Pagi hari, di mana saya lagi sibuk-sibuknya bikin sarapan, hati dibuat gemuruh oleh Album Manusia di telinga. Hari itu tepat hari ke-2 album ini diluncurkan. 

Rasanya ingin buru-buru cuci tangan dan cari Microsoft Word. 

Riuh sekali, banyak yang ingin segera tumpah, eh keduluan Covid. LOL. 


Seberat apapun dewasa mengujimu, tak kan lebih dari yang engkau bisa.

Tulus – Tujuh Belas 


Nggak pernah sengaja ingin nulis review, dan memang bukan, tapi yang ini rasanya beda. Gemuruhnya perlu dilampiaskan supaya nggak berlarut-larut ganggu pikiran. 


Dengar album ini rasanya lagi puk-puk diri sendiri. Macam orang kena pukul, duh sakit, eh tapi baik-baik aja. Eh, kena pukul lagi. Sakit juga ya. Tapi masih bisa berdiri kok, masih bisa lari, even masih mampu ngerjain lemburan agar besok bos happy, yok bisa yok. Eh, dipukul lagi. Yaudah, “Tolong ya, Tuhan, bikin aku baik-baik aja.” 


*** 


Lihat langit di balik jendela bening yang jadi arena juang belasan jam tiap hariku~

Tulus - Kelana 


Salah satu pertanyaan paling random dari Instagram yang pernah aku temukan; juga paling ingin dijawab secara panjang lebar tapi cape:

“Hal terberani yang kamu pernah lakukan dalam hidup?”

Well, resign! Salah satu diantaranya.

Kerja misuh, nggak kerja, rindu.

Baru sadar kalau ternyata, buat saya, punya karir bukan sekedar untuk kasih makan perut, tapi kasih makan ego, jiwa, sama otak juga. 


Karena hidup selalu dihadapkan oleh pilihan-pilihan.

Takut ambil pilihan juga bikin masalah baru nggak sih?

Jarang-jarang, tapi yaudah gas aja. 


Aku rasakan, yakinmu dilawan ragu.

Tapi sampai kapan kamu menahan-nahan, bila pergi itu solusi.

Tuk kejar mimpimu, kejar perlumu, kejar maumu.

Tulus – Remedi 


*** 


Omong-omong, lagu juara satu-ku di album ini adalah Interaksi.

Rasanya kayak, “Asal aku bisa tetap dapat koin isi ulang untuk melanjutkan bucin bodohku, yaudah sini mana sakit-sakitnya aku terima sini.”

Kondisi di mana udah tau sakit tapi ya masih dicobain. 


Entah ini ingin, entah ini sayang.

Si hati rapuh tantang wahana.

Tulus – Interaksi 


Dear Mas Tulus, aku baca banget pesan yang sesungguhnya berbunyi paling lantang dan penuh yakin di antara kerendahan hati yang sengaja dibuat untuk sembunyi dalam lagu Interaksi, “Atau mendekatlah.” 


Di album ini rasanya Tulus manusia banget.

Emang orang jatuh cinta adalah manusia paling juara di muka bumi dan seluruh galaksi.

Dalam kondisi nyaris nggak bisa menyelamatkan diri sendiri pun masih bisa bilang,

Ini semua bukan salahmu, punya magis perekat yang sekuat itu.

Tulus – Jatuh Suka 


Tapi aduh Mas Tulus, please.

“Maafkan, aku jatuh suka.”

Jadi selama ini, cuma suka? Belum cinta? 


Padahal diantara,

“Detik-detik terus menitik.

Garis rindu menuju kamu.”

Tulus – Ingkar

Aku sudah merasa, “Beginikah surga?” 


Yuk bangun.

Ada kenyataan yang nunggu dibukain pintu. 

 

Kukira kita akan bersama, begitu banyak yang sama, latarmu dan latarku.

Kukira tak kan ada kendala. Kukira ini kan mudah, kau aku jadi kita.

Tulus – Hati-Hati di Jalan

 

Yuk sini kita ngobrol sambil ngopi, Mas Tulus, hahahaha.

Justru yang paling mengkhawatirkan adalah ketemu kenyataan bahwa kita begitu sama. Kalau kamu kira takkan ada kendala, aku menemuinya sebagai muara dari segala perkara, yang membuat ‘kau aku nggak pernah menjadi kita’.

Dua bentuk yang sama nggak akan pernah bisa membuat puzzle jadi sempurna, nggak sih?

Sampai di sini apakah wangi indomie di surga masih terasa? 


*** 

 

Buat saya, summary album ini adalah dinaikin, dijatuhin, dinaikin lagi, jatuh sampe bonyok, lalu disuruh ikhlas dan baik-baik saja. Yaduh Mas Tulus, kamu loh. 


Hari ini kau berdamai dengan dirimu sendiri.

Kau maafkan semua salahmu ampuni dirimu.

Tulus – Diri. 


Dan album ini ditutup dengan pernyataan paling ikhlas, paling bijaksana, dan melegakan lewat, “Hiduplah kini.” 


Terima kasih jalan-jalannya, Tulus.

Diantaranya panjangnya panas dingin dan sakit sembuh, aku jatuh cinta lagi.


Bukan Review Album

by on March 17, 2022
Pagi hari, di mana saya lagi sibuk-sibuknya bikin sarapan, hati dibuat gemuruh oleh Album Manusia di telinga. Hari itu tepat hari ke-2 album...

My Blog List