Detik yang bicara.
Menit tak mampu berlari, dan jam pun tak lagi pegang kendali.
Malam yang biasanya ditinggalkan, menjadi candu baru.
Tirai mata tak memejam,
pura-pura tak dengar rengekan mata.

Aku berada di ujung hari.
Saat tak ada lagi yang berlari mengejar matahari.
Tapi entah di luar sana,
mungkin ada yang mengejar bulan.

Masihkah terus begini?
Ayolah...aku lelah...
Aku ingin bermimpi di ujung hari,
bertemu peri dan memetik Lili.

Menunggu tidur

by on June 28, 2009
Detik yang bicara. Menit tak mampu berlari, dan jam pun tak lagi pegang kendali. Malam yang biasanya ditinggalkan, menjadi candu baru. Ti...
Pertama kali menginjakkan kaki di sebuah altar ‘putih abu’ tempat ku bernaung selama tiga tahun, takjub.
Kenpa? Karena masyrakat penghuninya ’beda’ banget sama aku ketika pertama kali aku nongol di sekolah ini. Ngerasa paling jelek, paling gak tau apa-apa, paling nggak banget lah begitu bercampur baur sama aura-aura di dalam sana..
SMA Negeri 1 Bandung.
Sekolah menengah yang orang-orang Bandung bilang anaknya cantik-cantik, cakep-cakep, gaul-gaul (secaraa yaaa..lokasi nya di jalan paling megang di Bandung, Dago 93), dan sebagainya dan sebagainya.
Awalnya nggak pernah kepikiran untuk masuk di sekolah ini, tapi berhubung saya terdampar di sini, Ok lah, toh SMA ini termasuk favorit juga di Bandung (masihkah?? sombong….. ;p).
Selama 3 hari MOS ato bahasa kuliahan nya OSPEK, aku mendadak suka sama kakak berpenampilan keren (dulu aku pikir begitu) yang jadi wali regu aku, dan aku sempet kasih dia chunky bar cobaaa! Ah. Malluu sebenernya.. (hehehe)
Tapi itu nggak berlangsung lama, setelah beberapa bulan kemudian mendadak aku ilfil karena dia menjadi sedikit gemulai kalo udah gabung sama temen-temennya. (aih….)

Kelas X SMA.
Kelas yang terletak di sudut belakang smansa. X-4 company. Awal kemunculan ku di benci ama anak-anak cewe sekelas. Kenapa? Karena aku duduk tepat di depan seorang cowok yang di kecengin anak-anak cewek sekelas waktu itu (pada ngiri kann? :p). Sempet stress selama beberapa bulan awal di SMA, tiap hari di sindirin mulu ama anak2 cewek sekelas, apalagi ketika mereka tau aku deket sama cowok yang mereka kecengin itu(hihi. Sukurin :p).
Tapi beberapa bulan kemudian, keadaan berbalik 600 derajat! Temenku langsung banyak! Baik2 dan care banget! Yap. Setelah kenal bagaimana aku,, mereka deket sama aku, sampe sekarang. Tapi yaa.. namanya dunia, tetap aja ada yang tak suka. Sampe akhirnya ’mereka-mereka’ yang masih sewot itu nyebut aku dan kawan-kawan yang deket sama aku, GENG GONG.
Jelek banget kan namanya?? Ga mau dong di kasih nama jelek kaya gitu. Akhirnya ’Kita’ berganti nama menjadi BLACKHOLE. Yang formasinya bersatu sama KBSM (kelompok belajar sepanjang masa!) hehe. Formasi lengkap! Kompak banget dah! :D. Aseek gilla gettoo dehhh.. :p
Medan operasi BLACKHOLE: teras mesjid salman, kantin salman, CHIKO! (kedai ice cream di belakang kantin salman yang sekarang udah nggak ada lagii..). –Qta masih menjadi anak-anak yang sangat baik, penurut, lugu, dan nggak macem-macem waktu kelas 1. hehehehe (sekarang juga masih gitu kok... ;p)-
BLACKHOLE n’ Friends
Viani.Karin.Nivi.Azmi.Agustin.Nisa.Gustin.Arga.Nurry.Galih.Kris.Gravi.Ipunk.Herher. dan kawan-kawan terdekat lainnya yang suka berkumpul bersama! (syapapun kalian yang tak tersebut, i love u!)

XI SMA
Pada pisah-pisah! Diriku terdampar di XII IPA 5! Kelas paling strategis! Deket kantin, toilet, dan lapangan! Siph dah!
Satu kata, PARAH! Parah ni kelas! Hoho.
Jaman paling jahiliyah di SMA! Main terusssss....!! Dalam seminggu bisa sampe 4 ato 5x tawaf di mall sepulang sekolah! Ckckckck.
Sumpah! Asik banget nii kelas! Penuh tantangan! –hoho-
Paling banyak masalah, paling ribut, paling susah di atur, paling sering jadi perbincangan di kalangan guru-guru, paling sering bikin guru nangis, paling aneh (apalagi semenjak kedatangan seorang murid ”pria” pindahan dari Flores! Semakin komplit! Jadi kelas paling RUMMPIIIIII DEHH AHH....)
Daftar keaktifan siswa di kelas:
-bikin warung kopi di pojok belakang kelas (sedia kopi, teh, dan bubur! Sampe bawa-bawa teko listrik, kopi, gula, dan bubur dari rumah masing2.. ckckck). Tapi nggak bertahan lama, karena ketahuan sama guru B. Indonesia, dan kelas kita jadi perbincangan di ruang guru). Halah...
-membuat guru B. Jepang nangis karena kelas kosong pada tiap pelajaran B. Jepang! Anak2 pada kabur!
-membuat wali kelas nangis! Karena sering kabur2an dari kelas di tiap mata pelajaran tertentu!
-membuat guru B. Sunda ngambek sampe ninggalin kelas, gara2 kelas ribut dan guru nya bener2 di cuekin.
-kelas paling kurang ajar sama guru Biologi (Pak theryll.. terlalu deket ama anak2 c..)
-paling kompak buat open book tiap ulangan biologi
Masih banyak lagi sich.. tapi segitu udah cukup mewakili sich..
Medan operasi: BIP, Bunga, Stroberi, food court, empire, PUJASERA MERDEKA (guys,still remember that??)
Next..naik kelas!

XII SMA
Awal-awal jadi anak kelas XII, wueh seneng banget! Bebas ngapa-ngapain aja di sekolah tanpa harus takut sama yang lebih senior! Hohoho.
Penyakit bawaan dari kelas XI nggak ilang-ilang tuh, kebawa terus!
Awal masuk aja udah berantem sama guru B. Inggris, sampe-sampe sekolah gempar! Pada akhirnya kita bua surat pernyataan minta maaf. Setelah itu, keadaan mulai membaik, walaupun nggak berlangsung lama juga. Tragedi kembali terjadi! Dengan kasus yang berbeda, tapi tetap dengan guru yang sama, guru B. Inggris (padahal baikk banget tuuh ibu guru..).
Setelah banyak kejadian lewat, ibu guru ini mulai kebal sama tingkah kita. Jadi yaa..akhirnya beliau mampu bertahan sampe akhir kelas XII kita.. hehehe (Bu Rochani, salut! :D)
Wali kelas sempet curhat colongan, ”ibu ini sudah lama jadi guru, sudah sering jadi wali kelas, tapi baru kali ini ibu nemukan kelas kaya begini.” hihihihi.
Udah kelas XII, tapi tetep ga tobat-tobat.
Selain guru B. Inggris, guru Biologi dan Seni Rupa juga pernah tersangkut masalah sama kita.. –kenakalan anak remaja, ckckckck-
Medan operasi: HC/gelap nyawang, naff, tempat les masing-masing (uda mulai sibuk critanya..)



Sekarang...
Melepas status sebagai anak SMA. Udah gede berarti yaa? Dewasa iya, tapi tua, NGGAK! :p

Rasanya baru kemariin
Di suruh pake tali sepatu rafia warna kuning, di suruh pake tas karung goni, poni diiket ke depan kaya cula badak, pake name tag ’Dian Sastro wanna be’ yang bikin ga pede..
Rasanya baru kemariiin
Di bentak-bentak sama kakak kelas..
Rasanya baru kemariiin
Bangga pake seragam putih abu
Rasanya baru kemariiin
Bangga jadi penghuni jalan Dago 93
Rasanya baru kemariiin....
Kenal dengan kalian
Rasanya baru kemariiin
Benar-benar baru kemarin..

Karena waktu berlalu sangat cepat, jangan lupakan aku.

opera SMA

by on June 28, 2009
Pertama kali menginjakkan kaki di sebuah altar ‘putih abu’ tempat ku bernaung selama tiga tahun, takjub. Kenpa? Karena masyrakat penghuniny...
Ingin sama kamu besok.
Yang tidak terkatakan, sebenarnya sangat ingin ada kamu di hari besok. Foto dengan posisi kamu di sebelah kanan aku.
Foto wisuda ku sama kamu.

Ingin sama kamu besok.
Mungkin menurut mu biasa dan ’buat apa sih?’, tapi nggak begitu buat ku.
Kenapa? Karena kamu ikut andil dalam kesuksesan yang aku rayakan besok.

Ingin sama kamu besok.
Kamu special.
Dan aku ingin sama kamu di hari besok yang juga special buat ku.

Ingin sama kamu besok.

ingin sama kamu besok

by on June 17, 2009
Ingin sama kamu besok. Yang tidak terkatakan, sebenarnya sangat ingin ada kamu di hari besok. Foto dengan posisi kamu di sebelah kanan aku....
“Aku melihat bahwa diriku telah terbentuk sebagai manusia utuh. Aku adalah manusia yang berbeda dengan orang tuaku, keluargaku dan pacarku.”

Sebuah dilema dalam suatu keadaan.
Saya sempat bingung dengan pikiran orang-orang kebanyakan.
Saya SELALU berpikir bahwa kesuksesan iu tidak melulu harus dengan hitung-hitungan akademik. Sukses itu tidak selalu diukur dari dimana dia kuliah, berapa nilai matematika nya, berapa nilai fisikanya, atau selalu berhubungan dengan eksakta dan akademis.
Sukses itu hal umum yang bisa di dapat siapa saja, dengan cara bagaimana saja, lewat berbagai kecerdasan dan potensi masing-masing.
Memang nya dipikir bahwa pengangguran itu nggak ada yang jago matematika? Atau fisika, atau kimia?
Sekali lagi, sukses bukan melulu tentang hal-hal itu.
Saya berada dalam suatu keadaan yang memerangkap saya dalam pandangan seperti itu.
Dan itu membuat saya sungguh sulit bernapas dan bebas dengan segala imajinasi saya.
Bukan saya nggak suka dengan eksakta atau angka, tapi ada hal lain yang membuat saya lebih tertarik untuk terjun lebih jauh. Ada hal yang lebih saya senangi di luar matematika, fisika, kimia, dan antek-anteknya.

Saya masih konsisten terhadap hal yang saya senangi. Akan tetapi, saya juga sudah ’terlanjur basah’, terlanjur berjalan, dan terlanjur terobsesi pada hal yang saya inginkan.
Kenapa? Karena selama ini, hal ’yang saya senangi’ di kontaminasi pelan-pelan dengan pikiran mereka yang pada akhirnya memlumpuhkan pikiran alami saya. Jadi?? Serba tanggung kalo saya boleh bilang.
Bingung??
Saya lebih bingung karena saya yang berada dalam situasi real seperti itu.

Tolong dimaknai lebih dalam bahwa setiap orang adalah berbeda. Jangan pernah paksakan keinginan dan pikiran anda kepada orang lain yang belum anda ketahui potensinya. Itu sangat menyiksa, kawan!

“Aku melihat bahwa diriku telah terbentuk sebagai manusia utuh. Aku adalah manusia yang berbeda dengan orang tuaku, keluargaku dan pacarku.”

aarrrrggghhhh

by on June 14, 2009
“Aku melihat bahwa diriku telah terbentuk sebagai manusia utuh. Aku adalah manusia yang berbeda dengan orang tuaku, keluargaku dan pacarku.”...
Saya berada dalam suatu keadaan dimana harapan nggak berpihak pada saya.
Bukan pura-pura kuat di depan orang lain, saya hanya nggak mau kalah sama keadaan.

Akan ada saatnya apa yang kita lakukan, apa yang kita perjuangkan, nggak berbalas manis. Bukan tidak mungkin bahwa keyakinan sangat bertolak belakang dengan kenyataan. Tapi mau bagaimana lagi, wong Tuhan sudah mengatur nya begitu..
Kalah. Kali ini saya kalah. Kalah dengan pesaing saya, kalah dengan situasi, kalah untuk mendapatkan sesuatu yang saya inginkan. Tapi satu hal, mental saya tidak akan pernah kalah.

Sudah biasa untuk menguatkan diri sendiri dari jatuh yang membuat ’badan’ sakit semua. Mungkin terlihat sangat tegar di luar, tapi sangat berat menahan di dalam.
Siapa yang tau saya menangis untuk kekalahan ini?
Siapa yang tau bahwa kali benar-benar perih, lebih dari biasanya?
Saya obati semuanya sendiri. Saya bangun pondasi sendiri. Saya bangun tembok-tembok jiwa saya sendiri, hingga saya mampu kokoh lagi.
Berulang kali terjadi, sampai saya lihai melakukannya.

Kali ini beda dari sebelumnya.
Sebenarnya lebih tidak kuat dari biasanya, tapi saya nggak boleh jatuh terlalu dalam. Saya di paksa keadaan untuk tegak berdiri.
Semoga saya bisa.

untuk di pikirkan kembali

by on June 14, 2009
Saya berada dalam suatu keadaan dimana harapan nggak berpihak pada saya. Bukan pura-pura kuat di depan orang lain, saya hanya nggak mau kal...
Tidak menyalahkan apa yang terjadi pada saya.
Sedikit menyesalkan mungkin, ya, tapi saya yakin terhadap hal yang sudah saya ambil dan saya lakukan.

Tuhan pasti sangat sayang saya.
Dia jauh lebih tau dan mengerti saya. Dia jauh mengerti bagaimana saya kelak.
Saya yakin, apapun yang saya terima adalah yang terbaik.
Saya sudah berusaha, saya sudah berdoa dan meminta, dan ini hasilnya. Dia pilihkan yang terbaik buat saya.
Tuhan pasti sangat sayang saya.
Saya berada dalam suatu keadaan dimana harapan nggak berpihak pada saya.
Bukan pura-pura kuat di depan orang lain, saya hanya nggak mau kalah sama keadaan.

Akan ada saatnya apa yang kita lakukan, apa yang kita perjuangkan, nggak berbalas manis. Bukan tidak mungkin bahwa keyakinan sangat bertolak belakang dengan kenyataan. Tapi mau bagaimana lagi, wong Tuhan sudah mengatur nya begitu..
Kalah. Kali ini saya kalah. Kalah dengan pesaing saya, kalah dengan situasi, kalah untuk mendapatkan sesuatu yang saya inginkan. Tapi satu hal, mental saya tidak akan pernah kalah.

Sudah biasa untuk menguatkan diri sendiri dari jatuh yang membuat ’badan’ sakit semua. Mungkin terlihat sangat tegar di luar, tapi sangat berat menahan di dalam.
Siapa yang tau saya menangis untuk kekalahan ini?
Siapa yang tau bahwa kali benar-benar perih, lebih dari biasanya?
Saya obati semuanya sendiri. Saya bangun pondasi sendiri. Saya bangun tembok-tembok jiwa saya sendiri, hingga saya mampu kokoh lagi.
Berulang kali terjadi, sampai saya lihai melakukannya.

Kali ini beda dari sebelumnya.
Sebenarnya lebih tidak kuat dari biasanya, tapi saya nggak boleh jatuh terlalu dalam. Saya di paksa keadaan untuk tegak berdiri.
Semoga saya bisa.

saya dan keadaan

by on June 13, 2009
Saya berada dalam suatu keadaan dimana harapan nggak berpihak pada saya. Bukan pura-pura kuat di depan orang lain, saya hanya nggak mau ka...
-Sebenarnya, saya sangat takut untuk bicara tentang hal ini-

Gagal itu bukan pilihan. Gagal itu keadaan.
Satu keyakinan yang nggak akan pernah runtuh, bahwa seseorang belum gagal sebelum dia berhenti berusaha.

Ketidakmampuan seseorang itu hal lumrah kan? Namanya juga manusia.
Yang penting disini, bagaimana kita menyikapi ketidakmampuan sementara kita supaya semua membaik dan nggak menjadi gagal.

Kalo ini hanya sebuah omongan, -apalagi keluarnya dari saya, seorang anak kecil, yang masih bau kencur, yang di anggap orang lain belum tau apa-apa, belum banyak pengalaman, dan baru bisa ngomong doang-, saya terima untuk di caci maki orang-orang dewasa.
Saya juga pernah frustrasi kok. Saya pernah nangis, pernah hampir bunuh diri, pernah loyo, pernah hampir marah sama Tuhan, hampir nyerah karena ditolak sama beberapa universitas, ah.. semuanya. Saya juga manusia.
Tapi satu hal penting yang saya tengkep dari banyak banget hal yang memuat saya uring-uringan, nangisin berbagai kebodohan saya sendiri, dan frustrasi beberapa bulan ini,, saya mendapatkan sebuah pendewasaan oleh diri sendiri.
Pada akhirnya, setelah sampai di titik puncak perasaan gagal, bodoh, kalah, ga bisa apa-apa, putus asa, sampe hampir stress, saya sadar bahwa semua hal yang saya dapatkan adalah keadaan, sama sekali bukan pilihan saya, yang memang harus saya terima, karena itu memang untuk saya, karena saya, dan rezeki saya.
Ada hikmah setelah semuanya.
Bisa menyikapi kegagalan dengan lebih bijak. Gagal bukan lagi kesedihan, tapi pelajaran mental yang sangat penting untuk melanjutkan perjuangan. Bukan berarti saya menjadikan diri saya untuk siap akan kegagalan, tapi saya menjadi lebih berani untuk maju bertarung, karena, saya sudah tau sakitnya jatuh setelah gagal.

Manusia sangat baik dalam satu hal, tapi TIDAK dalam semua hal.
Akan ada saat dimana kita menjadi seorang yang diakui karena kemampuan kita.
Jangan nyerah dan merasa kalah karena ketidakberhasilan kita di saat kemarin, tadi pagi, ato beberapa jam yang lalu.
-saya pun berusaha-

Tuhan nggak diam.
Roda itu berputar.
Jika kita bisa bijak menyikapi kegagalan dan ketidakmampuan, semoga keberhasilan yang jauh lebih baik yang akan menutup usaha kita. Amiiiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnnnnnnnn.

untuk di pikirkan kembali

by on June 12, 2009
-Sebenarnya, saya sangat takut untuk bicara tentang hal ini- Gagal itu bukan pilihan. Gagal itu keadaan. Satu keyakinan yang nggak akan p...
Satu lagi sifat dasar yang nggak terpisahkan dari manusia biasa kaya aku.. Merasa bego, bodoh, goblok, dan konyol banget ketika inget hal-hal yang terjadi beberapa minggu, bulan, dan taun kebelakang, bahkan hal yang baru beberapa jam tadi aku lakuin.
Itu adalah saat-saat dimana aku sadar bahwa ternyata aku masih anak bawang yang bau kencur (nah loo.. bingung kan..).
.* jangan terlalu cepet percaya sama orang yang baru di kenal.
Walopun ’casing’ nya intelek, gaya parlente, terkesan sangat dewasa –padahal nggak-, dan berkacamata –entah kenapa aku punya pandangan sangat hormat sama orang-orang berkacamat-.. WATCH OUT! Banyak pembual di masa ini!
Terlalu polos memang, tapi percaya ato nggak aku pernah suka sama orang model kaya gini (yang aku sebutin di atas) hanya dalam waktu sehari! Sekali ketemu, aku suka. Polos banget kan?
Yaa..saat itu sifat ’anak kecil’ ku lagi mendominasi. Dan karena super lugu ku itu, eh..nyesek sendiri deh akhirnya.
Jujur, hanya ingin mengerti. Kenapa kebaikan nggak selalu di sambut baik dengan kebaikan juga? Terlepas dari siapa yang memberikan kebaikan itu ya.. tapi. Bersikap baik emang nggak bisa di paksa juga sich..
Pelajaran penting : APA YANG KAMU LIAT BAIK, BELUM TENTU BENER-BENER BAIK. TELITI!
.*nggak harus dapatkan apa yang kita inginkan
Gini yaa..kadang pikiran kita tu sempiiit banget. Lebih sempit daripada lobang tikus. Sadar ato nggak, ngaku ato nggak, namanya manusia mungkin aja begitu kan?
Itu salah satu kekonyolan yang pada akhirnya ngejatohin kita. Jatoh tuu sakit looo..
Nggak mau berpanjang-panjang disini, intinya : AKAN TIBA SAATNYA, KITA DAPATKAN SESUATU YANG LEBIH BAIK! Karena..yang kita ingin belum tentu baik. Gitu aja.
.*keluarin apa yang pengen kita keluarin itu akan lebih mudah daripada mendem
Bener ga sich? Iya banget klo menurutku. Tapi yaa..liat sikon juga..
Pikirkan sendiri masalah yang ini.


Seiring waktu.. ’ada saat dimana aku bisa jadi anak kecil yang menyebalkan dan orang dewasa yang bertanggung jawab’. Selalu aku bilang gitu.
Untuk detik ini, aku jadi orang dewasa yang –berusaha- bener-bener mikir pake akal sehat. (oya??)
Dan menurut pikiran orang dewasa, hal kemaren-kemaren yang telah terjadi adalah sebuah PEMBELAJARAN. –ha? Cuma itu?-

Idup aku nggak datar dan begitu-begitu aja. Naek turun booo.. nggak jarang untuk mengeluh dan nyaris give up. Tapi ok lah, lagi-lagi belajar dari pengalaman, mundur masih bukan jadi pilihan yang baik.
Belajar jadi orang dewasa, dengan pikiran dan tindakan orang dewasa. Halah..maksa banget kayanya..
Sebenenya dewasa yang sebenernya tu kaya apa sih??
Apakah cukup dengan berpikir menggunakan nalar yang baik saja?? Apa harus ikut-ikutan sibuk juga?? Apa harus sok jadi yang paling tau? Jadi yang paling ngerti juga??
-pertanyaan yang bodoh. Nggak layak di sebut pertanyaan sebenernya.. karena memang retoris-

Yap.
Jadi. Berdasarkan PENGALAMAN, dewasa itu belum tentu bisa diandalkan dan dijadikan pegangan! Cuma keren aja kesannya..

*lagi sebel sama orang dewasa, karena melihat perilaku dia. Intinya sih begitu.

Vian, 2008. –saat tertawa harus bersyarat-

ngelantur yuuk

by on June 08, 2009
Satu lagi sifat dasar yang nggak terpisahkan dari manusia biasa kaya aku.. Merasa bego, bodoh, goblok, dan konyol banget ketika inget hal-ha...
Banyak definisi baru tentang sepi yang bisa aku tangkap sekarang. Dan untuk yang pertama kali, aku bisa bener-bener ngerti definisi sepi yang sebener-benernya, datang jauh dari dalem hati (lebay ngga c?).
Sepi itu abstrak. Nggak punya arti yang pasti, nggak bisa di artiin dalam satu kesimpulan aja. Sepi itu susah dijelasin. Semuanya ada, semuanya kerasa. Masukin semua perasaan, aduk-aduk jadi satu.
Buat aku, sepi itu ketika kita nggak tau mau ngapain, dan harus ngapain. Nggak ada planning. Yang ada cuma bingung, bingung, dan bingung.
Sepi buat aku ketika aku mulai bete ngeliat orang lain kumpul bareng orang-orang yang disayangin nya. Waktu mereka bisa ketawa dan tersenyum lebar seharian, di kelilingi orang-orang terdekatnya.
Atau ketika aku cuma bisa diem di kamar, gonta-ganti channel TV, denger lagu-lagu sedih, dan meratapi diri sendiri.
Ketika kita hanya jadi penonton dari sibuknya orang-orang.
Ketika orang-orang sama sekali nggak ada waktu saat kita butuh mereka.
Mereka yang sibuk sama urusannya masing-masing dan hanya bilang, ‘duh…kasian’ tanpa bisa berbuat apa-apa. Orang-orang kaya gitu tuh penyebab utama munculnya sepi.
Yang jelas aku bener-bener ngerasa sepi lagi sendiri. Nggak ada orang lain.Bener-bener sendiri dan sendiri. Nggak ada yang bisa di ajak berbagi, nggak ada yang bisa di ajak ngobrol, diskusi mau makan apa nanti malem, atau adu argumen waktu nonton film.
Sebenernya sih, sepi itu bukan berarti sendiri. Tapi sendiri, itu pasti sepi. Itu menurut aku. Kalo nggak setuju juga nggak apa-apa..
Tapi coba deh dipikir lagi. Adakalanya sepi itu justru asik. Dimana kita bisa lebih mikir, lebih punya waktu banyak untuk mikirin segala sesuatu, untuk merenung tentang apa yang udah kita lewatin, untuk memuncukan banyak ide, dan bermanja-manja sama diri sendiri.
Ada banyak pikiran baru yang berlalu lalang ketika kita sendiri. Bukan nggak mungkin, sesuatu yang hebat, yang ngebawa perubahan besar muncul saat kita kesepian.
Gampangnya, resapi dan nikmati aja saat sepi.
Satu hal, menyepi itu lebih mudah dapipada ‘merame’.
Tapi….. Kalo sepi yang udah overload, bisa bikin stress sendiri! Beneran looh..
Kalo lagi kesepian, aku, suka bilang, ‘cara pandang kita yang harusnya di rubah’. Tapi itu teori.… Dan keadaan di lapangan, susah ditebak, sulit di atur. Aku sendiri bingung..
Aku coba untuk liat semuanya secara berbeda. Sepi dan sendiri, itu artinya diam. Dan di dalem diam itu, ada waktu-waktu khusus dan pas banget buat kita berpikir, buat kita merenung

Aku butuh temen. Kali ini, untuk berbagi, nemenin aku, jalan-jalan bareng, temenin aku makan, dan perhatiin aku, untuk saat ini.
Aku sepi. Bener-bener sepi.
Tapi siapa peduli?

Desember 2008

sepiii

by on June 08, 2009
Banyak definisi baru tentang sepi yang bisa aku tangkap sekarang. Dan untuk yang pertama kali, aku bisa bener-bener ngerti definisi sepi yan...
Rintik di suatu sore. Dimana aku lagi sendiri.
Lagi-lagi aku di depan cermin. Dan tiap kali liat diri di cermin, refleks, aku jadi seorang pengkhayal ulung.
Aku berkhayal jadi ‘aku’ dalam dunia imajinasi. Bicara sendiri, senyum sendiri, itu pasti. Itu bagian dalam naskah imajiner ku.
Cukup mudah, jadi seperti apa yang aku khayalkan. Aku berperan, beracting, dan semuanya monolog. Nanya, nggak butuh jawaban. Karena semua jawabannya, aku simpan baik-baik di pikiranku, seolah-olah tiap orang dalam imajinasi ku menjalankan dialog dan peran nya masing-masing.
Nggak ada yang peduli dengan yang aku lakukan. Bisa aku pastikan, kalau ada orang yang nggak sengaja melihat, pasti meraka langung menarik kesimpulan, “gila”, atau minimal, mereka geleng-gelng kepala.
Bukan aku nggak bersyukur, bukan aku nggak nerima, tapi jujur, aku ingin lebih. Ya..wajar aku bilang. Itu sifat dasar manusia yang turun-temurun dan nggak bisa dirubah, kan?
Satu keyakinan di diri aku, dan ditambah dengan pengalaman penulis ku tercinta, Andrea Hirata, aku makin yakin, khayalan dan mimpi bukan lagi masalah mustahil. Ada banyak motivasi di dalam tiap mimpi. Satu tekad kuat biasanya lahir begitu aja ketika kita ingin seusatu, kan?
Yup. Terserah.. mereka mau bilang apa. Wong itu hak mereka. Mereka manusia, kan? Jadi ya nggak bisa disalahin. Dari lahir mereka udah ngantongin yang namanya HAM, nggak bisa di ganggu gugat. Cara terbaik, cuek aja kaleee…
Ok.
Kenapa aku diem? Kenapa aku curhat? Kenapa Cuma bisa begini? Nggak ada hentakan..
Ambil buku. Buka. Baca. Simpen di otak. Jadiin semuanya bekal. Untuk saat ini, itu yang terpenting.
SEMANGAT!!


Desember 2008

semangat sore-sore

by on June 08, 2009
Rintik di suatu sore. Dimana aku lagi sendiri. Lagi-lagi aku di depan cermin. Dan tiap kali liat diri di cermin, refleks, aku jadi seorang ...
Berhenti. Gue turunin kedua kaki gue.
Asep kendaraan disana-sini, mau ambil napas aja sengsara banget rasanya.

Ada anak kecil ngamen di angkot yang berhenti di depan gue. Tau lagunya apa? ”makan duren di malam hari paling enak sama kekasih.. di belah bang..dibelah.. silakan dibelah” Astaga.. Anak kecil!

Tiba-tiba menyusul lagi, suara pengamen laki-laki yang lagi cari duit di angkot sebelah, ”Namaku Cecep, rumah real estate, mobilku banyak, harta berlimpah, orang memanggilku boss eksekutif, tokoh papan atas atas segalanya..”

Nggak mau kalah, entah dari mana itu suara, dengan keras dan lantangnya bernyanyi, ”ku pernah punya mobil balap sendiri.. yang bisa ngebut di jalanan tiap hari.. ku tidak pernah merasakan kesepian.. tak ada gadis yang menolak di antarkan.. asoy geboy ngebut di jalanan ibu kota.. di payungi lampu kota di sekitar kita..”

Katanya bos eksekutif.. katanya punya mobil balap.. Lha kok malah ngamen, mas?? Hahaha.

Gimana rasanya kalo siang-siang, panas, banyak polusi, terus tiba-tiba liat monster mendekat ke arah lo??
Secara mendadak, muncul sosok berbadan besar, betis dan tangan nya atletis abisss, kekar gilla, berambut panjang, kulitnya gosong.. tapi ber-maskara dan pake tank top plus rok mini.. -aihh.... :p-
Jarak dia dan gue makin deket. Pasrah deh gue..
Tapi ternyata nggak. Doi menuju kaca mobil yang tepat ada di samping motor gue.
”misssiiii...”
Dengan kecrekan maut dia langsung capcus nyanyi, ” res di gores gores, enggak di kasih mobil tak gores..!”
Emmhh. Mampus tuh! Haha.
Dengan muka takut-takut serem, cowo yang ada di dalem mobil mengulurkan tangannya dengan sangat hati-hati.
Mikir nih gue, cuma nyanyi begitu doang, dapet goceng (Rp 5000,-) tuh ’monster’. Pendapatan yang jauh berbeda di banding dengan ’tukang duren’, ’bos eksekutif’, dan yang punya ’mobil balap’. Gileee...

Pada saat yang bersamaan, gue ngeliat seorang ibu muda bersendal bagus, bertas, dan pake make up pula, bawa-bawa baskom kecil, nyamperin tiap orang dan bilang, ”kasian pak..kasian bu.. untuk beli makan..”.
Dan lo tau apa hasilnya? Orang-orang Cuma ngeliatin dia dari ujung kaki sampe ujung kepala dengan mata terheran-heran. Yaiyalah.. Please deh..penampilan kaya gitu kok minta-minta? Mana ada yang percaya.. Taktik dan strategi nya salah tuh! Nggak profesional.

Ada-ada aja yah. Kalo gue boleh bilang, ”Hanya di Indonesia”.
Nggak ada yang nggak tau kalo semua orang memang butuh uang dan butuh makan, tapi ironis juga kalo pemandangan yang kita liat setiap hari, tiap kita keluar rumah, begitu adanya. Seakan nggak ada yang bertanggung jawab, mereka di biarkan begitu saja layaknya benda yang nggak ke urus karena tiap-tiap orang (termasuk gue mungkin) sibuk dengan perutnya masing-masing.
Astaga..

Lampu lalu lintas udah berubah warna jadi hijau.
Nggak berlama-lama, gue tancep gas dan semakin jauh dari mereka.

di 'lampu merah'

by on June 05, 2009
Berhenti. Gue turunin kedua kaki gue. Asep kendaraan disana-sini, mau ambil napas aja sengsara banget rasanya. Ada anak kecil ngamen di a...
Membiarkan semangat mengembang dan terbang. Lepas diiringi tiupan angin dan bersatu dengan udara.
Tidak ada yang salah dan perlu di salahkan.
Karena kita adalah pengusaha kehidupan dan takkan jadi penguasa.

Kencangkan sabuk dan mulai berdoa, kenyataan pasti terjadi.

let it be

by on June 05, 2009
Membiarkan semangat mengembang dan terbang. Lepas diiringi tiupan angin dan bersatu dengan udara. Tidak ada yang salah dan perlu di salahka...
Selalu ada yang diam-diam bergerak,
pelan-pelan beranjak.

Langkah yang tak pernah surut dan tengok belakang,
memang tetap begitu.
Tertangkap canggung entah malu-malu di tiap gerak tingkah polanya.

Jika sekarang adalah sebuah akibat,
Maka aku akan bersyukur atas segala penyebab.

begitulah

by on June 05, 2009
Selalu ada yang diam-diam bergerak, pelan-pelan beranjak. Langkah yang tak pernah surut dan tengok belakang, memang tetap begitu. Terta...

My Blog List