When I was in my twenties, it felt like I was riding wild horses, and I was hoping I didn’t go over a cliff.
Chaka Khan

Gloomy Sunday as I love~ 
Mulai kerasa ada yang salah.
Macan tidur, lumpur hisap, radioaktif. Rasanya kurang lebih begitu. 
I’m kind of sleep monster, I don’t do movement. I don’t even care what would you do at your circle. But once you hit mine, welcome to the club, dear love, i will extremely hit you back.

Is it how twenties feels like? 
Too much emotion, too much damage, too much everything 
How to be good and kind in a world that sometimes feels like it doesn’t deserve it? 
I get insanely depressed when i think of all of this. And yes, it is one hell of a struggle. 
But that’s life, right?

Viani sang Batu 
... batu kamu bakal ngebahayain orang disekitar kamu. Mulai belajar denger, mulai ngehargain usaha orang, mulai ngehargain orang-orang bodoh walau mereka beneran bodoh. Mulai belajar baikin orang walau orang itu mau ngebunuh kamu. Itu sih yang ga aku liat dari kamu. Yang aku liat kamu bakal nabrakin mobil kamu walau tau fatal akibatnya. Kalo itu defense ga papa tapi kalo itu buat rebound kamu salah besar.

Hold on. Slow down. And breathe in.
I’m so blessed and grateful, anyway. Thank you. 

Twenties

by on December 20, 2015
When I was in my twenties, it felt like I was riding wild horses, and I was hoping I didn’t go over a cliff. Chaka Khan Gloomy Sunday ...
Teruntuk semua mimpi tentang Kamu.

Kalau jalan panjang, padang rumput, dan tangkai ilalang yang membuat organisme lain tertarik pada Kamu, maka aku adalah kelelawar yang bergantung diatas pohon, yang senantiasa menikmati Kamu dengan cara yang tidak pada umumnya.

Gaya lari ayam gendut, jalan ajaib, juga celotehan Bapak Penjual Indomie Rebus yang hanya bisa dimengerti oleh Kamu (dan Tuhan).
Bersama Kamu, ketidakwajaran terasa mirip martabak keju San Fransisco, bahagia dengan cara sesederhana itu.

Bunyi alarm, mimpiku bubar.
Tugasku sudah selesai.
Aku serahkan Kamu kepada yang lebih mengerti dan membuatmu bahagia.
Lindungi Dia, Tuhan, ketika penjagaanku tak bisa lagi sampai kepadanya.

Kadang kita harus melepas apa yang kita harapkan.
Bukan menyerah, tapi menyadari bahwa ada hal yang tidak bisa dipaksakan. 

Rinduku tertinggal.
Titip rindu di Baluran.

Titip Rindu di Baluran

by on December 13, 2015
Teruntuk semua mimpi tentang Kamu. Kalau jalan panjang, padang rumput, dan tangkai ilalang yang membuat organisme lain tertari...
Kalau Kamu jarang bersyukur dengan hadiah pagi yang baik, maka mulailah dari sekarang.


 
Melarikan diri banyak caranya, yang harus diingat adalah, pilih cara yang baik.
Setelah sekian banyak waktu yang Kita pakai untuk cari uang, harus dong lakukan sesuatu buat cari kebahagiaan.
Karena Kita hanya punya kesempatan hidup 1 kali, maka prioritaskan hidup untuk membuat Kita benar-benar hidup.

“Melarikan diri” sebenarnya adalah salah satu cara saya ketemu dengan kebahagiaan.
Well of course, melarikan diri buat saya adalah melakukan sesuatu yang nggak biasanya, yang bikin mata saya berbinar-binar saat ngebayangin dan menceritakannya, sesuatu yang sebenarnya melelahkan tapi nggak pernah bikin saya ngerasa capek dan pengen berhenti, sesuatu yang actually ingin saya lakukan setiap hari.

Minggu pagi di Situ Gunung
  
Di pagi hari, Kamu bakal nge-gap-in matahari yang sedang intip Kamu tidur lewat sinarnya yang muncul dari sela-sela ranting pohon. Tapi Matahari nggak sepemalu itu. Pada akhirnya, dia akan temui Kamu secara gentle dalam package yang sempurna dan bikin Kamu bersedia jadi pacarnya. Hilang fokus.


Spot view terbaik di pagi hari ada di sisi sebrang danau. Kalau sudah dilokasi sebelum matahari muncul, please jangan nolak buat jalan ke sisi sebrang danau karena yang bakal Kamu saksikan adalah megahnya kemunculan matahari.
Berjalanlah lewat jalan setapak di sisi kiri danau dan berhentilah di titik manapun yang dirasa cukup. Percaya atau nggak, karena memang indah, mau dilihat dititik manapun rasanya akan sama indah.


Dan saya temui dia yang bernama “rindu” di tepi Situ Gunung.
Meskipun selalu ada, kehadirannya nggak selalu bisa dinikmati setiap hari.


Nggak perlu persiapan ribet untuk main ke Situ Gunung. Ada warung-warung yang buka 24 jam di area parkir yang cukup untuk buat perut kenyang dan badan anget. Well, minum kopi maksudnya.
Sunrise view di Situ Gunung adalah keharusan untuk diupayakan. Jadi, jangan malas bangun pagi dan jalan kaki untuk explore spot terbaik menikmati sunrise dan "tatapan kosong".

Kalau masih punya banyak waktu, setelah hasrat “tatapan kosong” terpuaskan di tepi danau, worth it rasanya untuk lanjut jalan-jalan di kawasan sekitar danau, Situ Gunung punya banyak tempat seru untuk dieksplorasi.


So, inilah hasil pelarian diri saya minggu lalu. Road trip malam hari dan tidur di mobil adalah 2 dari sekian banyak hal absurd yang seringkali bikin saya nggak fokus ngelakuin rutinitas di hari Senin sampai Jumat.

Dan yang paling penting, pelajaran dari pelarian diri kali ini adalah, 
cuma Kita yang tau apa yang Kita suka dan Kita ingin jalani,
Kejar selagi bisa dan pasrahkan sisanya kepada Tuhan.
Sembari itu, bersyukurlah. Karena setidaknya Kamu sudah punya tujuan
.. dan pagi yang baik.

Big hug from me and my super cool Cinta,

#BeautifulEscape

by on November 21, 2015
Kalau Kamu jarang bersyukur dengan hadiah pagi yang baik, maka mulailah dari sekarang.   Melarikan diri banyak caranya, ya...

Well, hello there
Sekian lama nggak ngeblog sampe akhirnya nemuin alasan untuk mulai lagi.
Pada akhirnya, saya menyadari bahwa it's not you who bringing texts to be sentence, it’s naturally what your heart does when the heartfelt needs space to survive, it blows its material up. and it makes you still alive.
 
Oh hi again,
sekarang blog ini punya rasa baru, *drum roll* Fantasi.

You only live once. 

Tapi Kita, (mungkin) dengan sengaja memilih dan membiarkan common things menggerogoti hampir seluruh waktu yang Kita punya sampai Kita lupa soal hidup macam apa yang Kita pengen jalanin. 
Are we that serious?

Yes, saya species mahluk gila fantasi. 
Dan kali ini, perasaan saya sukses diobrak-abrik.
Tantangan untuk merealisasikan semua yang cuma dianggap fantasi buat jadi realita itu rasanya kayak… nggak jelas tapi excited.
Oh, dude, please. 
Is fantasy real?
And if so, is that realistic? 

Kamu akan banyak berhadapan dengan persoalan hidup realistis.
Karena setinggi apapun fantasimu, Kamu sadar bahwa Kamu tetap mahluk sosial yang butuh kepastian hidup layak di masa depan, bahwa Kamu tetap manusia yang butuh pengakuan sebagai manusia normal, dan sampai semua hal sudah terjadi, Kamu akan tetap sebagai manusia yang serba berkebutuhan.

But guys, apa yang orang lain pikir realistis belum tentu sama dengan yang kita pikir.
*seriously, i'm speechless*

Saya (hampir) setuju.
And really, maybe i got to try.
You only live once, remember?

“Hari ini aku bermimpi.
Aku bermimpi menuliskan buku dongeng pertamaku.
Sejak Kamu membuatkanku ilustrasi-ilustrasi ini, aku merasa mimpiku semakin dekat.
Belum pernah sedekat ini.
..
Bersama Kamu, aku tidak takut lagi menjadi pemimpi.
Karena hanya bersama kamu, segalanya terasa dekat, segala sesuatunya ada, segala sesuatunya benar.
..”
kugy’s birthday letter to Keenan


Thanks for believing my unbelievable fantasy,
and especially for making me, at least, merasa semua tulisan ini berarti.                                                               

Fantasy

by on November 07, 2015
Well, hello there Sekian lama nggak ngeblog sampe akhirnya nemuin alasan untuk mulai lagi. Pada akhirnya, saya menyadari bahwa it&#...

My Blog List