Aku butuh perhatian.
Aku butuh di perhatikan dalam dunia ku.
Aku butuh perhatian terhadap apa yang aku lakukan,
apa yang aku alami,
dan apa yang aku rasakan.
Aku butuh di perhatikan.

Menjadi seperti pada umumnya, menjadi layaknya biasa, menjadi awam yang tak mau tau situasi dan keadaan, aku butuh di perhatikan.

perhatikan aku

by on May 17, 2009
Aku butuh perhatian. Aku butuh di perhatikan dalam dunia ku. Aku butuh perhatian terhadap apa yang aku lakukan, apa yang aku alami, dan ...
Aku terima sms darinya.
Sebuah titik koma (;) dan huruf kapital D.
Lalu di bawahnya, dia ucapkan, ”Selamat malam”.
Aku senyum membacanya.
Dengan cepat aku balas sms nya.
Aku tuliskan sebuah titik dua (:), kemudian tutup kurung { ) }.
Di bagian bawah aku tambahkan, ”Selamat malam”.
Beberapa menit kemudian, hand phone ku berbunyi lagi.
Dia bertanya, ”Bagaimana hari ini? Apa masih penuh dengan kuncup-kuncup bunga?”
Aku membalas, ”Tidak. Hari ini lebih indah. Kupu dan bunga yang sudah mekar. Bagaimana hari mu? Apa yang menarik?”
Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Biasanya aku sudah terlelap tidur, tapi kali ini dia membuat ku tak ingin tidur.
Tak lama, pesannya sampai lagi.
”Hari ini aku melihat sunset di Pantai Pasir Putih. Jauh lebih indah di bandingkan sunset minggu lalu. Lain kali, aku mengajakmu.”
Aku nyaris tidur, tapi kemudian suara hand phone membuat mataku kembali terbuka.
”Hari ini pasti indah sekali buatmu.” Di bawahnya, aku tuliskan titik dua (:), kemudian huruf kapital D.
Tak butuh waktu lama, dalam satu menit, telepon genggam ku berbunyi lagi.
”Hari ini memang indah, tapi tak lebih indah dari hari kemarin. Kamu tau kenapa?”
Aku membaca dengan cepat isi pesannya, dan aku membalas, ”Kenapa?”
Kurang dari satu menit, pesannya sampai.
”Karena hari ini aku tidak melihat senyum mu,” kemudian dia tuliskan sebuah titik koma (;), dan huruf kapital D. Di akhir sms, dia menuliskan, ”Sudah larut, tidurlah. Mimpi indah.”
Aku tersenyum lebar membaca isi nya. Dan jemari ku dengan lincah mengetik pesan balsan untuknya,
”Semoga mimpi mu seindah senyumku!”. Di bawahnya, aku tambahkan titik koma (;), dan huruf kapital P. ”Selamat malam”.

sms

by on May 17, 2009
Aku terima sms darinya. Sebuah titik koma (;) dan huruf kapital D. Lalu di bawahnya, dia ucapkan, ”Selamat malam”. Aku senyum membacanya....
“suatu hari akan tiba.. dimana kita harus berhenti mencintai seseorang bukan karena dia membenci kita.. Tapi, dia akan lebih bahagia bila kita melepasnya..”

Kamu tak pernah tanya kenapa aku.. Sebenarnya aku luka.
Pergi saja ikuti jalanmu.
Dan aku ikuti jalanku.
Lakukan yang terbaik untukmu, aku akan baik-baik saja.

Aku tegar. Mulai sekarang, aku akan belajar. Belajar pada karang, untuk bisa kokoh dalam keadaan bagaimanapun. Merentas jalan dalam badai kehidupan, membenahi struktur kecil di dalam diri, dan menopang diri untuk dapat kembali berdiri.
Belajar pada anak kecil yang tak pernah mengeluh saat gunung pasirnya mulai berantakan di sapu ombak.
Belajar pada potongan senja yang selalu indah, tak peduli ada yang memperhatikannya atau tidak.
Aku kuat. Aku rumput liar! Aku bisa bertahan apapun yang terjadi.

Kamu pernah bilang, cinta mu sederhana. Cintamu hanya antara aku dan kamu. Cinta mu seperti kayu yang tak pernah bisa mengungkapkan perasaan nya kepada pohon.
Cintamu seperti air yang mengalir dan tak henti bergemericik.
Tersadar dari lamunan, sebuah batu di hadapanku tersenyum asam.
Dia menaikkan alisnya, mengerutkan dahi, dan dengan sinisnya menghakimi aku.
“Kamu salah telak! Salah mutlak! Tau!”
Apa? Dia bilang aku salah? Dasar batu sok tahu. Tahu apa dia tentang aku?
“Hey manusia. Itu klise, tau! Sudahlah, jangan pasang topeng sedih seperti itu. Bodoh kau!”
Aku acuhkan batu banyak omong itu.
Beralih pada sebuah music player.
Alunan melodi yang dulu selalu di dengar telinga, kini di dengar lagi.

Sebenarnya, tidak menyesali yang pernah terjadi.
Tapi kalau boleh meminta, ingin kembali sebentar ke waktu dulu, meluruskan komitmen yang diawali tanpa awalan dan diakhiri tanpa penutup, yang sempat diucapkan, disetujui, tapi terbengkalai.
Aku bahagia untuk beberapa saat.
Sampai akhirnya suatu keadaan membuatku sadar. Kamu mulai menjauh. Permainan jadi kacau balau, salah satu pergi hingga yang satunya ikut pergi.
Aku adalah didikan keluarga ku.
Aku adalah apa yang aku dapatkan.
Dan aku menjadi seperti apa yang mereka tempa terhadap diriku.
Aku menjadi seperti sekarang, semuanya adalah akibat dari apa yang mereka tunjukkan di depan ku.

Aku belajar dari segala yang aku lihat, aku dengar, aku rasakan, dari hal-hal yang mereka lakukan. Aku terbentuk sebagai satu kesatuan dari lingkungan hidupku. Aku di besarkan dengan berbagai pertimbangan, pemikiran, dan idealisme orang tuaku. Aku berkembang menjadi manusia baru yang mewarisi adat kebiasaan keluargaku.

Apa yang tertanam dan terbawa dalam diri aku adalah kombinasi yang sangat kompleks. Kombinasi yang semoga tidak terkontaminasi.
Sadar siapa aku, darimana aku, mau apa aku, dan akan kemana aku, sudah cukup menjadi modal untuk menghindar dari segala kontaminasi dan melaju kepada kerangka berpikir yang lebih maju dalam taraf pemikiran orang dewasa.

Aku, apapun yang ada dalam diri aku, dan segala sesuatu yang terbawa bersama aku, adalah wujud dari tempaan, ajaran, dan didikkan kehidupan.

Aku adalah bagian dari nafas kehidupan. Aku bagian dari surat-surat Tuhan. Aku adalah ayat yang yang berkembang seiring waktu ku.

Aku adalah didikan keluarga ku.
Aku adalah apa yang aku dapatkan.
Dan aku menjadi seperti apa yang mereka tempa terhadap diriku.
Aku menjadi seperti sekarang, semuanya adalah akibat dari apa yang mereka tunjukkan di depan ku.

aku. aku. aku

by on May 17, 2009
Aku adalah didikan keluarga ku. Aku adalah apa yang aku dapatkan. Dan aku menjadi seperti apa yang mereka tempa terhadap diriku. Aku menj...

My Blog List