Oh hi everyone, happy Sunday!

Akhir pekan ini saya merasa dihadiahi begitu banyak hal baik.
Kalau kemarin dapat sore hujan yang menyenangkan, pagi ini, saya kembali jemput hadiah dengan ngelakuin hal baru yang nggak biasa, jalan-jalan sendirian.

Agaknya akan ada prinsip yang pelan-pelan saya ubah,
“bukan kemana, tapi sama siapa” menjadi
“yang penting kemana, sendirian juga ok”
Yakin?

Jadi idenya adalah cari spot sarapan yang bagus dekat Cibubur.
Dan yang pertama kali muncul di otak adalah Gunung Pancar.
Apa yang bikin Gunung Pancar jadi nggak biasa? Yes, kali ini saya jalan sendirian.
Sebenernya nggak juga sih, saya tetap punya teman ngobrol yang selalu memperhatikan; kamera.


Setelah dicoba, jalan sendirian ternyata nggak buruk juga.
Just maybe... orang kasian aja kali liatnya.
Tapi, biasa aja.

Ada yang hilang memang, gimanapun ngopi berdua seringkali lebih menyenangkan daripada ngopi sendirian.
Walaupun nggak juga selalu begitu, tergantung sama siapa berduanya.
Ada bahasan-bahasan aneh yang hilang yang biasanya bisa saya denger sepanjang perjalanan.
Tapi sebagai gantinya, apa yang biasanya nggak bisa dilakuin menjadi bisa dilakuin.
Misalnya, ngupil dan kentut *oups* di dalem mobil.

But really, sometimes, you just need a break. In a beautiful place. Alone. Just to figure out everything.

Baiklah, ending tulisan ini agaknya bakal kentang.
Baterai laptop was about to die dan saya nggak bisa charging karena berada di tengah hutan pinus.

Wishing you all a good Sunday wherever you are and whatever you do.

Sore ini rasanya ketusuk.
Begitu nggak bersyukurnya saya dengan segala nikmat Tuhan selama ini. 

Jadi, setelah ngerasa sebagai orang paling depresi sedunia, tiba-tiba liat anak laki kecil duduk di depan rumah tetangga. Dia pedagang ulekan/cobek batu keliling yang duduk di depan rumah setelah (mungkin) kecapean.
Dan yang tadinya ngerasa paling depresi sedunia, tiba-tiba bengong.
Mau ngeluh pake model yang gimana lagi?

Niatnya ke Cirebon tapi nyampenya di Kemang.
Hidup kadang seajaib itu.
Terima kasih, Adek.

Sampe di Reading Room dapet spot super..... cantik.
Di kiri saya tembok kaca yang mengalir air hujan di bagian luarnya, buku bacaan di semua penjuru, teh jahe panas, dan kentang goreng.
'Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?’ itu benar-benar terjadi.

Semuanya berasa di jawab seketika. 
Sabtu sore yang baik, tempat yang menyenangkan, dan pacar nun jauh disana pamit mau ngaji. 
Subhanallah.

Tapi bagaimanapun, rasa seolah-olah orang terdepresi sedunia itu harus tetap diceritakan.
Seminggu lalu ngopi di Bandung bareng sahabat SMA. Guess what, dia keliatan sangat bahagia setelah sekian lama nggak ketemu. 
Jadi kesimpulannya adalah perasaan bahagia doi muncul akibat sekian lama nggak ketemu GUE.
Eh, nggak deng, bukan. 
Alasan yang paling bisa bikin orang pengen teriak manja ‘aaaaaaaaaaaa maaauuu’, dia nggak perlu bekerja selama hidupnya. Apa yang dia sudah dan akan lakukan sampai tua nanti adalah mengerjakan hobi dan membuat nyata apa yang ada diotaknya.
Keren?
Saya sadar bahwa nggak akan semua orang setuju dengan pemikiran saya yang seringkali konslet, tapi serius, kali ini percayalah, itu SUPER KEREN.
Dan saya baper sejadi-jadinya, andaikan nggak terbendung mungkin bisa langsung ngajuin resign dan besoknya bingung mau ngapain.
Yes, nggak semua orang seberuntung itu, tapi andai semua orang benar-benar tau apa yang dia mau lakuin sampai tua di waktu yang tepat, diiringi doa dan usaha sepadan, saya percaya setiap orang bisa.
Oke, sejujurnya ini adalah nasehat untuk diri sendiri.

Jadi, faktor apakah yang bikin saya merasa jadi orang paling depresi dan mengabaikan nikmat dunia lainnya?
Initinya saya cuma ngerasa, i’m not living my life.
Saya menelan kenyataan bahwa, yes, hidup cuma sekali dan dalam waktu yang sebentar.
Tapi sampai pada akhirnya saya dihadapkan dengan realita, “ok, baiklah kalau begitu Viani, jadi, hidup macam apa yang kamu pengen jalanin?”,
saya bahkan belum bisa kasih gambaran yang konsisten. Bisa, tapi belum pernah konsisten. 
Dan, itu semua muter-muter dipikiran setiap saat.
Normal apa nggak, saya nggak tau, yang jelas tiap bersama kamu, saya ngerasa mimpi-mimpi itu semakin dekat.
Eh gimana?

Pada akhirnya, apapun yang terjadi, yang utama tetap harus bersyukur.
Karena jauh dari yang kamu tau, orang yang kamu anggap paling beruntung sekalipun belum tentu seberuntung kamu.

Teriring salam dari Teh Jahe Panas dan Kentang Goreng yang mulai dingin,
semoga sabtu soremu menyenangkan.

What More Can I Ask?

by on May 21, 2016
Sore ini rasanya ketusuk. Begitu nggak bersyukurnya saya dengan segala nikmat Tuhan selama ini.  Jadi, setelah ngerasa sebagai or...
Makin kesini makin kerasa betapa saya harus banyak terima kasih sama orang-orang terdekat. Banyak orang baik, tapi sedikit diantaranya yang benar-benar baik. 
Hari gini ngomongin soal baik, subjektif banget ya. 
Tapi seriously, dengan orang-orang terdekat yang saya punya, saya percaya diri untuk bilang kalo temen bukan lagi soal kuantitas, tapi kualitas. Dan saya prefer buat jaga kualitas itu dibanding sok popular dengan orang-orang yang sesungguhnya belum tentu bikin nyaman. 
Unsos? Agaknya mendekati. 
Walau nggak bisa dihindari, sebagai mahluk sosial, bangun hubungan baik dengan setiap orang itu tetap perlu.
Hubungan lebih lanjut? Nanti dulu.

Indomie telor dan teh tawar panas Keibar beberapa sore lalu cukup berhasil bantu saya sadar soal harga diri.
Oke, ini serius, harga diri.  
Saat Kamu nggak punya semangat lagi untuk berjuang, seenggaknya Kamu perlu ingat akan selalu ada 1 alasan kenapa Kamu nggak boleh (atau harus) berhenti berjuang; harga dirimu.
Akhir-akhir ini agaknya saya terlalu gampang obral harga diri. Dengan semua pembenaran yang dijadiin alasan, harusnya udah cukup sih, taruhannya kegedean.
Sok idealisnya perlu diturunin dulu, batunya coba dipecahin dikit-dikit, realistis dan lapang dadanya mesti rajin dipukpuk.

Anyway, everything goes on.
Karena berlatih dewasa nggak bisa dilakukan dengan cara kekanak-kanakan, jadi dewasalah.

Evening Talk

by on May 19, 2016
Makin kesini makin kerasa betapa saya harus banyak terima kasih sama orang-orang terdekat. Banyak orang baik, tapi sedikit diantaranya ya...

Drama Perahu Kertas
Kali barusan adalah yang kesekian juta sejak 2012. Perahu kertas 1 dan 2, diawali dengan baca novelnya yang oh my God, complicated! sampai akhirnya difilmkan dan nonton dari hasil download ilegal temen kampus.
Rasanya nggak punya film favorit selain ini.
Blog ini pun ikut kena pengaruh akut Perahu Kertas, quotesnya berkali-kali cocok diselipin dibanyak bagian.
Hal lain yang kena cipratan adalah Cinta (that white car; found her pic here), 2 hari diajak kabur nggak wajar untuk ngerasain langsung spot pantai Puncak Guha.
Kalo ada audisi Duta Perahu Kertas, fix sih bakal ikutan~

Perahu Kertas wakes MY FANTASY Up 
Di luar bahasan drama, saya ngerasa punya peer besar banget soal Fantasi. 
is fantasy real? 
Fantasi di otak saya ternyata berkembang jauh lebih pesat dibanding perkiraan dan rencana. Masalah seriusnya adalah mereka sudah cukup anarkis obrak-abrik senin sampai jumat; 7am sampai 4pm saya.

"Kamu nggak benar-benar serius menginginkannya sampai kamu benar-benar melakukan"
Dear universe, i just can’t handle both of it. 
Waktu saya fokus disana, aku yang disini mati.

Cerita Kawan Lama,
ketidakwajaran, ketidakmungkinan, dan mimpi-mimpi nggak biasa,
yang percaya dengan semua fantasi saya dan membuatnya jadi berarti,
yang membuat saya nggak lagi takut jadi pemimpi

aku bermimpi menuliskan buku dongeng pertamaku
sejak kamu membuatkanku gambar-gambar ini, aku merasa mimpi-mimpiku semakin dekat
hari ini aku juga bermimpi
aku bermimpi selamanya bisa menulis dongeng
aku bermimpi bisa berbagi dunia itu bersama ilustrasimu

karena bersama kamu aku tidak takut lagi jadi pemimpi
karena hanya bersama kamu, segalanya terasa dekat
segala sesuatunya ada
Kugy’s birthday letter to Keenan

Adalah hal sulit menemukan orang yang klik diajak berbagi fantasi.
Tapi yang tersulit adalah bertanggung jawab atas fantasimu sendiri.

Ujung-ujungnya kita juga kita tau, mana diri kita yang sebenarnya, mana yang bukan diri kita;
dan kita juga tau apa yang kita pengen kita jalanin
Keenan to Kugy

a Super Random Fantasy Story

by on May 01, 2016
Drama Perahu Kertas Kali barusan adalah yang kesekian juta sejak 2012. Perahu kertas 1 dan 2, diawali dengan baca novelnya yang oh my God...

My Blog List