Ternyata weekend nggak kemana-mana itu lebih repot dibanding weekend kemana-mana.
Namanya juga manusia; nafsunya gede, tenaganya nggak nyampe.
Kali ini beneran harus adil bagi jatah buat jiwa sama badan.

By the way, kalau boleh berangan-angan, masih ada event dan beberapa tempat yang pengen banget diliat dan didatengin. Someday kalo boleh tentuin tema honeymoon, backpackeran berdua keliling Indonesia rasanya jauh lebih romantis dibanding bobo seminggu di hotel mahal.
Berbahagialah kamu yang punya kesempatan untuk bisa kerja dan liburan dalam waktu bersamaan.
Okay, bapernya disimpen dulu, ini bukan kode.

Milky Way
Pernah sengaja camping untuk liat milky way, tapi dengan terlena-nya saya tidur pules di waktu-waktu terbaik kumunculan milky way.
Sekali waktu sempat liat milkyway dari dalam mobil. Waktu itu hujan deras semalaman sampe nggak bisa naik ke Papandayan. Jadilah tidur semalam di Camp David, di dalam mobil. Sebelum naik dini hari sempat liat betapaaaaaaa spektakulernya milky way di langit habis hujan. Nggak kebayang lagi gimana super spektakulernya milky way saat langit cerah.

Taman Nasional Baluran
Sempat bikin planning dan pada akhirnya hanya jadi planning.
Entah kenapa lebih suka road trip dengan nyetir gantian dibanding pakai angkutan umum. Rasanya lebih pas aja. Barang apapun bisa masuk dan dibawa, nanti tinggal pilih mana yang bener-bener harus dibawa dan mana yang bisa ditinggal di mobil. Plus, ada hobi bobo di mobil yang nggak tau muncul sejak kapan. Buat saya, travelling dengan bobo di mobil adalah cara jalan paling simple dan bisa jadi sangat menyenangkan; sekaligus hemat. Cari spot bagus buat parkir mobil dan tidur; pas bangun rasanya kayak di surga. Bangun tidur dengan pemandangan kebun teh, pohon pinus, pegunungan, itu nagih sih.
Okay, Balurannya jadi bias.
Kenapa baluran?
Entah. Jatuh cinta pandangan pertama aja.

Ujung kulon
Bukankah ini dekat?
Saya termasuk orang yang picky dalam berteman, terlebih untuk urusan pilih teman jalan; picky banget. Kebetulan akhir-akhir ini saya jalan sendiri. Dan Ujung Kulon walaupun nggak begitu jauh, rasanya bukan tempat yang pas untuk dijalanin sendirian.
Kayak masih nunggu waktu dan teman yang pas aja sih buat kesana.
Bayangannya sederhana kok, ngeliatin hewan makan rumput di savana.
Udah. Gitu aja bahagia.

Sumba & Flores
Yang ini nggak perlu banyak kata.
Cuma butuh bengong dari pagi sampai malam
Apalagi bengongnya sama kamu.

Saya selalu jatuh cinta sama waktu-waktu dimana mata saya nggak mau kedip liat sesuatu. 
Milky Way, Baluran, Ujung Kulon, dan bentang alam Sumba & Flores menawarkan itu semua.

Ngomong-ngomong, sejauh ini ada 2 hal di dunia yang paling bikin saya iri: Jurnalistik dan Cinematography. Dua hal yang bahkan nggak terpikir untuk diseriusin pada waktu saya ambil keputusan untuk kuliah di jurusan apa. Nggak tau kenapa semuanya baru keliatan sangat menarik setelah jadi karyawan. We all know that ‘rumput tetangga selalu lebih hijau’.

Terus apa jadinya kalo dulu saya ambil kuliah Jurnalistik atau Cinematography?
Bisa jadi nggak seasik keliatannya sih, tapi akhir-akhir ini 7am – 4pm saya seringkali diusik sama pikiran-pikiran seputar Jurnalistik dan Cinematography.
Kalau anak Cinematography yang kuliah semaunya aja bisa berprofesi dengan happy, apa jadinya saya kalo kuliah Cinematography dengan serius? LOL, just kidding.

Sesampah apapun ngeluhnya, terima kasih Tuhan, saya bersyukur, karena sesungguhnya manusia nggak pernah benar-benar tau.

Jadi sebenarnya topik tulisan ini apa dan kemana saya pun nggak tau.
Kepada yang sakit semoga lekas sembuh, kepada yang berharap semoga mendapat jawaban, dan kepada kamu aku rindu.
Gimana?

Sunday Chit Chat

by on August 21, 2016
Ternyata weekend nggak kemana-mana itu lebih repot dibanding weekend kemana-mana. Namanya juga manusia; nafsunya gede, tenaganya nggak n...
Karena sesungguhnya manusia itu benar mahluk paling komlpleks, kemarin bisa apa dan hari ini ngapain.
Jadi, jangan pernah merasa benar-benar sudah kenal seseorang 

Posting video aneh di instagram sore ini ternyata bawa insight berguna juga.
Vianinya sih satu, tapi tiap orang yang pernah ketemu saya, kenal saya, dan kenal saya dengan sangat dekat bisa mempersepsikan saya dengan jutaan macam beda.
Yang kebetulan ketemu di jalan lagi ugal-ugalan bisa jadi berpikir kalau saya orang kacau dalam banyak hal.
Beda cerita kalau kenalnya di sekolah atau di tempat kuliah. Orang bisa pikir saya anak paling rajin dan patuh sedunia. Boleh dong ya sekali-kali sebut hal baik tentang diri sendiri.
Saya cuma lagi susun kalimat yang tepat yang kira-kira bakal diungkapkan sama orang-orang yang kenal saya dengan sangat dekat,
nightmare dressed like a day dream
gimana?

Saya percaya tiap orang punya banyak shades dalam 1 diri mereka.
Cuma masalahnya kapan dan kepada siapa mereka mau nunjukkin itu; nggak selalu kita kan?
As it happens, sebenarnya kita nggak benar-benar tau banyak.

But anyway, adalah menyenangkan waktu kamu nggak perlu lagi tutup sana sini, make up ini itu supaya keliatan sempurna di depan orang lain.
If you have that 50 shades just spread the world with the shades of yours, go take a seat, enjoy your coffee, and just feel the pleasure.
Urusan ‘apa kata orang’ kadangkala biarlah jadi urusan orang yang bersangkutan.
At the end they’ll judge you anyway, so whatever, just keep being you.

50 Shades

by on August 19, 2016
Karena sesungguhnya manusia itu benar mahluk paling komlpleks, kemarin bisa apa dan hari ini ngapain. Jadi, jangan pernah merasa benar-b...

My Blog List