Yap, saya punya satu jawaban tepat buat pertanyaan lama dari salah satu teman saya.
Saya pernah nulis “saya cinta dia tapi saya bantu dia mencintai orang lain” di “Masih Tentang Cinta” dan teman saya mempertanyakan itu.
     Dia: soal yg jatuh cinta diam-diam
     Saya: apa?
     Dia: ada kata-kata yg sedikit mengganjal
     Saya: apa?
     Dia: Saya cinta dia, tapi saya bantu dia untuk mencintai orang lain
     Dia: hmmmm....
     Dia: sepertinya manusia tidak di "setting" dengan ketulusan sebesar itu
Saya jawab pertanyaan dia dengan sangat panjang lebar. Saya sendiri jujur nggak puas dengan jawaban saya. Bukan saya nggak bisa mempertanggungjawabkan omongan saya, but i swear, u'll face hard to do so. Sulit banget menerjemahkan bahasa hati, kata-kata saya belum cukup hebat untuk menjelaskannya ke dalam bahasa logika manusia. Rasa itu ada, but yes, tidak terdeskripsikan.

“Saya cinta dia tapi saya bantu dia mencintai orang lain”, kalaupun ada yang minta penjelasan logis dan tepat buat kalimat itu juga kenapa hal itu bisa terjadi, saya hanya akan bilang “Saya nggak ngerti, kata-kata saya nggak sanggup untuk menjelaskannya”. 

Tapi thanks God, tadi siang, saya nemu kata-kata yang hampir tepat mewakili maksud tulisan saya,

Cinta yang sebenarnya adalah ketika kamu
menitikan air mata dan masih peduli terhadapnya,
adalah ketika dia tidak memperdulikanmu dan
kamu masih menunggunya dengan setia.
Adalah ketika di mulai mencintai orang lain dan
kamu masih bisa tersenyum dan berkata
” aku turut berbahagia untukmu ”
Khalil Gibran

*Hey teman, semoga pertanyaanmu terjawab :)

Jawaban 'masih tentang cinta'

by on November 21, 2010
Yap, saya punya satu jawaban tepat buat pertanyaan lama dari salah satu teman saya. Saya pernah nulis “saya cinta dia tapi saya bantu dia me...
kenapa kita menutup mata ketika kita tidur?
ketika kita menangis?
ketika kita membayangkan?
itu karena hal terindah di dunia tidak terlihat.

ketika kita menemukan seseorang yang
keunikannya sejalan dengan kita, kita bergabung
dengannya dan jatuh ke dalam suatu keanehan
serupa yang dinamakan cinta.
Ada hal2 yang tidak ingin kita lepaskan,
seseorang yang tidak ingin kita tinggalkan,
tapi melepaskan bukan akhir dari dunia,
melainkan suatu awal kehidupan baru,
kebahagiaan ada untuk mereka yang tersakiti,
mereka yang telah dan tengah mencari dan
mereka yang telah mencoba.
karena merekalah yang bisa menghargai betapa
pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan
mereka.

Cinta yang sebenarnya adalah ketika kamu
menitikan air mata dan masih peduli terhadapnya,
adalah ketika dia tidak memperdulikanmu dan
kamu masih menunggunya dengan setia.
Adalah ketika di mulai mencintai orang lain dan
kamu masih bisa tersenyum dan berkata
” aku turut berbahagia untukmu ”

Apabila cinta tidak bertemu bebaskan dirimu,
biarkan hatimu kembalike alam bebas lagi.
kau mungkin menyadari, bahwa kamu menemukan
cinta dan kehilangannya, tapi ketika cinta itu mati
kamu tidak perlu mati bersama cinta itu.
Orang yang bahagia bukanlah mereka yang selalu
mendapatkan keinginannya, melainkan mereka
yang tetap bangkit ketika mereka jatuh, entah
bagaimana dalam perjalanan kehidupan.
kamu belajar lebih banyak tentang dirimu sendiri
dan menyadari bahwa penyesalan tidak
seharusnya ada
, cintamu akan tetap di hatinya
sebagai penghargaan abadi atas pilihan2 hidup
yang telah kau buat.

Teman sejati, mengerti ketika kamu berkata ”aku lupa ….”
menunggu selamanya ketika kamu berkata ”tunggu sebentar”
tetap tinggal ketika kamu berkata ”tinggalkan aku sendiri ”
mebuka pintu meski kamu belum mengetuk dan
belum berkata ”bolehkah saya masuk ?”
mencintai juga bukanlah bagaimana kamu
melupakan dia bila ia berbuat kesalahan,
melainkan bagaimana kamu memaafkan.
Bukanlah bagaimana kamu mendengarkan,
melainkan bagaimana kamu mengerti.bukanlah apa yang kamu lihat, melainkan apa
yang kamu rasa,
bukanlah bagaimana kamu melepaskan melainkan
bagaimana kamu bertahan.

Mungkin akan tiba saatnya di mana kamu harus
berhenti mencintai seseorang, bukan karena orang
itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita
menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia
apabila kita melepaskannya.

kadangkala, orang yang paling mencintaimu adalah
orang yang tak pernah menyatakan cinta
kepadamu, karena takut kau berpaling dan
memberi jarak, dan bila suatu saat pergi, kau akan
menyadari bahwa dia adalah cinta yang tak kau
sadari

We call it LOVE

by on November 20, 2010
kenapa kita menutup mata ketika kita tidur? ketika kita menangis? ketika kita membayangkan? itu karena hal terindah di dunia tidak terli...
Ini saat dimana saya ngerasa bangga banget sebagai MAHASISWA.
Kayaknya baru detik ini saya sadar betapa saya dan kawan-kawan mahasiswa punya seabrek tanggung jawab terhadap sekian banyak lahan garapan yang saat ini kondisinya kocar-kacir berantakan.

Sampai hari ini saya hanya stuck dengan prinsip “mahasiswa nggak lengkap kalo nggak jadi aktivis”. Sedikit koreksi, agaknya saya salah kaprah dengan istilah AKTIVIS. Aktivis dalam artian sebenarnya, bukan sekedar kritis dan ngeksis berorganisasi, hobi debat atau sekedar bisa dipimpin dan memimpin, jauh dari itu, AKTIVIS adalah semangat juang yang tidak bergumam.

Saya dan beberapa orang punya mimpi yang sama, mimpi untuk membawa harta kami ke posisi dan keadaan yang lebih baik. Ada ke-agak mustahil-an yang selama ini saya pikir benar, mengubah sistem diibaratkan mengubah Indonesia dan sejarah-sejarahnya. Harus mulai darimana? Saya nggak pernah ngerti masalah strategi, senjata pun nggak lebih hebat dari “pisau dapur”. Tapi, seseorang mengingatkan saya bahwa manusia dianugerahi akal budi untuk berpikir besar dan bertanggung jawab atas pemikirannya.

Nggak muluk untuk jadi pewaris peradaban dengan catatan kebanggaan di lembar sejarah atau jadi orang tenang yang menentang kemenangan oleh pedang, terlalu jauh, saya hanya ingin berpikir PINTAR untuk tidak melanjutkan sistem dengan bekal kebodohan sebelumnya.

“Saya percaya tiap darah juang menetes beralasan, tapi tidak untuk kemenangan”

Garang

by on November 18, 2010
Ini saat dimana saya ngerasa bangga banget sebagai MAHASISWA. Kayaknya baru detik ini saya sadar betapa saya dan kawan-kawan mahasiswa punya...
Dalam beberapa waktu, sesuatu yang hebat muncul begitu aja dan nyolek perasaan tanpa permisi yang seketika membuat hati dan sanubari bergetar hebat (sampah abis ni bahasa). Zzzzrrr, getaran itu yang sering kali bikin suara mendadak serak, atmosfer tiba-tiba mellow, dan menimbulkan efek pengen nangis nggak jelas.

Kadang saya juga nggak ngerti, kenapa saya nggak bisa berhenti senyum-senyum sendiri, dan hal bodoh yang selalu saya lakukan saat sadar senyum-senyum sendiri adalah: BINGUNG dan kemudian bertanya sama diri sendiri, “ih ngapain senyum-senyum?”
But i think the point is, “we don’t have to say the words”.

Saya nggak pengen semua hal bisa dikatakan dan ada di kamus. Buat saya, hati sudah lebih dari cukup untuk dijadikan kamus dari segala perkara, dari segala bahasa. Bukannya lebih indah kalo hati yang bicara? We don’t have to say the words, let heart does it, does it very well :)

Nggak tau ya, tapi saya begitu pengen memejamkan mata dan melumat baik-baik isi di dalem lagu yang lagi mejeng di telinga. Ini sebenarnya lagu cinta, tapi terasa bukan lagu cinta buat saya, lebih ke lagu setengah patah hati.

Ada satu kalimat dari satu lagu yang saya suka, “stay the same, couse there’s nothing ‘bout you I would change”
Seandainya hal-hal tertentu diberikan keistimewaan untuk nggak berubah sesuai keinginan kita. 
Saya perjelas, ini bukan masalah do that to me one more time atau if ever you’re in my arms again, tapi saya lebih suka ini menjadi take my hand for a while..

Just called 'it'

by on November 17, 2010
Dalam beberapa waktu, sesuatu yang hebat muncul begitu aja dan nyolek perasaan tanpa permisi yang seketika membuat hati dan sanubari bergeta...
Kemarin banget pas saya lagi ngaso-ngaso di lab tiba-tiba ada bunyi "KRAAAK".
Karena kaget, spontan saya pasang mata bolak balik liat depan belakang, 'kayu di meja komputer sebelah mana yang patah?'. Selama beberapa menit saya nggak nemuin patahan kayu di meja manapun. Berhubung udah mentok dan saya masih bingung, muncul deh ritual khusus, celingukan kanan kiri. Sebelah kanan aman, nggak ada kayu yang patah. Pas nengok kiri, ett dah buset, ternyata bukan bunyi meja komputer patah, ternyata HATI temen saya yang patah! (hehe /m\)

Saya nggak tau apakah dia kurang beruntung, kurang perhitungan, atau memang takdir, HTS-an nya jadian sama temen baiknya. (gubrak!)

Saya nggak bisa jelasin gimana itu perasaannya, tapi yang jelas Untittle abis (lagunya Maliq).
Dan dengan lugunya, ditengah perasaan dia yang lagi kaya es campur, saya malah minta tolong buat dianterin ke luar kampus karena mau ngasih surat. (tidak pengertian sama sekali) Tapi dia mau loh, hehe.

Sepanjang jalan saya dengan riang gembira dan tanpa beban nyanyi-nyanyi Untittle nya Maliq, ya siapa tau suara saya bisa menghibur, ya nggak? (stupid!)

Maybe yes, i'm a geek!
But big brother, no need to worry, everything's alright.
memang CINTA INI MEMBUNUHKU kata D'Massive, tapi kan Bondan bilang "YASUDAHLAH".
Saya tau rasanya dan saya pikir semua ada waktunya.

Sebenarnya orang lain bukan nggak menginginkan kita.
Kita, mereka, siapapun,
semua hanya butuh waktu.

Sedikiiit aja,
Sekecil apapun, pasti ada.
Itu mungkin yang mengganggu dan sering memaksa untuk dimengerti.
Apapun yang tidak termiliki bukan berarti tidak ada di hati.
Kalaupun tidak terlaksana, itu hanya masalah teknis.
Hati mengerti dan selalu bisa melakukan dengan baik.

Memang kadang kita yang harus SELALU mengerti, lagi-lagi kita dan lainnya hanya buang muka.
Yang indah nggak selalu cinta, walaupun cinta itu indah.

Be strong, be mature,
Brother :)

Be Strong, Brother

by on November 17, 2010
Kemarin banget  pas saya lagi ngaso-ngaso di lab tiba-tiba ada bunyi "KRAAAK". Karena kaget, spontan saya pasang mata bolak balik ...
”Jiwa kita tidak diam, dengar bisikannya, dia memang tak selalu benar, tapi dia jarang sekali salah”

Saya  berusaha mendapatkan diri saya kembali dengan menulis lagi kata-kata di atas. Saya selalu percaya bahwa sebenarnya nggak pernah ada kata ‘menyakiti’ tapi yang paling benar menurut saya adalah ‘keadaannya memang begitu’.

Ketika kita berpikir bahwa begitu banyak ego yang muncul di sekitar kita, coba tarik napas sebentar, keadaannya mungkin harus begitu untuk sementara waktu, hanya sementara waktu. Jangan sampai melukai ‘karena keadaan’. Manusia tetap manusia, apapun yang terjadi, tetaplah memanusiakan manusia dengan segala maklum dan toleransi.

Beberapa dari sesuatu terkadang memang dirancang untuk terlambat. Setelah berbulan dan bertahun, belum tentu diri kita memaafkan keterlambatan dan kebersalahan atas yang pernah terlewat. Kita, diri kita masing-masing sebenarnya butuh waktu.

Kepergian nggak selamanya menyedihkan. Kepergian punya satu arti penting untuk dipelajari. Setiap orang punya mimpi, setiap orang bebas berekspektasi tentang hidupnya. Nggak ada yang perlu disedihkan, itu semua layak terjadi. Sebab akibat, semua hanya masalah sebab akibat.



Satu manusia dengan manusia lain adalah sistem, pernah menjadi sistem, tapi akan tetap sistem selamanya. Pernah dan tidak, hanya sebab akibat, bukan masalah besar. Demosi selalu bermain, nggak beda jauh dengan revolusi, evolusi, dan reformasi. Semuanya senang berontak dan dalam beberapa keadaan malah tidak terkendali. Cukup tarik napas dan buat diri nyaman di atas segala ketidaknyamanan.

KAMU tidak pernah sendiri, sampai saat ini SAYA masih belum lelah, KAMU selalu jadi bagian dari SAYA dan banyak orang lain. Percaya bahwa terdapat banyak sekali kemungkinan dan (bisa jadi) kepastian, bahwa jutaan orang yang nggak KAMU ketahui, bahkan orang-orang yang belum pernah kamu temui, sama sekali nggak KAMU kenal, adalah orang-orang yang nggak pernah lelah memejamkan mata untuk membayangkan kehadiran kamu atau sekedar mengingat-ingat raut mukamu.

KAMU nggak akan pernah sendiri, minimal selama SAYA belum lelah untuk tetap membiarkan tangan kosong saya terbuka. SAYA akan setia menjadi patrick, wait for you to get back

Percaya, saat kamu sedih, nangis, atau bahagia, akan SELALU ada ‘orang disana’ yang juga sedih, nangis atau bahagia, sama seperti apa yang kamu lakukan.


Everyone has their own meaning

by on November 11, 2010
”Jiwa kita tidak diam, dengar bisikannya, dia memang tak selalu benar, tapi dia jarang sekali salah” Saya  berusaha mendapatkan diri saya k...

My Blog List