. Kita yang belum. 

Belum apa? 

Bisa belum baik-baik aja, atau belum biasa, atau belum apalagi ya? 

Selamat belajar, selamat semakin bijaksana, selamat jadi lebih tangguh.


P.S. Habis lebaran, habis maaf-maafan. 

Jangan lupa maafin diri sendiri. 

Jangan terlalu ngotot. 

Kata Hindia, “Biasa saja, kamu tak apa.”


"Biasa Saja, Kamu Tak Apa"

by on May 29, 2020
Apa kabar, manusia?  Manusia yang katanya sedang nggak baik-baik aja.  Masih sanggup?   Kita semua belajar pada akhirnya.  Belajar dari kesa...

My Blog List