Sadar akan ketidaksempurnaan semua mahluk di bumi, membimbing aku untuk mengalihkan pandang ke bagian lain di ruang jiwa.. di ruang raga.
Tidak mencari suatu kesempurnaan atau yang mendekati sempurna karena ketidaksempurnaan ego seorang mahluk Tuhan.
Jangan pernah bilang, ”aku tidak sempurna”, semua orang tau itu.
Bukan seberapa sempurnanya orang lain di banding kamu, tapi seberapa sempurnanya kamu bagi orang lain.

Ini bukan tentang seberapa baik cara berpakaianmu, bukan seberapa bagus nilai akademikmu, bukan tentang kebiasaan mu, bukan tentang apa yang kamu lakukan di masa lalu,
Ini tentang caramu bertindak dan memperlakukan hati.

sekilas

by on April 29, 2009
Sadar akan ketidaksempurnaan semua mahluk di bumi, membimbing aku untuk mengalihkan pandang ke bagian lain di ruang jiwa.. di ruang raga. T...
Bukan sesuatu yang pasti. Nggak bisa di tebak dan di duga ending nya.
Ada apa dengan harapan dan keadaan?

Nggak semua hal berbanding lurus. Itu realitanya.
Kemampuan memahami dan memaklumi diuji abis-abisan.
Tapi seberapa besar kemampuan itu berdiam di diri seseorang?

Pengaruh keadaan terhadap harapan.
Harapan muncul karena keadaan. Tetapi keadaan belum tentu mendukung harapan.
Besar mana pengaruhnya? Keadaan ato harapan?
Sulit dicari.
Karena keadaan dan harapan punya cakupan wilayah kuasa masing-masing.
Yang sering membuat bingung, ketika harapan terpenuhi tapi keadaan jadi loyo nggak mendukung. Ato ketika daya dukung keadaan sudah maksimum, tapi harapan nggak tersampaikan.
Mau apa?
Mau gimana?
Habis lah.

Antara harapan dan keadaan.
Masih jadi primadona dilema di atas segala bingung saat ini.

Antara harapan dan keadaan

by on April 29, 2009
Bukan sesuatu yang pasti. Nggak bisa di tebak dan di duga ending nya. Ada apa dengan harapan dan keadaan? Nggak semua hal berbanding luru...
Dimana pujian hanya kiasan, dan kemenangan bukan janji.

Apa yang harus dilakukan sekarang?
Di batasi waktu, ketahanan, dan keadaan.
Banyak hal bisa terjadi. Dan yang paling di takutkan saat ini adalah tergelincir dan jatuh.
Perlu teknik kehati-hatian tingkat tinggi!

Balik lagi ke sebuah kalimat pendek yang medannya sangat besar, ’hidup itu tidak matematis’.
Dengan munculnya kalimat di atas itu, bukan nggak mungkin kita berpikir semua akan jadi sia-sia.
Kenapa? Karena toh semua akan balik lagi ke yang mengatur.
Tapi dengan adanya kalimat itu juga, kita sadar kalo semua punya kesempatan menang yang begitu saja. Itu keberuntungan. Dan tiap orang punya jatah masing-masing dalam hal itu.

Bukan pasrah. Tapi makin hari, makin nggak berdaya rasanya.
Apa memang begini rasanya jadi orang dewasa?

Bingung, bingung, dan bingung.
Kata tanteku, bingung = entahlah, dan bingung ekuivalen dengan terserah.
Aku, setuju dengan bingung = entahlah. Tapi bingung ≠ terserah.
Sekarang, bingung. Tapi nggak mau semuanya jadi terserah.
-Tante. Gimana caranya?-

*saat gembira, sedih, takut, panik, gelisah, nggak tenang, kacau, galau, dan bingung stadium 4 teraduk jadi satu.

Dilema

by on April 29, 2009
Dimana pujian hanya kiasan, dan kemenangan bukan janji. Apa yang harus dilakukan sekarang? Di batasi waktu, ketahanan, dan keadaan. Bany...
Nggak pernah cukup rasanya buat menuliskan semua tentang kita dan kalian. Tentang perasaan kita terhadap masing-masing, tentang dia, mereka, dan apapun di hadapan kita.
Salah satu dari bagian penting kehidupan. Kita dan kalian punya peran besar di dalamnya.
Sebuah perasaan yang nggak terungkapkan. Satu rasa yang nggak bisa di gambarkan. Kehangatan yang nggak bisa tergantikan.

Banyak senyum dan air mata.
Senyum dan ketawa karena kita bahagia, senyum dan ketawa karena keadaan memaksa kita, senyum untuk kemenangan. Air mata karena kelakuan kita, air mata karena kita saling sayang, dan nggak ketinggalan juga air mata orang lain karena kita –lebih tepatnya kalian. :p).

Waktu nggak akan bisa dihentikan. Terus berputar hingga tiba suatu hari yang telah lama kita ketahui.
Akan ada saat dimana kalian nggak lagi jadi hari-hariku.
Bukan aku takut kehilangan, karena kalian dan kita memang nggak akan hilang, tapi pergi untuk sementara (kaya lagunya PASTO!).
Aku hanya kangen kalian. Aku kangen sebelum kehilangan.

Aku menangis (menangis pada saat yang tepat ≠ cengeng).
Karena kalian akan lepas dari hari ku.
Karena kita akan berlalu bersama waktu.
Ingin peluk kalian lagi. Mungkin nggak hanya sekali lagi, mungkin 2 atau 3 kali lagi.
Apa kalian akan dengar debar jantungku?
Apa kalian akan memelukku lebih erat?

Tetap tersenyum dan tetap bersinar.
Dalam keadaan apapun, kita akan tetap jadi kita.

Saat logika bukan lagi jadi acuan berpikir kita.
Saat masing-masing menanggalkan ego dan peduli terhadap yang lain.
Saat nggak lagi memikirkan diri saya, tapi kita.
Saat kita saling rengkuh, dan nggak membiarkan satupun jatuh.
Saat kamu dan aku bukan lagi individu yang berbeda.
Saat kita bener-bener ngerasa sebagai satu kesatuan yang harus saling menopang untuk tegak berdiri,
Aku sangat sayang kalian.

WE STAND AS ONE.
Selamanya nggak akan berubah.
Kita berpegang erat, kita berpeluk dan nggak ingin terlepas, dan air mata kasih sayang jatuh dari masing-masing kita, aku nggak akan lupakan itu.

Tentang kalian dan kita

by on April 16, 2009
Nggak pernah cukup rasanya buat menuliskan semua tentang kita dan kalian. Tentang perasaan kita terhadap masing-masing, tentang dia, mereka,...
Merinding.. waktu kita semua berpegang tangan dan dengan penuh bangga bernyanyi..

”Sebuah permata terang bercahaya
Tempat aku slalu bernaung, SMA negeri 1 Bandung
Tangan terlentang, tangan berpegang, menegakkan namanya
Kami dibina, kami ditempa demi Indonesia

SMA ku negeri 1
Permata bercahaya ilmu
SMA ku negeri 1
JAYALAH KAU SELALU”

*4 d sake of God, i love u guys!

SMANSA

by on April 16, 2009
Merinding.. waktu kita semua berpegang tangan dan dengan penuh bangga bernyanyi.. ”Sebuah permata terang bercahaya Tempat aku slalu berna...
Terlalu banyak keluhan, harapan, dan gelisah di dalam ’sini’.

Jauh dari acuh yang biasanya. Aku mulai peka.
Tapi kenapa baru muncul waktu semua sudah nggak ada di sekitar?
Sebenernya apa pengaruh jarak dan waktu terhadap pikiran?
Segimana hebat pengaruhnya sampai bisa buat aku nggak lelah untuk terus mikirin hal itu?
*point pertama. Bapak, ati-ati. Aku khawatir. May Allah always take care of you..

Besaaarr banget..
Entah kenapa malem ini, aku ngerasa semua bertumpuk jadi satu.
Seseorang pernah bilang, ’Kalo lo punya pizza sepiring besar, ya nggak mungki
n lah pizza segede itu lo telen langsung! Sekali mangap! Potong dulu kecil-kecil, baru dari potongan kecil itu lo makan satu-satu pizza nya, pizza yang udah terpotong kecil-kecil pastinya. Akhirnya, abis kan tu pizza..?”
Sumpah yaa..dapet banget maksud dan makna nya dari perumpamaan super simple kaya gitu. Jarang terpikirkan, tapi sering muncul dan dilakukan di sehari-hari kita.
Coba deh pikirin lagi sama kamu –yang baca tulisan ini-, ada makna yang amat sangat besar sekali banget di dalem paragraf –analogi- yang aku tulis di atas.

Nah sekarang, yang jadi sumber masalah baru adalah, gimana caranya aku bisa ngebagi-bagi itu masalah sampe jadi bagian-bagian kecil?
Itu susah, boy..
Ibaratnya, kamu nimbun nasi dari seminggu yang lalu. Tiap hari kamu timbun tu nasi. Nah, ketika seminggu kemudian kamu mo misahin tu nasi, susah kan??
Nasi yang paling bawah, udah basi gillaa, sampe belatungan kali. Nasi lapis kedua, basi nya ga kalah parah. Nah lho..misahin nya gimana? Ngebagi-baginya gimana??
Itu sekarang yang aku rasain.

Memang segera itu lebih baik. Daripada menunda, atau memberi ketidakpastian.
Jangan di timbun-timbun. Suatu saat ketika timbunan nya udah sampe di titik maksimal, mampus loo.. mo di kemanain lagi tu timbunan..
*point kedua. Stress dengan berbagai macam masalah yang tekontaminasi dengan kebiasaan.

Ah.. tambah pusing aja aku.

’Apa yang kamu dapet, adalah selalu yang terbaik buat mu’
Masa sih?
Yang membuat aku yakin sama pernyataan itu:
1. Tuhan sudah mempersiapkan skenario buat kita, pemain sandiwara kehidupan di dunia
2. Tuhan jauh lebih mengerti siapa kita dan bagaimana kita
3. Tuhan yang menguasai seluruh alam dan isinya. Kita hanya berencana dan berusaha, tapi toh tetap Dia yang memutuskan takdir kita.
4. Tuhan nggak mungkin memberi jalan yang jelek dan menjelekkan kehidupan umatnya.
Jadi, apa yang kita dapat pasti selalu yang terbaik. Tanpa keraguan, Dia yang memiliki aku –kita-.

Yang membuat aku sedikit bertanya, -karena- sepintas lewat di pikiran aku sebuah pernyataan:
Apa yang terbaik buat kita adalah apa yang kita inginkan untuk di capai. –ini menurut pendapat ku. Versi anak ABG yang sok tahu dan susah diatur. Sulit menerima dan berambisi tinggi terhadap dunia..-

Sama sekali aku nggak membenarkan pendapat ku sendiri. Tapi yang aku minta disini, gimana caranya meyakinkan diri sendiri bahwa ’yang kita dapat adalah selalu yang terbaik’?
Itu bukan perkara sulit buat di jawab sebenarnya. Waktu yang diam-diam kalem, suatu saat pasti buka mulut juga. Suatu saat pasti ada jawabannya. Pasti.
Tapi yaaa..itulah.. sebagai anak umur belasan yang masih dangkal ilmunya, pikiran ku kadang tercemari dengan pernyataan kontra yang entah muncul dari mana. –somebody help me! Give me an advice..!
#Sebenarnya aku mengerti, tapi tolong yakinkan aku supaya bisa terus maju!

*point ketiga. Terlalu terobsesi pada suatu hal.


Semoga bisa membaik.. Amin.

curhatt bangett

by on April 10, 2009
Terlalu banyak keluhan, harapan, dan gelisah di dalam ’sini’. Jauh dari acuh yang biasanya. Aku mulai peka. Tapi kenapa baru muncul waktu...
Pernah sadar nggak sih kalo apapun yang kamu sayang pasti indah dan meng-indahkan??
Jujur, aku baru sadar.
Aku melihat dia –apapun itu, siapapun itu, tapi khusus aku tujukan untuk ’dia’- sebagai satu kesatuan keindahan hidup aku yang nggak bisa dipisahkan.
Mungkin kemarin-kemarin, dia bukan bagian dari kepingan ’puzzle’ indah di hidup aku. Tapi waktu nggak diem. Dan seiring waktu, ’dia’ berhasil ’nyempil’ di sela-sela ’puzzle’ yang menyusun keindahan di hidup ku. Proses berjalan, sampe akhirnya dia berhasil menyatu dengan rangkaian puzzle sebelumnya yang akhirnya jadi saling melengkapi.

*thx 4 being a part of me

Kepingan Kamu

by on April 08, 2009
Pernah sadar nggak sih kalo apapun yang kamu sayang pasti indah dan meng-indahkan?? Jujur, aku baru sadar. Aku melihat dia –apapun itu, si...
Satu pelajaran penting hari ini, ”Ada begitu banyak hal yang baru kita sadari setelah hal itu semakin menjauh dari kita.
Wajar, manusia.
Hal terkecil dan paling nggak ’important’ sekalipun bisa bikin kita ’melted’ dan mendayu-dayu.
Yang pasti, nggak akan ada saat-saat kebersamaan yang indah kalo perasaan kehilangan dan kangen nggak pernah terjadi.”

My Blog List