Jika anda sedang benar, jangan terlalu berani dan
bila anda sedang takut, jangan terlalu takut.
Karena keseimbangan sikap adalah penentu ketepatan perjalanan kesuksesan anda

Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita
adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba
itulah kita menemukan dan belajar membangun
kesempatan untuk berhasil

Anda hanya dekat dengan mereka yang anda
sukai. Dan seringkali anda menghindari orang
yang tidak anda sukai, padahal dari dialah
Anda akan mengenal sudut pandang yang baru

Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi
pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus
belajar, akan menjadi pemilik masa depan

Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi pencapaian kecemerlangan hidup yang di idamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa
kesenangan adalah cara gembira menuju
kegagalan

Jangan menolak perubahan hanya karena anda takut kehilangan yang telah dimiliki, karena dengannya anda merendahkan nilai yang bisa anda capai melalui perubahan itu. Anda tidak akan berhasil menjadi pribadi baru bila
anda berkeras untuk mempertahankan cara-cara
lama anda. Anda akan disebut baru, hanya bila
cara-cara anda baru

Ketepatan sikap adalah dasar semua ketepatan.
Tidak ada penghalang keberhasilan bila sikap
anda tepat, dan tidak ada yang bisa menolong
bila sikap anda salah

Orang lanjut usia yang berorientasi pada
kesempatan adalah orang muda yang tidak
pernah menua ; tetapi pemuda yang berorientasi
pada keamanan, telah menua sejak muda

Hanya orang takut yang bisa berani, karena
keberanian adalah melakukan sesuatu yang
ditakutinya. Maka, bila merasa takut, anda akan
punya kesempatan untuk bersikap berani

Kekuatan terbesar yang mampu mengalahkan
stress adalah kemampuan memilih pikiran yang
tepat. Anda akan menjadi lebih damai bila yang
anda pikirkan adalah jalan keluar masalah.

Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui
mengapa didirikan. Jangan pernah mengabaikan
tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan
yang kemudian anda dapat

Seseorang yang menolak memperbarui cara-cara
kerjanya yang tidak lagi menghasilkan, berlaku
seperti orang yang terus memeras jerami untuk
mendapatkan santan

Bila anda belum menemukan pekerjaan yang sesuai
dengan bakat anda, bakatilah apapun pekerjaan
anda sekarang. Anda akan tampil secemerlang
yang berbakat

Kita lebih menghormati orang miskin yang berani
daripada orang kaya yang penakut. Karena
sebetulnya telah jelas perbedaan kualitas masa
depan yang akan mereka capai

Jika kita hanya mengerjakan yang sudah kita
ketahui, kapankah kita akan mendapat
pengetahuan yang baru ? Melakukan yang belum
kita ketahui adalah pintu menuju pengetahuan

Jangan hanya menghindari yang tidak mungkin.
Dengan mencoba sesuatu yang tidak
mungkin,anda akan bisa mencapai yang terbaik
dari yang mungkin anda capai.

Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup
adalah membiarkan pikiran yang cemerlang
menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang
mendahulukan istirahat sebelum lelah.

Bila anda mencari uang, anda akan dipaksa
mengupayakan pelayanan yang terbaik.
Tetapi jika anda mengutamakan pelayanan yang
baik, maka andalah yang akan dicari uang

Waktu ,mengubah semua hal, kecuali kita. Kita
mungkin menua dengan berjalanannya waktu,
tetapi belum tentu membijak. Kita-lah yang harus
mengubah diri kita sendiri

Semua waktu adalah waktu yang tepat untuk
melakukan sesuatu yang baik. Jangan menjadi
orang tua yang masih melakukan sesuatu yang
seharusnya dilakukan saat muda.

Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat
berharga. Memilik waktu tidak menjadikan kita
kaya, tetapi menggunakannya dengan baik
adalah sumber dari semua kekayaan

**forward dari seorang teman**

a great words

by on November 29, 2009
Jika anda sedang benar, jangan terlalu berani dan bila anda sedang takut, jangan terlalu takut. Karena keseimbangan sikap adalah penentu k...
Jika seorang wanita menangis dihadapanmu, itu berarti dia tak dapat menahannya lagi.

Jika kamu memegang tangannya saat dia menangis, dia akan tinggal bersamamu sepanjang hidupmu.

Jika kamu membiarkannya pergi, dia tidak akan pernah kembali lagi menjadi dirinya yang dulu. Selamanya.

Seorang wanita tidak akan menangis dengan mudah, kecuali didepan orang yang amat dia sayangi. Dia menjadi lemah.

Seorang wanita tidak akan menangis dengan mudah, hanya jika dia sangat menyayangimu, dia akan menurunkan rasa egoisnya. Lelaki, jika seorang wanita pernah menangis karena mu, tolong pegang tangannya dengan pengertian.
Dia adalah orang yang akan tetap bersamamu sepanjang hidupmu. Lelaki, jika seorang wanita menangis karenamu.
Tolong jangan menyia-nyiakannya.

Mungkin karena keputusanmu, kau merusak kehidupannya. Saat dia menangis didepanmu, saat dia menangis karnamu, lihatlah matanya. Dapatkah kau lihat dan rasakan sakit yang dirasakannya? Wanita mana lagikah yang akan menangis dengan murni, penuh rasa sayang, didepanmu dan karenamu.

Dia menangis bukan karena dia lemah. Dia menangis bukan karena dia menginginkan simpati atau rasa kasihan.Dia menangis, karena menangis dengan diam-diam tidaklah memungkinkan lagi.

Lelaki, Pikirkanlah tentang hal itu.Jika seorang wanita menangisi hatinya untukmu, dan semuanya karena dirimu. Inilah waktunya untuk melihat apa yang telah kau lakukan untuknya, hanya kau yang tahu jawabannya. Pertimbangkanlah. Karena suatu hari nanti, Mungkin akan terlambat untuk menyesal, mungkin akan terlambat untuk meminta maaf.

**forward dari seorang temen**

Wanita

by on November 29, 2009
Jika seorang wanita menangis dihadapanmu, itu berarti dia tak dapat menahannya lagi. Jika kamu memegang tangannya saat dia menangis, dia aka...
Malam mulai datang.
Mulai indah dan semakin indah.
Lampu di kanan kiri jalan membuat seisi kota mendadak romantis.

Aku berada di tengah kepadatan hujan.
Wajahku penuh jatuhan air langit.
Badanku babak belur diterjang hujan.
Mereka Cuma berani keroyokan.
Dan sayangnya lagi, mereka tak berwarna.

Pukulan tiap butir hujan lumayan terasa mencubit kulit.
Semakin lama semakin bandel.

Ada cerita lain tentang indah hujan dan sebuah elegi.
Aku yakin, hujan di ujung sore tadi akan lebih indah jika warna-warni.
Pernah ada sebuah kisah tentang hujan warna-warni.
Tentang cat kaleng dan tiap butiran hujan.

Aku bahkan pernah temukan yang lebih indah daripada itu,
tanpa perlu racun cat kalengan dan susah payah mewarnai tiap butiran hujan.

Cerita di suatu sore, dan janji saat siang beranjak sore. Tertulis dalam kumpulan basa-basi tapi masih tersimpan rapi.

Ada yang jauh lebih indah dari hujan warna-warni.
Tentang mimpi dan khayalan yang tak mau pergi.
Tentang euphoria.
Tentang gelisah, sedih, dan tak ingin pergi.

Jika bisa
Aku akan berlari dan naik tangga ke atas pelangi.
Berbagi indah untuk hujan ku yang warna-warni.
Jikalau tak warna-warni sekalipun, ukiran senyum warna-warni pelangi yang mengakhiri.

Dingin ini takkan membunuh.
Walaupun basah dan terus digempur pasukan hujan,
Cinta ini tidak akan luntur.
Ini bukan puisi. Bukan tragedi. Bukan sekedar ilusi.
Ini adalah cinta yang manusiawi.
Aku cinta hujanku
Aku cinta “warna-warni”nya
Aku cinta keganasannya

Suatu hari nanti,
Saat semua yang ada tak lagi berdiri,
Akan ku hadirkan cerita lain tentang hujan ku
Tentang sesuatu yang HARUS berakhir indah
Sesuatu yang MESTI diperjuangkan
Yang terlalu berharga untuk diabaikan

Jika ini adalah sebuah romansa dari hujan warna-warni,
Biarkan aku menari hingga hujan ini membuatku mati.

siluet

by on November 28, 2009
Malam mulai datang. Mulai indah dan semakin indah. Lampu di kanan kiri jalan membuat seisi kota mendadak romantis. Aku berada di tengah ...
Ada hal-hal yang cuma datang sekali dan nggak akan pernah kembali lagi.
Sampai kita dihadapkan di suatu kesempatan yang membuat kita bener-bener ingin kembali dan minta hal itu terulang sekali lagi, walaupun sadar dengan sesadar-sadarnya bahwa hal itu nggak akan pernah bisa balik lagi.
Apa memang kehidupan itu melulu masalah waktu?
Mungkin, kita –termasuk saya- memang harus banyak belajar menghargai setiap waktu yang ada. Karena hal itu nggak akan pernah datang lagi, walau untuk sekali.
Karena selalu ada cara dalam tiap kejadian yang nggak akan bisa tergantikan dengan cara lain, cara-cara yang hanya terjadi pada saat itu, nggak terulang, nggak bisa diduplikat, cara-cara dengan perasaan pada saat itu, yang tanpa rekayasa, tanpa contoh, dan spontan terjadi.. semuanya nggak akan pernah bisa untuk sengaja diulang, hanya bisa di kenang atau di buang.
Ada rahasia yang tersimpan di balik bungkus sebuah cara.
Nikmati dan sadari, cintai yang nggak akan pernah kembali.

Tidak Pernah Kembali

by on November 28, 2009
Ada hal-hal yang cuma datang sekali dan nggak akan pernah kembali lagi. Sampai kita dihadapkan di suatu kesempatan yang membuat kita bener-...
Ini adalah saat-saat dimana saya ngerasa bener-bener ga tahan sama keadaan.
Sampe-sampe saya nggak bisa ngerasa nyaman dan betah berlama-lama ada di *****.
Keadaannya bener-bener gak enak!
Sama sekali nggak ada respect satu sama lain.
Nggak ada pengertian sama sekali.

Kadang ingin nyoba buat lari.
Tapi toh nantinya bakal cape sendiri dan malah bikin rugi buat diri saya.
Trus? Saya harus gimana?
Agh!
Semuanya kerasa topeng!
Nggak lebih baik dibanding bencong jalanan yang tiap hari di bawah jembatan layang.
PARAH!

Saya memang sayang mereka.
Saya juga hargai betul mereka.
Tapi saya nggak bisa begini terus-terusan!
Saya udah cukup gede!
Masa-masa saya sekarang bukan lagi untuk diteriakin!
Bukan untuk terus-terusan diem dengan caci maki!
Bahasa mahasiswanya, “INI REFORMASI!”
Alasan lain, “NEGARA KITA NEGARA DEMOKRASI!”
Terserah untuk penilaian bahwa saya pembangkang ato apalah.
Tapi saya perjuangkan apa yang menurut saya LEBIH benar.
Lebih DEWASA.
Lebih berpikir menggunakan NALAR BIJAK dalam penyelesaian masalah.
Bukan sekedar teriak dan marah yang ujung-ujungnya ngajak berantem.
HALOOOOOOOOOOOOOOO……………………………………………………

Saya bener-bener JENGAH!
Memikul tanggung jawab dengan beban mental PARAH ABIS!
Saya begini, karena kalian begitu.
Sekarang, jika saya jadi begini, tolong koreksi kenapa kalian begitu.

JENGAH!!

JENGAH

by on November 28, 2009
Ini adalah saat-saat dimana saya ngerasa bener-bener ga tahan sama keadaan. Sampe-sampe saya nggak bisa ngerasa nyaman dan betah berlama-la...
Langit berangsur gelap.
Aku mulai khawatir. Apa aku akan bisa?
Ku rogoh kantong celanaku, hanya tinggal 5 ribu.
Baiklah, aku nekad.

Kali ini tekad ku kuat. Aku BENAR-BENAR INGIN dan aku akan BENAR-BENAR KEJAR!
Aku harus mulai berangkat, apapun yang terjadi. Tak peduli langit gelap, hujan sebesar apapun atau terjadi badai sekalipun, aku akan tetap berangkat. Aku harus tetap berangkat.

Jaket tebal sudah menempel di tubuhku.
Rambut terikat dan tetutup penuh oleh helm.
Kencangkan tali sepatu kemudian segera tancap gas.
Aku melaju dengan kecepatan cukup kencang. Langit sudah benar-benar gelap, dan titik-titik air mulai menjatuhi kaca helm ku. Aku acuh. Terus aku melaju.

Semakin jauh, angin terasa semakin menyeret ke samping. Berusaha penuh aku stabilkan keadaanku.

Ditengah keadaan yang semakin tidak kondusif, macet panjang terlihat jelas di depan mata. Jalan merayap dan sama sekali tidak bisa saling salip. Kesabaran menunggu ketika berkendara sangat dibutuhkan.

Aku berpacu dengan waktu. Langit benar-benar gelap. Jatuhan rintik air langit menjadi semakin kencang saja. Suara gemuruh tidak berhenti. Rasanya akan hujan lebat, ditambah petir dan angin kencang. Aku pasrah. Tak tau bagaimana nanti. Aku bertaruh untuk satu keinginan. Aku harus segera sampai.

Jalanan hari ini benar-benar tidak memihakku. Tiupan angin sangat kencang, aku harus berjalan pelan, benar-benar pelan untuk tetap seimbang.
Turun dari jalan layang, hujan yang lumayan lebat menjabat tangan tubuhku.
Aku mulai kalap. Agh. Kenapa harus hujan dulu?! Aku belum sampai!

Di bawah sebuah pohon besar aku berhenti sejenak. Aku perhatikan sekitar, manusia kacau takut kehujanan. Daun-daun bergerak cepat. Dahan pohon rasanya mau jatuh. Ah. Sudah. Aku hanya ingin pastikan keadaan laptop sudah aman di dalam ransel.
Aku pastikan diriku bahwa aku akan baik saja.
Tak lama, motor kembali melaju.
Aku menerjang hujan. Menerjang kubangan air kotor. Diiringi selang-seling suara petir dan tumpahan air langit.
Celana dan jaket mulai terasa berat terisi air.
Motor terus ku pacu.

Jarak semakin dekat dan hujan mulai bersahabat. Semakin lama semakin kecil butirannya.
Di suatu perempatan aku berbelok. Semakin dekat dan semakin aku girang.
Yaa.. sudah di depan mata!
ini yang sedari tadi aku kejar! Yang dengan penuh perjuangan untuk aku dapatkan!
Segera aku turun dari motor, tak peduli walaupun hujan kembali menggila.
Ini yang aku perjuangkan!

Tanpa berlama-lama, aku hampiri sosok yang berdiri di depan sebuah gerobak dorong sederhana,
“Mang. Batagor nya 3 ribu ya!” kataku sambil senyum.
Tidak begitu lama, dia berikan bungkusan batagor yang aku pesan.
“Makasiih..” Aku tersenyum senang.
Dan aku pulang. :D

Hahahaha..

aku, hujan, dan ..

by on November 14, 2009
Langit berangsur gelap. Aku mulai khawatir. Apa aku akan bisa? Ku rogoh kantong celanaku, hanya tinggal 5 ribu. Baiklah, aku nekad. Kal...
Diambil dari Filsafat Cinta :

Ketika kamu bertemu seseorang, itu adalah suatu kesempatan
Ketika kamu memutuskan untuk mencintai orang tersebut bahkan dengan segala kekurangannya, itu adalah pilihan
Ketika kamu memilih bersama dengan seseorang walau apapun yang terjadi, itu juga adalah pilihan
Bahkan, ketika kamu menyadari bahwa masih banyak orang lain yang lebih, dan kamu tetap memilih untuk mencintainya dan bersamanya, maka itulah pilihan

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba
Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup
Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya

Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi yang lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang, tetapi kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya atau ketika kamu dan orang tersebut sama-sama memiliki perasaan, tetapi tidak bisa bersama

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus membiarkannya pergi

Ketika kamu mencintai, jangan mengharapkan apapun
Jika kamu mencintai, kamu harus siap menerima penderitaan
Cinta bukan tanpa usaha, tetapi penuh dengan usaha

Jika cinta tidak berhasil, bebaskan dirimu
Ingatlah bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya, tetapi ketika cinta itu mati, kamu tidak perlu mati bersamanya

it's just Life - love

by on November 14, 2009
Diambil dari Filsafat Cinta : Ketika kamu bertemu seseorang, itu adalah suatu kesempatan Ketika kamu memutuskan untuk mencintai orang ter...
i love this poems so..
4 the one which i miss.. all things that i'm proud of..
*JUANDA 93*
(written by intan wiyanti)

Juanda 93
Tempat pertama kali abu putihku terkapar di remajaku
Pertama kali aku pijakan kaki pada masa gemilang
Penuh ketidak tahuan, aku terbimbing oleh lorong2 panjangmu,,
Menapak menelusuri kisah ini
Juanda 93
Pertama kalinya bersenandung Hymne tentang dirimu yang sederhana
Berjabat tangan dengan sperjuangan
Menggenggam Apel dan mawar merah yang layu
Juanda 93
Telah terukir ribuan senyuman pada dinding tuamu ini
Ditengah-tengah riangnya bingarmu
Terpatri ratusan cerita yang menjajaki tiang2 rapuhmu
Disepanjang lorong-lorong tuamu
Berdesis sejuta alur cerita persahabatan, cinta, kasih sayang pekat, terurai
Juanda 93
Di balik jendela berbingkai usang itu
Para belia mengusungkan tasnya
Mulai mengisi lembaran-lembaran putih denga tintanya
Seiring alur celotehan sang pahlawan tanda jasa
Berseling tawa, duka berpadu cerita
Walaupun
Ada yang terbahak, mebisu, dan tak perduli
Tapi itulah kisahnya, yang tak pernah ada hentinya
Juanda 93
Mungkin kau tertawa ketika belia abu putihmu bersembunyi di bangku kantin
Mengisi kenakalannya
Mungkin kau menangis ketika belia abuh putihmu malas menggapai cita
Mungkin kau bahagia ketika belia abu putihmu mengharumkan citramu
Tapii..
Seiring berjalannya waktu, kami,,belia-belia itu harus melangkah,,pergii
Menanggalkan asa pada yang lebih tinggi
Meninggalkanmu..tertuduk
Juanda 93
Jangan brsedih..perpisahan ini bukan akhir..
Ini hanyalah sebuah batas tipis antara kisah dan kenangan
Ini adalah sebuah awal yang baru, untukmu, juga untu kami, untuk beliamu
Aku pasti akan rindu pada dia yang lugu
Pada dia yang nakal, pada dia yang acuh,
Pada pahlawan tanda jasa itu, Pada kenangan,
Dan terutama pada kau
juanda 93
Terima kasiiih,, kau telah rela biarkan beliamu bernaung..
Terima kasih kau telah sudi menjadi saksi bisu kisah remajaku
Jangan takuuut...
Kau takan pernah hilang..
Kau akan selalu ada..disini.. dihatiku..SMA ku..SMA Negeri 1 Bandung.

JUANDA 93

by on November 14, 2009
i love this poems so.. 4 the one which i miss.. all things that i'm proud of.. *JUANDA 93* (written by intan wiyanti) Juanda 93 Te...
Saat membuka lagi gambaran kemarin, terbersit ingin kembali ke masa-masa dulu.
Dengan seragam putih abu, 100% ABG kota bersiap sekolah dan tak mau kenal lelah.
Ada yang begitu dirindukan.
Anak SMA yang selalu jadi cerita.

Sisi lain tak terlupa belakang Dago 93.
Dimana anak SMA menjadi seharusnya.
Ada banyak hal yang terjadi sebagaimana mestinya.
Begitu lekat terasa sisi lain Dago 93.
Termasuk aku di dalam kubangannya.

Kalau boleh minta satu hal.
Ingin rasakan lagi cerita kemarin.
Saat semuanya belum terlambat.
Saat semuanya masih terlalu indah.
Saat semuanya belum menjadi puing.
Saat semuanya belum hancurkan aku

sekitar Dago 93

by on November 14, 2009
Saat membuka lagi gambaran kemarin, terbersit ingin kembali ke masa-masa dulu. Dengan seragam putih abu, 100% ABG kota bersiap sekolah dan ...
Ga harus selalu aku ucapkan berkali-kali.
Jika kamu adalah aku, aku adalah kamu, kamu dan aku adalah kita, maka kita adalah sama, dan kita adalah satu.

Bukan perkara mudah untuk membuat aku dan kamu menjadi kita.
Aku dan kamu bukan segumpal lilin yang mudah ditekuk, dilipat, dan bisa lentur menjadi satu.
Kita terbentuk dari sebuah proses yang kita nikmati.
Kita nampak tangguh berjalan.
Dan tak satupun tau seberapa rapuh sebenarnya kita.

September 2009

SATU

by on November 14, 2009
Ga harus selalu aku ucapkan berkali-kali. Jika kamu adalah aku, aku adalah kamu, kamu dan aku adalah kita, maka kita adalah sama, dan kita ...
Walaupun belum aku mencukupi, tapi sempat aku janji di suatu hari.
Akan hujan dan sekaleng cat warna-warni.
Belum. Aku belum bisa.
Cerita ku belum usai.
Bagian tengah dan akhir sulit diselesaikan.
Bagian pertama hilang.
Sulit di duplikat dan tak bisa didapat.
Mungkin tidak akan semenarik dulu,
Kalaupun kini cat kalengan warna-warni tak lagi bermain menjadi inti, tapi hujan akan tetap jadi hujan warna-warni.

Jawaban hujan warna-warni

by on November 09, 2009
Walaupun belum aku mencukupi, tapi sempat aku janji di suatu hari. Akan hujan dan sekaleng cat warna-warni. Belum. Aku belum bisa. Cerit...
satu pilihan dimana berpijak, pasti dunia akan ku angkat.
Manfaatkan pilihan dengan baik, supaya keadaan jadi lebih baik.
Jadi seseorang yang mengalami dan membuat orang lain mengalami, sehingga tau enak dan enek nya.

Nyaris gila. Siapa yang tau?
Cuma orang kerjaan di temani cicak bersama alunan pukul panci dari tukang nasi goreng keliling.
Langit sekarang gelap sudah. Rasanya malas buat cari bintang.
Ngelantur karena habis ngelamun. Lalu turun sambil pasang muka manyun.
Ah. Biasa.
Kemudian pasang lagu sendu.
Nggak jelas pikiran kemana. Satu yang jelas, saat ini semua sangat nggak jelas.

Aku bicara dengan pagi.
“semalam suntuk aku menanti kamu. Kemana saja? Kenapa baru ada?”
Pagi diam.
Kemudian aku bertanya pada siang.
“Tadi pagi kenapa?”
Sampai akhirnya, aku bertemu malam lagi.
Lagi-lagi malam gelap. Rasanya malas cari bintang.

Aku terpaku sambil duduk termangu.
Sebenarnya tak berharap seorang pun tau.
Aku ragu, takut nanti malah ada yang mengganggu.
Tapi tak terbelenggu, ini pilu.

Semalam suntuk aku menunggu pagi.
Sampai akhirnya datang dan pergi lagi.
Aku masih tetap begini.
Bukan karena ragu,
Mungkin sudah pilu.

Pilu - ragu - rindu

by on November 09, 2009
satu pilihan dimana berpijak, pasti dunia akan ku angkat. Manfaatkan pilihan dengan baik, supaya keadaan jadi lebih baik. Jadi seseorang y...
Aku belum bisa bergerak.
Belum bisa ikut kepakkan sayap seperti burung di pagi hari
Masih belum bisa menghirup oksigen seperti layaknya mahluk hidup normal
Aku masih terperangkap disini!
HEY!! Apa tidak ada yang mendengar teriakkan ku??
Kemana srig**a bodoh itu??!
Kelak jika aku berhasil merayap keluar, aku takkan berhenti berjalan.
Aku mungkin tak punya kekuatan, tapi aku punya tujuan.
Aku tak punya tenanga, tapi aku punya keberanian.
Jika nanti aku berada di suatu tempat di atas awan, aku akan teriak sambil memperhatikan mu.
Akan aku saingi garangnya suara petir. Tak akan kubiarkan air mata ku menjadi tetes hujan di bumi.
Suatu saat aku tak mampu berdiri lagi, aku yakin akan satu hal
Aku berhasil.
Aku bisa dan biasa.

Aku bisa dan biasa

by on November 05, 2009
Aku belum bisa bergerak. Belum bisa ikut kepakkan sayap seperti burung di pagi hari Masih belum bisa menghirup oksigen seperti layaknya mahl...
eter dan Tina sedang duduk bersama di taman kampus tanpa melakukan apapun, hanya memandang langit sementara sahabat-sahabat mereka sedang asik bercanda ria dengan kekasih mereka masing-masing.

Tina: "Duh bosen banget. Aku harap aku juga punya pacar yang bisa berbagi
waktu denganku."

Peter: "Kayaknya cuma tinggal kita berdua deh yang jomblo. Cuma kita berdua
saja yang tidak punya pasangan sekarang."
(keduanya mengeluh dan berdiam beberapa saat)

Tina: "Kayaknya aku ada ide bagus deh. Kita adakan permainan yuk?"
Peter: "Eh? Permainan apaan?"

Tina: "Eng... Gampang sih permainannya. Kamu jadi pacarku dan aku jadi
pacarmu tapi hanya untuk 100 hari saja. Gimana menurutmu?"

Peter: "Baiklah.... Lagian aku juga gada rencana apa-apa untuk beberapa bulan
ke depan."

Tina: "Kok kayaknya kamu gak terlalu niat ya... Semangat dong! Hari ini akan
jadi hari pertama kita kencan. Mau jalan-jalan kemana nih?"

Peter: "Gimana kalo kita nonton saja? Kalo gak salah film The Troy lagi maen
deh. Katanya film itu bagus"

Tina: "OK dech.... Yuk kita pergi sekarang. Tar pulang nonton kita ke
karaoke ya...
Ajak aja adik kamu sama pacarnya biar seru."

Peter: "Boleh juga..."
(mereka pun pergi nonton, berkaraoke dan Peter mengantarkan Tina pulang
malam harinya)

Hari ke 2:
Peter dan Tina menghabiskan waktu untuk ngobrol dan bercanda di kafe,
suasana kafe yang remang-remang dan alunan musik yang syahdu membawa hati
mereka pada situasi yang romantis. Sebelum pulang Peter membeli sebuah
kalung perak berliontin bintang untuk Tina.


Hari ke 3:
Mereka pergi ke pusat perbelanjaan untuk mencari kado untuk seorang sahabat
Peter.
Setelah lelah berkeliling pusat perbelanjaan, mereka memutuskan membeli
sebuah miniatur mobil mini. Setelah itu mereka beristirahat duduk di
foodcourt, makan satu potong kue dan satu gelas jus berdua dan mulai
berpegangan tangan untuk pertama kalinya.

Hari ke 7:
Bermain bowling dengan teman-teman Peter. Tangan tina terasa sakit karena
tidak pernah bermain bowling sebelumnya. Peter memijit-mijit tangan Tina
dengan lembut.

Hari ke 25:
Peter mengajak Tina makan malam di Ancol Bay . Bulan sudah menampakan diri,
langit yang cerah menghamparkan ribuan bintang dalam pelukannya. Mereka
duduk menunggu makanan, sambil menikmati suara desir angin berpadu dengan
suara gelombang bergulung di pantai. Sekali lagi Tina memandang langit, dan
melihat bintang jatuh. Dia mengucapkan suatu permintaan dalam hatinya.

Hari ke 41:
Peter berulang tahun. Tina membuatkan kue ulang tahun untuk Peter. Bukan
kue buatannya yang pertama, tapi kasih sayang yang mulai timbul dalam
hatinya membuat kue buatannya itu menjadi yang terbaik. Peter terharu
menerima kue itu, dan dia mengucapkan suatu harapan saat meniup lilin ulang
tahunnya.

Hari ke 67:
Menghabiskan waktu di Dufan. Naik halilintar, makan es krim bersama,dan
mengunjungi stand permainan. Peter menghadiahkan sebuah boneka teddy bear
untuk Tina, dan Tina membelikan sebuah pulpen untuk Peter.

Hari ke 72:
Pergi Ke PRJ. Melihat meriahnya pameran lampion dari negeri China.. Tina
penasaran untuk mengunjungi salah satu tenda peramal. Sang peramal hanya
mengatakan "Hargai waktumu bersamanya mulai sekarang", kemudian peramal itu
meneteskan air mata.

Hari ke 84:
Peter mengusulkan agar mereka refreshing ke pantai. Pantai Anyer sangat sepi
karena bukan waktunya liburan bagi orang lain. Mereka melepaskan sandal dan
berjalan sepanjang pantai sambil berpegangan tangan, merasakan lembutnya
pasir dan dinginnya air laut menghempas kaki mereka. Matahari terbenam, dan
mereka berpelukan seakan tidak ingin berpisah lagi.

Hari ke 99:
Peter memutuskan agar mereka menjalani hari ini dengan santai dan sederhana.
Mereka berkeliling kota dan akhirnya duduk di sebuah taman kota.


15:20
Tina: "Aku haus.. Istirahat dulu yuk sebentar."
Peter: "Tunggu disini, aku beli minuman dulu. Aku mau teh botol saja. Kamu
mau minum apa?"
Tina: "Aku saja yang beli. Kamu kan capek sudah menyetir keliling kota hari
ini. Sebentar ya"
Peter mengangguk. Kakinya memang pegal sekali karena dimana-mana Jakarta
selalu macet.



15:30
Peter sudah menunggu selama 10 menit and Tina belum kembali juga.
Tiba-tiba seseorang yang tak dikenal berlari menghampirinya dengan wajah
panik.
Peter: "Ada apa pak?"
Orang asing: "Ada seorang perempuan ditabrak mobil. Kayaknya perempuan itu
adalah temanmu"
Peter segera berlari bersama dengan orang asing itu.
Disana, di atas aspal yang panas terjemur terik matahari siang,tergeletak
tubuh Tina bersimbah darah, masih memegang botol minumannya.
Peter segera melarikan mobilnya membawa Tina ke rumah sakit terdekat.
Peter duduk diluar ruang gawat darurat selama 8 jam 10 menit.
Seorang dokter keluar dengan wajah penuh penyesalan.


23:53
Dokter: "Maaf, tapi kami sudah mencoba melakukan yang terbaik. Dia masih
bernafas sekarang tapi Yang kuasa akan segera menjemput. Kami menemukan
surat ini dalam kantung bajunya."
Dokter memberikan surat yang terkena percikan darah kepada Peter dan dia
segera masuk ke dalam kamar rawat untuk melihat Tina. Wajahnya pucat tetapi
terlihat damai.
Peter duduk disamping pembaringan tina dan menggenggam tangan Tina dengan
erat.
Untuk pertama kali dalam hidupnya Peter merasakan torehan luka yang sangat
dalam di hatinya.
Butiran air mata mengalir dari kedua belah matanya.
Kemudian dia mulai membaca surat yang telah ditulis Tina untuknya.


Dear Peter...
Ke 100 hari kita sudah hampir berakhir.
Aku menikmati hari-hari yang kulalui bersamamu.
Walaupun kadang-kadang kamu jutek dan tidak bisa ditebak,
tapi semua hal ini telah membawa kebahagiaan dalam hidupku.
Aku sudah menyadari bahwa kau adalah pria yang berharga dalam hidupku.
Aku menyesal tidak pernah berusaha untuk mengenalmu lebih dalam lagi
sebelumnya.
Sekarang aku tidak meminta apa-apa, hanya berharap kita bisa memperpanjang
hari-hari kebersamaan kita. Sama seperti yang kuucapkan pada bintang jatuh
malam itu di pantai,
Aku ingin kau menjadi cinta sejati dalam hidupku. Aku ingin menjadi
kekasihmu selamanya dan berharap kau juga bisa berada disisiku seumur
hidupku. Peter, aku sangat sayang padamu.

23:58
Peter: "Tina, apakah kau tahu harapan apa yang kuucapkan dalam hati saat
meniup lilin ulang tahunku?
Aku pun berdoa agar Tuhan mengijinkan kita bersama-sama selamanya..
Tina, kau tidak bisa meninggalkanku! Hari yang kita lalui baru berjumlah 99
hari!
Kamu harus bangun dan kita akan melewati puluhan ribu hari bersama-sama!
Aku juga sayang padamu, Tina. Jangan tinggalkan aku, jangan biarkan aku
kesepian!
Tina, Aku sayang kamu...!"

Jam dinding berdentang 12 kali.... Jantung Tina berhenti berdetak.
Hari itu adalah hari ke 100...


Katakan perasaanmu pada orang yang kau sayangi sebelum terlambat.
Kau tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok.
Kau tidak akan pernah tahu siapa yang akan meninggalkanmu dan tidak akan
pernah kembali lagi.





*Dear Friends* ,
*
Tahukah anda* kalau orang yang kelihatan begitu tegar
hatinya, adalah orang
yang sangat lemah dan butuh pertolongan?
*
Tahukah anda* kalau orang yang menghabiskan waktunya
untuk melindungi
orang lain adalah justru orang yang sangat butuh
seseorang untuk
melindunginya?
*
Tahukah anda* kalau tiga hal yang paling sulit untuk
diungkapkan adalah :
Aku cinta kamu, maaf dan tolong aku
*
Tahukah anda* kalau orang yang suka berpakaian *warna
merah* lebih yakin
kepada dirinya sendiri?
*
Tahukah anda* kalau orang yang suka berpakaian *kuning
* adalah orang yang
menikmati kecantikannya sendiri?
*
Tahukah anda * kalau orang yang suka berpakaian *hitam
*adalah orang yang
ingin tidak diperhatikan dan butuh bantuan dan
pengertian anda?
*
Tahukah anda * kalau anda menolong seseorang,
pertolongan tersebut
dikembalikan dua kali lipat?
*
Tahukah anda* bahwa lebih mudah mengatakan perasaan
anda dalam tulisan
dibandingkan mengatakan kepada seseorang secara
langsung? Tapi tahukah
anda bahwa hal tsb akan lebih bernil ai saat anda
mengatakannya dihadapan
orang tsb?
*
Tahukah anda* kalau anda memohon sesuatu dengan
keyakinan, keinginan anda
tsb pasti dikabulkan?
*
Tahukah anda* bahwa anda bisa mewujudkan impian anda,
spt jatuh cinta,
menjadi kaya, selalu sehat, jika anda memintanya dengan
keyakinan, dan
jika anda benar2 tahu, anda akan terkejut dengan apa
yang bisa anda
lakukan.
*
Tapi jangan percaya semua yang saya katakan* , sebelum
anda mencobanya
sendiri, jika anda tahu seseorang yang benar2 butuh
sesuatu yg saya
sebutkan diatas, dan anda tahu anda bisa menolongnya,
anda akan melihat
bahwa pertolongan tsb akan dikembalikan dua kali lipat.


*ANONYM*
Tiap hal punya haknya masing-masing.
Apapun yang diciptakan, punya kebebasan dan jalan yang nggak bisa diatur sama pihak-pihak lain di luar dirinya.
Kerangkeng sama sekali bukan penjaga. Hanya tiang-tiang besi yang membatasi dan objek untuk diakali.
Memang lebih baik biarkan semua berjalan dengan pilihannya masing-masing.
Jangan bermain dengan ego, nggak akan kuat untuk maju lebih ke depan.
Biarkan semua lakukan apa yang bisa dilakukan. Memang nggak akan pernah mudah membiarkan sesuatu untuk lakukan apa yang diinginkan, tapi ada kepuasan batin yang nggak terbayar saat sesuatu itu bahagia dengan hak kebebasan yang telah dijalankan.

hak dan bahagia

by on October 27, 2009
Tiap hal punya haknya masing-masing. Apapun yang diciptakan, punya kebebasan dan jalan yang nggak bisa diatur sama pihak-pihak lain di luar...
Sudah. Sudah.
Langit diam. Langit tak lagi berkesah. Langit hanya jadi penonton. Langit diam.

Kemarin-kemarin, rupanya langit melupakan bulan. Bahwa tak hanya matahari dan langit, tapi juga ada bulan.
Harusnya langit sadar sejak awal. Bahwa tak hanya langit yang akan gelap tanpa matahari, tapi bulan pun tak kan pernah bersinar tanpa matahari.
Harusnya langit sadari itu dari awal masa penciptaan!

biarlah sinar itu untuk bulan. Langit sudah biasa menjadi gelap. Langit selalu tetap ada walaupun gelap. Tapi bulan, tanpa sinar dari matahari, bulan takkan hidup sebagaimana harusnya.

LANGIT, MATAHARI, DAN BULAN.
will be a memorable classic story.. 4 me, 4 my heart, my past, and all time.

Ga akan pernah nyambung

by on October 27, 2009
Sudah. Sudah. Langit diam. Langit tak lagi berkesah. Langit hanya jadi penonton. Langit diam. Kemarin-kemarin, rupanya langit melupakan b...
Masih sempat torehkan sebuah nama di telapak kiri tangan ku.
Tak terencana tapi tersadar, ada sebuah nama dari kisah lama.
Aku terjatuh terlalu dalam.
Dalam keadaan yang tak mungkin sekalipun, aku pernah berani maju dan menerjang.

Dalam keadaan tertentu, batas-batas dalam pikiran sering nggak berlaku.
Nggak bisa membatasi hati dan pikiran sendiri.
Sebenarnya bukan terbawa suasana, mungkin karena emosi.
Gejolak yang nggak selalu bisa diredam, yang kadang meluap, tapi bisa kering juga sewaktu-waktu.
Aku hanya tertunduk lesu, entah karena pilu atau rindu, aku ragu.

Puing-puing kecil berserakan, tapi di pojok sana malah sepertinya ada pesta.
Orang asing yang tiba-tiba jadi tetangga dekat rumah, malah dingin-dingin tak tau diri.
Bodohnya lagi, ada penonton yang tepuk tangan!
Apa barangkali belum tau rasanya ditimpuk sepatu?!

Yah, sudahlah.

Telapak kiri tanganku hari ini, kamu selalu tau segala apa tentang aku.
Masalah ini, masalah tulisan dan tekad waktu dulu, jangan bilang siapa-siapa yaa...

telapak tangan kiri

by on October 17, 2009
Masih sempat torehkan sebuah nama di telapak kiri tangan ku. Tak terencana tapi tersadar, ada sebuah nama dari kisah lama. Aku terjatuh terl...
Selama aku masih bisa bernyanyi,
Masih bisa lari-lari,
Masih bisa senyum-senyum,
Masih bisa menulis,
Masih bisa menangis,
Masih bisa menarik nafas panjang,
AKU TIDAK KEHILANGAN SIAPA PUN.

Ini bukan waktunya senang-senang.
Bukan waktunya manja-mana.
Karena waktu bukan untuk di nikmati.
Karena waktu bukan tontonan.
Tapi waktu adalah tiap jantung memompa darah,
Waktu adalah tiap detik bergerak maju.
Karena waktu adalah pengamat kehidupan.
Dan waktu adalah kehidupan.

Karena aku adalah artis profesional.
Aku lihai dalam bergerak.
Aku lincah berputar.
Dan aku bisa mencapai lompatan tertinggi sekalipun.
Aku selalu bisa diandalkan oleh diriku.

Dan aku adalah kekuatan.
Dan aku adalah rumput liar.
Dan aku adalah batu karang.

Ini bukan karena kamu.
Bukan karena mereka.
Bukan karena ulah orang-orang jalang.
Tapi karena aku memang begini.
Karena aku diciptakan untuk jadi pejuang.
Karena aku di didik untuk jadi pemenang.

Aku cinta duniaku.
Aku dicintai duniaku.

Selama masih ada suara-suara itu di belakang ku,
Aku tidak kehilangan siapa pun.

Aku kuat hari ini

by on September 18, 2009
Selama aku masih bisa bernyanyi, Masih bisa lari-lari, Masih bisa senyum-senyum, Masih bisa menulis, Masih bisa menangis, Masih bisa me...
Seberapa banyak nikmat Tuhan yang sudah kita syukuri?
Kita sering menjadi mahluk kecil yang sombong. Banyak nikmat Nya yang luput dari kesadaran kita.
Manusia yang tidak pernah puas dan selalu penuh dengan ambisi.
Selalu mendongak ke atas sehingga jarang untuk tunduk dan melihat bagaimana keadaan di bawah.

Segala sesuatu memang diciptakan berbeda. Memang diciptakan dengan daya tampung batin yang tidak sama. Diberikan tingkat kesabaran dan daya pikir yang beragam.
Perebedaan memang sengaja diciptakan, supaya kita bisa kenal sekitar, mau berbagi dengan orang lain, tidak berdiri sendiri dan tutup hati pada sekeliling.
TAPI. Perbedaan seperti itu BUKAN alasan untuk mengatakan SAYA TIDAK BISA. Kita adalah manusia, hidup didunia yang sama, kita sederajat, aku-kamu-dia-kita-mereka, manusia.
Semua dapat dipelajari. Semua dapat dicoba. Dan semua dapat diubah.
Ini bukan masalah akademis, ini bukan masalah hitung2an, bukan fisika, matematika yang hanya diharuskan bagi sebagian orang untuk menguasai betul masalah itu.
Tapi ini pelajaran hidup! Semua manusia itu hidup! Pelajaran yang semua orang dituntut harus bisa!
Coba bayangkan kalo suatu saat kita nggak bisa pecahkan dan keluar dari suatu masalah, bisa bunuh diri, bisa stress seumur-umur, bisa kehilangan gairah hidup.. walah..susah!

Bahagia dan ketenangan itu adanya didalam hati kita sendiri. Semua orang punya modal untuk bahagia, untuk tenang.
Lalu apa yang menggerogoti modal itu? Keinginan dan nafsu manusia.
Semakin banyak keinginan yang tidak termanage dan semakin ngoyo kita untuk nurutin hawa nafsu, maka modal bahagia dan tenang kita akan semakin tipis, lama-lama habis.
Bukan berarti kita nggak boleh punya keinginan, punya keinginan itu harus!
Jangan pernah lupakan bahwa hidup ini nggak akan pernah jalan tanpa keinginan.
Jadilah manager sekaligus pemimpin yang arif untuk diri kita. Apa yang sudah kita dapat, harusnya menjadi bagian dari kebahagiaan. Syukuri itu, suka tidak suka, semua punya misi rahasia. Jangan pernah terbelenggu, percayalah bahwa hari ini adalah milik kita, dan hari esok..siapa yang tau. Keinginan adalah rencana, bagian dari misteri Tuhan, dan kita tak pernah tau apa-apa terhadap masa depan keinginan kita. Dari situ saya bilang, kendali diri sangat dibutuhkan untuk mengencang keinginan supaya keinginan-keinginan ini pada akhirnya nggak menggerogoti modal bahagia kita.

You are boss of your life. There’s nothing u cant do.

Hadapi kemenangan dan bencana, perlakukan keduanya dengan cara yang sama.
Pertahankan keberanian dan keyakinan mu saat orang di sekitamu kehilangan keberanian mereka dan menyalahkanmu
Pertahankan nilai-nilai mu
Percayai dirimu saat orang lain, bahkan dirimu sendiri meragukanmu
Tunggu, dan jangan lelah menunggu
Berpikir, tapi jangan biarkan pikiran menguasaimu
Perhatikan kerusakan dari hal-hal yang kamu cintai, pungutlah dan bangun kembali walau dengan peralatan usang
Cermati kekalahanmu, dan mulai lagi dari awal tanpa pernah membiacarakan kesalahanmu
BERDAMAI DENGAN HATIMU, BERDAMAI DENGAN JIWAMU.
Hidup ini bukan tentang mengumpulkan nilai. Bukan tentang berapa banyak orang yang meneleponmu dan juga bukan tentang siapa pacarmu, bekas pacarmu, atau orang yang belum kamu pacari. Bukan tentang siapa yang telah kamu cium, olahraga apa yang kamu mainkan, atau pemuda atau gadis mana yang menyukaimu.
Bukan tentang sepatumu atau rambutmu atau warna kulitmu atau tempat tinggalmu atau sekolahmu. Bahkan juga bukan tentang nilai-nilai ujianmu, uang, baju, atau perguruan tinggi mana yang menerimamu atau tidak menerimamu.
Hidup ini bukan tentang apakah kamu memiliki banyak teman, atau apakah kamu seorang diri, dan bukan tentang apakah kamu diterima atau tidak diterima oleh lingkunganmu.
Hidup bukanlah tentang itu.
Namun, hidup ini adalah tentang siapa yang kau cintai dan kau sayangi. Tentang bagaimana perasaanmu tentang dirimu sendiri. Tentang kepercayaan, kebahagiaan, dan welas asih. Hidup adalah tentang menghindari rasa cemburu, mengatasi rasa tidak peduli, dan menerima kepercayaan.
Tentang apa yang kamu katakan dan yang kamu maksudkan. Tentang menghargai orang apa adanya bukan karena apa yang dimilikinya.
Dan yang terpenting, hidup ini adalah tentang memilih untuk menggunakan hidupmu untuk menyentuh hidup orang lain dengan cara yang tak bisa digantikan dengan cara lain.
Hidup adalah tentang pilihan-pilihan itu.

Renungan sederhana

by on September 06, 2009
Hidup ini bukan tentang mengumpulkan nilai. Bukan tentang berapa banyak orang yang meneleponmu dan juga bukan tentang siapa pacarmu, bekas p...
When things go wrong, as they sometimes will,
When the road you're trudging seems all up hill,
When the funds are low and the debts are high,
And you want to smile, but you have to sigh,
When care is pressing you down a bit,
Rest! if you must; but don't you quit.

Life is queer with its twists and turns,
As everyone of us sometimes learns,
And many a failure turns about
When he might have won had he stuck it out;
Don't give up, though the pace seems slow;
You might succeed with another blow.

Often the goal is nearer than
It seems to a faint and faltering man,
Often the struggler has given up
When he might have captured the victor's cup.
And he learned too late, when the night slipped down,
How close he was to the golden crown.

Success is failure turned inside out;
The silver tint of the clouds of doubt;
And you never can tell how close you are,
It may be near when it seems afar;
So stick to the fight when you're hardest hit;
It's when things seem worst that you mustn't quit

by anonymous

taken from: http://inspirasicharis.blogspot.com/

Dont Quit

by on September 06, 2009
When things go wrong, as they sometimes will, When the road you're trudging seems all up hill, When the funds are low and the debts ar...
Walaupun bijinya sangat manis, tapi mereka terpisah dalam ruang kecil dibatasi kulit tipis kuning yang sangat pahit rasanya. Jika Anda mencoba menggigit buah delima, Anda akan merasakan pahitnya. Namun bila dimakan satu persatu bijinya, memang sangat enak.

Ini persis dengan kehidupan. Anda tidak dapat mengalami keseluruh kehidupan satu hari sekaligus Anda tidak dapat sembuh dari kehilangan orang yang anda sayangi dalam satu malam.

Kehilangan adalah suatu proses ... hanya sambil belajar mengalami hidup Anda lagi, sehari demi sehari ... maka Anda mengatasi kehilangan itu dan mulai membangun kehidupan baru.

Kenyataan sederhana bahwa Anda tidak dapat mengalami kehidupan Anda dalam satu bongkahan. Tapi sehari demi sehari ... Ini berarti ketekunan dan kesabaran untuk membangun jenis kehidupan yang Anda inginkan.

Jika Anda mengalami suatu masalah hari ini, janganlah berusaha untuk menyelesaikannya dalam satu gumpalan. Coba penyelesaian hari ini ... pada hari ini saja dan Anda sudah jauh lebih maju menuju pemecahan masalah Anda.

Jika Anda melihat ke depan kepada semua masalah Anda ... maka hidup bisa kelihatan besar dan luar biasa beratnya. Tapi Anda tidak usah harus menanggung masalah-masalah kehidupan itu semua. Anda cuma harus menanggung dan mengatasi masalah Anda dalam satu hari ini. Hidup sepanjang mil bisa menjadi kesengsaraan namun hidup setiap inci adalah suatu yang mudah !!

Anda tidak perlu memecahkan masalah kehidupan Anda ... yang Anda perlukan adalah menghadapi dan mengatasi masalah hari ini.

Sumber: Anonim (tidak diketahui)

taken from: http://inspirasicharis.blogspot.com/

Pahit manis delima

by on September 06, 2009
Walaupun bijinya sangat manis, tapi mereka terpisah dalam ruang kecil dibatasi kulit tipis kuning yang sangat pahit rasanya. Jika Anda menco...
Niccolo Paganini, seorang pemain biola yang terkenal di abad 19, memainkan konser untuk para pemujanya yang memenuhi ruangan. Dia bermain biola dengan diiringi orkestra penuh.

Tiba-tiba salah satu senar biolanya putus. Keringat dingin mulai membasahi dahinya tapi dia meneruskan memainkan lagunya. Kejadian yang sangat mengejutkan senar biolanya yang lain pun putus satu persatu hanya meninggalkan satu senar, tetapi dia tetap main. Ketika para penonton melihat dia hanya memiliki satu senar dan tetap bermain, mereka berdiri dan berteriak, "Hebat, hebat."

Setelah tepuk tangan riuh memujanya, Paganini menyuruh mereka untuk duduk. Mereka menyadari tidak mungkin dia dapat bermain dengan satu senar. Paganini memberi hormat pada para penonton dan memberi isyarat pada dirigen orkestra untuk meneruskan bagian akhir dari lagunya itu.

Dengan mata berbinar dia berteriak, "Peganini dengan satu senar." Dia menaruh biolanya di dagunya dan memulai memainkan bagian akhir dari lagunya tersebut dengan indahnya. Penonton sangat terkejut dan kagum pada kejadian ini.

Hidup kita dipenuhi oleh persoalan, kekuatiran, kekecewaan dan semua hal yang tidak baik. Secara jujur, kita seringkali mencurahkan terlalu banyak waktu mengkonsentrasikan pada senar kita yang putus dan segala sesuatu yang kita tidak dapat ubah.

Apakah anda masih memikirkan senar-senar Anda yang putus dalam hidup Anda? Apakah senar terakhir nadanya tidak indah lagi? Jika demikian, saya ingin menganjurkan jangan melihat ke belakang, majulah terus, mainkan senar satu-satunya itu. Mungkinkanlah itu dengan indahnya. Tuhan akan menolong Anda. (Anonim)

taken from :http://inspirasicharis.blogspot.com/
Seorang menemukan kepompong seekor kupu-kupu. Suatu hari ada lubang kecil muncul. Dia duduk dan mengamati dalam beberapa jam kupu-kupu itu ketika dia berjuang dengan memaksa dirinya melewati lubang kecil itu. Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi.

Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya, dia ambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu. Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya. Namun, dia mempunyai tubuh gembung dan kecil, sayap-sayap mengkerut.

Orang tersebut terus mengamatinya karena dia berharap bahwa, pada suatu saat, sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuhnya, yang mungkin akan berkembang dalam waktu. Semuanya tak pernah terjadi. Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut.

Dia tidak pernah bisa terbang. Yang tidak dimengerti dari kebaikan dan ketergesaan orang tersebut adalah bahwa kepompong yang menghambat dan perjuangan yg dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil adalah jalan Tuhan untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu ke dalam sayap-sayapnya sedemikian sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.

Kadang-kadang perjuangan adalah yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan, itu mungkin melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya kita mampu. Kita mungkin tidak pernah dapat terbang. Saya memohon Kekuatan. Dan Tuhan memberi saya kesulitan-kesulitan untuk membuat saya kuat.

Saya memohon Kebijakan. Dan Tuhan memberi saya persoalan untuk diselesaikan. Saya memohon Kemakmuran. Dan Tuhan memberi saya Otak dan Tenaga untuk bekerja. Saya memohon Keteguhan hati. Dan Tuhan memberi saya Bahaya untuk diatasi. Saya memohon Cinta. Dan Tuhan memberi saya orang-orang bermasalah untuk ditolong. Saya memohon Kemurahan /kebaikan hati. Dan Tuhan memberi saya kesempatan-kesempatan. Saya tidak memperoleh yang saya inginkan, saya mendapatkan segala yang saya butuhkan.
(anonim)

taken from : http://inspirasicharis.blogspot.com/

Belajar dari kepompong

by on September 06, 2009
Seorang menemukan kepompong seekor kupu-kupu. Suatu hari ada lubang kecil muncul. Dia duduk dan mengamati dalam beberapa jam kupu-kupu itu k...
Dia berlalu dari hadapanku.
Tak banyak bicara.
Aku termenung. Sebenarnya, aku benar-benar butuh dia.

Tanpa banyak berpikir, aku ikut-ikutan pergi, tapi bukan menyusul dia.
Aku cari asiknya duniaku sendiri. Aku habiskan waktuku sendiri. Aku lakukan untuk hibur diri sendiri.
Sampai lelah, aku masih tak berubah.
Aku linglung.

Sampai di rumah, aku putar sebuah lagu.
Aku dengarkan. Lalu aku senyum-senyum sendiri.
Aku putar lagu yang lain.
Aku diam. Kemudian aku menangis.

Karena lelah, aku beranjak tidur.

Seseorang datang menghampiri ku tanpa ketuk pintu. Dia berjalan cepat ke arah tempat tidurku.
Aku terpaku, badanku terasa berat, badanku terasa sakit, aku tak mampu bergerak.
Aku kenal wajah itu. Wajahnya terlihat panik. Dia berdiri di samping tempat tidurku. Dia pegang tanganku, dan cium kepalaku.
Ajaib, sakit di badanku rasanya hilang.
Kemudian aku tersenyum, dan dia mulai bisa tertawa.
Sungguh senang aku lihat dia begitu.

Dia merawatku, menuntunku ke kamar mandi, memapah ku ketika aku berjalan, menyuapi ketika aku makan, dan menunggu di sebelahku saat aku tidur.

Bunyi alarm Hp membuat ku bangun. Semuanya berubah.
Kamar tak lagi serba putih. Dan tidak ada dia di samping tempat tidurku.
Setelah nyawa terkumpul, aku sadar itu cuma mimpi.

Aku segera bangun. Berdiri di balkon rumah.
Terlintas sesuatu, apa harus sakit dulu supaya tidak diabaikan?
Ah. Ngaco..
Kakakku pernah bilang, mimpi itu penuh perlambangan, dan aku setuju itu.

Aku duduk di depan tv.
Gonta-ganti chanel dan temukan sebuah lagu,
Agar Kau Mengerti – Abdul.
Aku benar-benar menikmati lagu itu sampai selesai.
Lalu aku kembali ke kamar.
Sebelum masuk, aku sempatkan intip dari pintu,
Dia benar-benar tidak datang.
...



”Aku tak terlalu tangguh untuk jadi pondasi mu, tapi mungkin aku bisa menjadi penopang mu”

Tak cukup tangguh

by on August 21, 2009
Dia berlalu dari hadapanku. Tak banyak bicara. Aku termenung. Sebenarnya, aku benar-benar butuh dia. Tanpa banyak berpikir, aku ikut-iku...
Sadari, hargai, dan nikmati apa yang ada sekarang.
Begitu banyak cinta yang tidak disadari.
Jangan lengah, jangan terperdaya oleh waktu dan dunia.
Jangan biarkan saat ini terlewatkan sia-sia tanpa sempat tersentuh cinta.
Mumpung ada, kita tak tau akan bagaimana selanjutnya.
Jangan sampai sang cinta jera.
Yang ada, hanya mengkhayal nantinya.
Aku tidak memaksa untuk percaya,
tapi setauku, sesal tak pernah hadir sebagai prolog.

sadarii cinta

by on August 21, 2009
Sadari, hargai, dan nikmati apa yang ada sekarang. Begitu banyak cinta yang tidak disadari. Jangan lengah, jangan terperdaya oleh waktu da...
Dengan sangat selektif, aku memilih huruf. Aku rangkaikan jadi satu. Berulang aku bongkar, untuk menemukan rangkaian yang terindah. Kemudian, aku ambil benang yang berbahan dasar dari ketulusan jiwa dan kasih sayang yang dikombinasikan menjadi satu. Aku jahit dengan senyum dan untaian simpul cinta.
Sama sekali aku tak harapkan imbalan dari hasil kerjaku. Menatap mu tersenyum cerah hari ini saja sudah membuat ku senang. :)
Ini adalah satu dari banyak hal yang tak ternilai, tak dijual dimanapun, dan tak terbayar dengan materi seberapapun.
Mungkin terkesan klise dan klasik, tapi ini sungguh.

Paragraf klasik luapan hati

by on August 21, 2009
Dengan sangat selektif, aku memilih huruf. Aku rangkaikan jadi satu. Berulang aku bongkar, untuk menemukan rangkaian yang terindah. Kemudian...
Langit jadi tak bergeming saat mataharinya bersinar tak secerah dulu.
Langit pun putar otak,
Apakah petir yang menggangu sang matahari?
Ataukah bulan yang membuat matahari jadi gusar?
Langit termenenung. Tak tau apa-apa dia.
Matahari tak lagi berikan banyak harapan dan kepastian.

Tak gentar langit mengikuti.
Walaupun matahari tak seperti dulu, langit takkan pernah lengkap tanpa matahari.

Langit dan matahari

by on August 20, 2009
Langit jadi tak bergeming saat mataharinya bersinar tak secerah dulu. Langit pun putar otak, Apakah petir yang menggangu sang matahari? A...
Semua hal bisa terjadi. Nggak satupun ada yang tau pasti. Walaupun sudah dicari sambil lari-lari, hal itu tetep sembunyi. Satu hal yang aku tau, apapun hal nya, hanya bisa dinanti.

Hidup ini sering membingungkan. Hidup ini mempermainkan manusia.
Nggak jarang kita tersadar saat kereta waktu sudah berjalan terlalu jauh, atau ketika kita sudah hanyut dan tenggelam semakin dalam. Kita terperangkap antara pikiran dan perasaan, terperangkap dalam unsur-unsur yang membatasi kehidupan, unsur-unsur yang sama sekali tak bisa dikompromi.

Akan ada senyum yang menyusul air mata.
Mungkin jalan terbaik, ya ikuti saja. Memang begitu skenarionya.

Semua kembali lagi ke diri kita masing-masing. Kita yang harus jalani, kita yang harus putuskan, kita yang rasakan, dan kita yang dapatkan.
Percaya bahwa ending cerita kita adalah bagian terbaik yang telah disiapkan oleh Dia, script writer terbaik yang pernah ada. :)

Ini yang namanya perjuangan!

by on August 12, 2009
Semua hal bisa terjadi. Nggak satupun ada yang tau pasti. Walaupun sudah dicari sambil lari-lari, hal itu tetep sembunyi. Satu hal yang aku ...
Seorang laki-laki berkemeja warna putih tulang bergaris tipis dengan jas coklat susu dan ber-jeans coklat muda . Berambut pirang, rambut nya keriting agak pajang, hidungnya mancung dan bola matanya coklat. Wajahnya tak terlalu panjang, tapi cocok untuk nya. Dia menarik sebuah koper berwarna hitam sambil memandang k belakang, memandang pada kekasihnya yang akan di tinggal pergi. Dia ak menatap terlalu tajam, tak memberikan lambaian tangan, hanya memandang dan mengisyaratkan rindu yang dalam.

Sang kekasih, dengan rambut pirang kecoklatan, rambutnya di kepang 2, bersepatu boots coklat, memakai semi gaun berwarna coklat muda dengan motif bunga-bunga. Bibirnya tak terlalu tebal, hidungnya mancung tak besar, bulu matanya tipis, dan bola matanya coklat muda. Dia berdiri mematung sambil memegang setangkai bunga matahari, pemberian dari kekasihnya yang akan pergi. Di pipinya, tak putus-putus aliran air mata. Matanya kuyu memandangi kekasihnya yang berjalan menjauh. Satu hal yang memenuhi pikirannya, ”Apakah dia akan kembali dan bersama ku lagi?”

Backsound: Leaving on a jet plane

Mengkhayal Lebay

by on August 11, 2009
Seorang laki-laki berkemeja warna putih tulang bergaris tipis dengan jas coklat susu dan ber-jeans coklat muda . Berambut pirang, rambut nya...
Kita sampai pada suatu titik kedewasaan, dimana aku, kamu, dia, mereka, dan kita adalah ayat-ayat Tuhan yang sudah matang dalam pemikiran.
Perbedaan pandangan dan pemikiran bukan hal luar biasa yang harus disikapi dengan ego dan emosi, tapi dengan toleransi dan jutaan kompromi. Adakalanya hal ini tidak tersikapi dengan baik. Ada typical orang yang terlalu tidak peduli dengan orang-orang lain disekitarnya. Merasa bahwa sudah berjalan di jalan yang benar dan tidak mengabaikan sekelilingnya.
Sebenarnya dewasa itu apa?
Begitu banyak definisi yang saya dapat, tapi sama sekali tidak mendefinisikan arti dewasa dalam masalah saya.
Saya mengerti, perbedaan tingkat emosi dan peduli seseorang berbeda-beda. Saya mengerti bahwa setiap pendapat ada benarnya. Saya juga mengerti bahwa tiap orang diciptakan dengan jalan pemikiran masing-masing. Tapi, apakah tidak ada suatu titik temu yang akhirnya menjadi muara dari semua jalan pikir setiap orang?
Saya mencari itu.
Saya mencoba keluar dari jalan pemikiran saya untuk menemukan ’muara’ pikir orang lain tersebut. Tapi dimana? Apakah benar melulu tentang kedewasaan? Bukankah banyak hal lain yang semestinya dilibatkan atau malah jadi tolak ukur kunci dalam pengambilan suatu kesimpulan?

”Ajari aku tuk bisa.. Menjadi yang engkau minta..”
Lagu disalah satu iklan provider.
Saya diam. Apa mungkin saya harus berpikir dan menjadi seperti orang lain itu untuk bisa mengerti tentang orang itu?
Pemikiran yang salah sebenarnya. Saya tau, kita harus jadi diri sendiri, dengan segala asumsi dan spekulasi sendiri, dengan kita apa adanya.
Tapi bagaimana jika tak sedikit pun kita temukan jalan untuk menuju ’muara pikir’ tersebut? Apakah harus membuat ’muara’ baru?

Mungkin cara pandang saya tidak semuanya benar, karena saya belum bisa mengurung ego yang mengamuk dalam diri saya. Tapi saya benar-benar tidak kuasa mendengar ratapan jauh di relung hati, saya mencoba teriak dalam tulisan ini!

Ajari Aku

by on August 08, 2009
Kita sampai pada suatu titik kedewasaan, dimana aku, kamu, dia, mereka, dan kita adalah ayat-ayat Tuhan yang sudah matang dalam pemikiran. ...
Aku takkan lagi bertekuk lutut pada sunyi.
Akan aku nikmati, mungkin akan lebih nikmat dengan secangkir kopi.
Tak akan lagi aku merintih. Jangan harap kau –sunyi- dengar itu lagi.
Karena aku tahu aku tak sendiri.
Aku tak mau lagi bertikai dengan sunyi. Aku tak mau bertaruh kalah-menang dengan sunyi.
Putu Wijaya pernah bilang, ”Kemenangan terbesar pada sebuah pertikaian yang sehat, bukanlah kemenangan atas sebuah kekalahan yang lain, tetapi pemahaman yang lebih jitu tentang permasalahan intinya.”
Aku tak mau lagi, menang menginjak sunyi, atau kalah diinjak sunyi. Tapi aku akan berkenalan dengan sunyi, menjadikannya inspirasi dalam imajinasi.
Aku akan belajar dalam sunyi, bersenandung dan mencicipi seni di dalam sunyi.

Sunyi

by on July 31, 2009
Aku takkan lagi bertekuk lutut pada sunyi. Akan aku nikmati, mungkin akan lebih nikmat dengan secangkir kopi. Tak akan lagi aku merintih. ...
”Kita, dengan berbagai keinginan kita yang saling bertentangan, merasa bahwa kebenaran adalah milik kita. Keadilan adalah pelindung kita. Dan di luar kita, semuanya tidak benar dan tidak adil. Setidak-tidaknya kurang benar dan kurang adil
Ada sesuatu yang sudah di hapus dengan hampir semena-mena, hanya untuk membenarkan sebuah kesimpulan besar.” –BOR, Putu Wijaya-

Setelah buka-buka folder tulisan lama, nemuin saduran tulisan Putu Wijaya yang itu tuh (baca paragraf pertama!).
Beberapa hari lalu, saya sempet ngerasa galau – gelisah menunggu disini gitu deh.. –??! apa sich...-
Keyakinan dasar seorang egois yang dari dulu nempel ga mau ilang, ’i am right, and u are wrong’. karena saking ‘keukeuh’ nya, saya jadi uring-uringan sendiri, nggak jauh sama orang yang kebakaran jenggot.

Sering kali kita nggak sadar atau pura-pura lupa dengan tingkah laku dan kesalahan diri sendiri. Sibuk ngurusin kesalahan orang lain, sibuk cari-cari kurangnya orang lain, tanpa mau introspeksi sama diri sendiri. Masa iya harus bawa-bawa kaca besar kemana-mana?

Itu yang terjadi sama diri saya kemarin-kemarin.
Seakan-akan mata saya ditutup untuk liat gimana sikap saya waktu itu.
Ngerasa bahwa saya yang paling bener, paling menderita, dan paling-paling yang lain, sampe pada akhirnya saya sadar, kelakuan saya sudah menyakiti orang lain.
Konklusi yang ada pada saat itu hanya berdasarkan spekulasi saya.
Sangat nggak adil memang. Mungkin nggak dewasa juga kalo melirik ke umur saya. Tapi waktu itu ’bawaan jiwa’ dan ’keadaan alam’nya sangat mendukung, tambah jadilah saya.

Salah seorang temen saya pernah bilang, ”Kalo ada masalah, jangan liat hanya dari satu sudut pandang, minimal 2 sudut pandang, sudut pandang kamu dan sudut pandang dia.”
Sip. Dalam keadaan emosi normal, hal itu sangat amat bener sekali banget. Tapi lagi-lagi, keadaan di lapangan nggak selalu selaras sama mudahnya teori.

Membuat kesimpulan besar dan benar, tanpa menghapus nilai moral yang mulai terlupakan, tetap adil walau bertentangan, dan tidak merasa bahwa kebenaran adalah milik perseorangan,
susah memang, tapi bukan berarti nggak mungkin untuk dilakukan.. 
(9 kata terakhir, taken from Agustinus Dimas, 2008).
.
Update status facebook dari salah seorang teman, “Love is not about finding a perfect person but understanding an imperfect person perfectly”
Saya baca baik-baik kalimat itu.
Isinya sama sekali nggak salah. Bahkan sangat bijak jika memang bisa di lakukan sepenuh hati, setulus jiwa (halah...).
Perlu diketahui bahwa nggak ada satupun orang yang bisa sempurna untuk mengerti orang lain. Sabar dan pengertian memang nggak ada batasnya, tapi tiap orang punya batas kemampuan berbeda dalam menerima suatu keadaan.
’understanding an imperfect person perfectly’, tergantung bagaimana cara pandang kita masing-masing terhadap ketidaksempurnaan seseorang dan cara kita menyikapi kekurangan orang lain.

Tulisan di paragraf pertama,
Itu kesimpulan beberapa hari yang lalu, saat saya lagi emosi.
Sekarang, saya temukan ’seni’nya.
Semuanya mungkin, sayang dan tekad yang kuat bakal mengcover segala ketidakmungkinan dengan keoptimisan.
’understanding an imperfect person perfectly’, kita akan mengerti tentang apa, bagaimana, kenapa harus, dan lainnya.
Perlu beberapa hari saya berpikir untuk narik sebuah kesimpulan dari rangkaian kalimat di atas. Awalnya penuh emosi, tapi setelah emosi itu reda, hakikat dari ketidaksempurnaan adalah sama, wajar, dan umum.
Cinta, sama sekali bukan mencari kesempurnaan, tapi membangun kesempurnaan. Bisa mengerti dan toleransi, tiap tarikan nafas akan jadi lebih berarti.

Curhat

by on July 31, 2009
Update status facebook dari salah seorang teman, “Love is not about finding a perfect person but understanding an imperfect person perfectly...
Apa benar harus salahkan hari ini?
Atau, apa iya ini salahnya kemarin?
Rasanya bukan.
Lalu? Salahnya siapa?

Urat sadar mungkin sedang tak bekerja.
Atau refleks ku yang hyper aktif.
Tak taulah apa yang terjadi.

Cicak pun lari!
Semut pura-pura mati!
Siapa lagi yang berani?!

Tak tau apa yang terjadi.
Aku pergi.

Jadi?

by on July 31, 2009
Apa benar harus salahkan hari ini? Atau, apa iya ini salahnya kemarin? Rasanya bukan. Lalu? Salahnya siapa? Urat sadar mungkin sedang t...
Terjebak dalam ‘terlalu’.
Yang namanya terjebak dimana-mana nggak ada yang enak, kecuali terjebak dalam cinta. Kenapa? Karena ujung-ujung nya rindu.. (:p). Tapi kalo udah terjebak rindu, nggak enak juga sih..
Back to topic, T E R L A L U .
Yap. Yang ‘terlalu’ emang nggak baik.
’terlalu’ itu sebenernya membunuh pelan-pelan. Sampe kita udah nggak bisa nafas pun, ’terlalu’ ini susah banget untuk lepas. Kenapa? Karena diri kita yang sendiri yang kadang hobi melihara si ’terlalu’ ini.
Memelihara terlalu, caranya?
Nggak pernah ada yang sadar. Ini jelas-jelas nggak dilakukan sama otot sadar, dan kadang nggak dilakukan juga sama kemauan yang sadar untuk memelihara nya. Entah kapan, suatu saat, kita baru akan sadar tentang pesatnya tumbuh kembang si ’terlalu’ ini di jiwa kita.
’terlalu’, menimbulkan efek jangka pendek, misalnya jadi nggak mau tau, negative thinking, takut, cemas, gelisah, nggak tenang tanpa sebab, dan berpikiran aneh tingkat tinggi. Yang lebih menakutkan, efek jangka panjangnya, nggak bisa nerima keadaan, nggak mau di atur sama batas-batas aturan yang sebenernya nggak bisa diacuhkan, lebih parah, mendukung naiknya tingkat stress secara signifikan yang menyebabkan nangis, broken heart, pengen bunuh orang, dan lain-lain.’terlalu’, ketika saya sadar terjebak dalam ’terlalu’ stadium awal, saya paksa jiwa saya untuk lupakan hal itu. Saya hampir jadi korban karena ’terlalu’ yang saya punya.
Hal ini tiba-tiba muncul di pikiran saat saya lagi sendiri di tempat jemuran rumah saya, ”Saya sudah melebihi batas, batas yang tidak pernah saya buat batasannya. Beberapa bulan ini saya adalah ’terlalu’, dan walaupun saya menikmati itu, tapi hal itu jelas mencekik ’leher’ saya. Segala sesuatu harus ada batasannya, harus ada garis tepi yang jelas, pembeda yang kontras. Saya tak mau lagi jadi ’terlalu’, sungguh cape, dan belum tentu sesuatu yang kita perjuangkan dengan ’terlalu’ ini akan memperjuangakan kita dengan ’terlalu’ yang sama.”

”Jiwa kita tidak diam, dengar bisikannya, dia memang tak selalu benar, tapi dia jarang sekali salah”

Terlalu

by on July 31, 2009
Terjebak dalam ‘terlalu’. Yang namanya terjebak dimana-mana nggak ada yang enak, kecuali terjebak dalam cinta. Kenapa? Karena ujung-ujung n...
Wuaaa!
Dapet award dari kawan blogger yang baik hati,
Rachmat.
http://therachmat.blogspot.com

Ini nih award nya,


therachmat.blogspot.com


Terima kasih banyak!

Buat yang selanjutnya dapetin award ini, tolong forward-in lagi ke temen2 yang lain, ya. Dengan berbagi bisa masuk surga juga loh, hehehe.

Award ini buat:

Bapak ku tercinta, 'wisdom home'
http://ayekologi.blogspot.com

Tante tika ku sayangg, 'dear diary'
http://mamasiolive.blogspot.com


Terima kasih!

Award

by on July 02, 2009
Wuaaa! Dapet award dari kawan blogger yang baik hati, Rachmat. http://therachmat.blogspot.com Ini nih award nya, Terima kasih...
Detik yang bicara.
Menit tak mampu berlari, dan jam pun tak lagi pegang kendali.
Malam yang biasanya ditinggalkan, menjadi candu baru.
Tirai mata tak memejam,
pura-pura tak dengar rengekan mata.

Aku berada di ujung hari.
Saat tak ada lagi yang berlari mengejar matahari.
Tapi entah di luar sana,
mungkin ada yang mengejar bulan.

Masihkah terus begini?
Ayolah...aku lelah...
Aku ingin bermimpi di ujung hari,
bertemu peri dan memetik Lili.

Menunggu tidur

by on June 28, 2009
Detik yang bicara. Menit tak mampu berlari, dan jam pun tak lagi pegang kendali. Malam yang biasanya ditinggalkan, menjadi candu baru. Ti...
Pertama kali menginjakkan kaki di sebuah altar ‘putih abu’ tempat ku bernaung selama tiga tahun, takjub.
Kenpa? Karena masyrakat penghuninya ’beda’ banget sama aku ketika pertama kali aku nongol di sekolah ini. Ngerasa paling jelek, paling gak tau apa-apa, paling nggak banget lah begitu bercampur baur sama aura-aura di dalam sana..
SMA Negeri 1 Bandung.
Sekolah menengah yang orang-orang Bandung bilang anaknya cantik-cantik, cakep-cakep, gaul-gaul (secaraa yaaa..lokasi nya di jalan paling megang di Bandung, Dago 93), dan sebagainya dan sebagainya.
Awalnya nggak pernah kepikiran untuk masuk di sekolah ini, tapi berhubung saya terdampar di sini, Ok lah, toh SMA ini termasuk favorit juga di Bandung (masihkah?? sombong….. ;p).
Selama 3 hari MOS ato bahasa kuliahan nya OSPEK, aku mendadak suka sama kakak berpenampilan keren (dulu aku pikir begitu) yang jadi wali regu aku, dan aku sempet kasih dia chunky bar cobaaa! Ah. Malluu sebenernya.. (hehehe)
Tapi itu nggak berlangsung lama, setelah beberapa bulan kemudian mendadak aku ilfil karena dia menjadi sedikit gemulai kalo udah gabung sama temen-temennya. (aih….)

Kelas X SMA.
Kelas yang terletak di sudut belakang smansa. X-4 company. Awal kemunculan ku di benci ama anak-anak cewe sekelas. Kenapa? Karena aku duduk tepat di depan seorang cowok yang di kecengin anak-anak cewek sekelas waktu itu (pada ngiri kann? :p). Sempet stress selama beberapa bulan awal di SMA, tiap hari di sindirin mulu ama anak2 cewek sekelas, apalagi ketika mereka tau aku deket sama cowok yang mereka kecengin itu(hihi. Sukurin :p).
Tapi beberapa bulan kemudian, keadaan berbalik 600 derajat! Temenku langsung banyak! Baik2 dan care banget! Yap. Setelah kenal bagaimana aku,, mereka deket sama aku, sampe sekarang. Tapi yaa.. namanya dunia, tetap aja ada yang tak suka. Sampe akhirnya ’mereka-mereka’ yang masih sewot itu nyebut aku dan kawan-kawan yang deket sama aku, GENG GONG.
Jelek banget kan namanya?? Ga mau dong di kasih nama jelek kaya gitu. Akhirnya ’Kita’ berganti nama menjadi BLACKHOLE. Yang formasinya bersatu sama KBSM (kelompok belajar sepanjang masa!) hehe. Formasi lengkap! Kompak banget dah! :D. Aseek gilla gettoo dehhh.. :p
Medan operasi BLACKHOLE: teras mesjid salman, kantin salman, CHIKO! (kedai ice cream di belakang kantin salman yang sekarang udah nggak ada lagii..). –Qta masih menjadi anak-anak yang sangat baik, penurut, lugu, dan nggak macem-macem waktu kelas 1. hehehehe (sekarang juga masih gitu kok... ;p)-
BLACKHOLE n’ Friends
Viani.Karin.Nivi.Azmi.Agustin.Nisa.Gustin.Arga.Nurry.Galih.Kris.Gravi.Ipunk.Herher. dan kawan-kawan terdekat lainnya yang suka berkumpul bersama! (syapapun kalian yang tak tersebut, i love u!)

XI SMA
Pada pisah-pisah! Diriku terdampar di XII IPA 5! Kelas paling strategis! Deket kantin, toilet, dan lapangan! Siph dah!
Satu kata, PARAH! Parah ni kelas! Hoho.
Jaman paling jahiliyah di SMA! Main terusssss....!! Dalam seminggu bisa sampe 4 ato 5x tawaf di mall sepulang sekolah! Ckckckck.
Sumpah! Asik banget nii kelas! Penuh tantangan! –hoho-
Paling banyak masalah, paling ribut, paling susah di atur, paling sering jadi perbincangan di kalangan guru-guru, paling sering bikin guru nangis, paling aneh (apalagi semenjak kedatangan seorang murid ”pria” pindahan dari Flores! Semakin komplit! Jadi kelas paling RUMMPIIIIII DEHH AHH....)
Daftar keaktifan siswa di kelas:
-bikin warung kopi di pojok belakang kelas (sedia kopi, teh, dan bubur! Sampe bawa-bawa teko listrik, kopi, gula, dan bubur dari rumah masing2.. ckckck). Tapi nggak bertahan lama, karena ketahuan sama guru B. Indonesia, dan kelas kita jadi perbincangan di ruang guru). Halah...
-membuat guru B. Jepang nangis karena kelas kosong pada tiap pelajaran B. Jepang! Anak2 pada kabur!
-membuat wali kelas nangis! Karena sering kabur2an dari kelas di tiap mata pelajaran tertentu!
-membuat guru B. Sunda ngambek sampe ninggalin kelas, gara2 kelas ribut dan guru nya bener2 di cuekin.
-kelas paling kurang ajar sama guru Biologi (Pak theryll.. terlalu deket ama anak2 c..)
-paling kompak buat open book tiap ulangan biologi
Masih banyak lagi sich.. tapi segitu udah cukup mewakili sich..
Medan operasi: BIP, Bunga, Stroberi, food court, empire, PUJASERA MERDEKA (guys,still remember that??)
Next..naik kelas!

XII SMA
Awal-awal jadi anak kelas XII, wueh seneng banget! Bebas ngapa-ngapain aja di sekolah tanpa harus takut sama yang lebih senior! Hohoho.
Penyakit bawaan dari kelas XI nggak ilang-ilang tuh, kebawa terus!
Awal masuk aja udah berantem sama guru B. Inggris, sampe-sampe sekolah gempar! Pada akhirnya kita bua surat pernyataan minta maaf. Setelah itu, keadaan mulai membaik, walaupun nggak berlangsung lama juga. Tragedi kembali terjadi! Dengan kasus yang berbeda, tapi tetap dengan guru yang sama, guru B. Inggris (padahal baikk banget tuuh ibu guru..).
Setelah banyak kejadian lewat, ibu guru ini mulai kebal sama tingkah kita. Jadi yaa..akhirnya beliau mampu bertahan sampe akhir kelas XII kita.. hehehe (Bu Rochani, salut! :D)
Wali kelas sempet curhat colongan, ”ibu ini sudah lama jadi guru, sudah sering jadi wali kelas, tapi baru kali ini ibu nemukan kelas kaya begini.” hihihihi.
Udah kelas XII, tapi tetep ga tobat-tobat.
Selain guru B. Inggris, guru Biologi dan Seni Rupa juga pernah tersangkut masalah sama kita.. –kenakalan anak remaja, ckckckck-
Medan operasi: HC/gelap nyawang, naff, tempat les masing-masing (uda mulai sibuk critanya..)



Sekarang...
Melepas status sebagai anak SMA. Udah gede berarti yaa? Dewasa iya, tapi tua, NGGAK! :p

Rasanya baru kemariin
Di suruh pake tali sepatu rafia warna kuning, di suruh pake tas karung goni, poni diiket ke depan kaya cula badak, pake name tag ’Dian Sastro wanna be’ yang bikin ga pede..
Rasanya baru kemariiin
Di bentak-bentak sama kakak kelas..
Rasanya baru kemariiin
Bangga pake seragam putih abu
Rasanya baru kemariiin
Bangga jadi penghuni jalan Dago 93
Rasanya baru kemariiin....
Kenal dengan kalian
Rasanya baru kemariiin
Benar-benar baru kemarin..

Karena waktu berlalu sangat cepat, jangan lupakan aku.

opera SMA

by on June 28, 2009
Pertama kali menginjakkan kaki di sebuah altar ‘putih abu’ tempat ku bernaung selama tiga tahun, takjub. Kenpa? Karena masyrakat penghuniny...
Ingin sama kamu besok.
Yang tidak terkatakan, sebenarnya sangat ingin ada kamu di hari besok. Foto dengan posisi kamu di sebelah kanan aku.
Foto wisuda ku sama kamu.

Ingin sama kamu besok.
Mungkin menurut mu biasa dan ’buat apa sih?’, tapi nggak begitu buat ku.
Kenapa? Karena kamu ikut andil dalam kesuksesan yang aku rayakan besok.

Ingin sama kamu besok.
Kamu special.
Dan aku ingin sama kamu di hari besok yang juga special buat ku.

Ingin sama kamu besok.

ingin sama kamu besok

by on June 17, 2009
Ingin sama kamu besok. Yang tidak terkatakan, sebenarnya sangat ingin ada kamu di hari besok. Foto dengan posisi kamu di sebelah kanan aku....
“Aku melihat bahwa diriku telah terbentuk sebagai manusia utuh. Aku adalah manusia yang berbeda dengan orang tuaku, keluargaku dan pacarku.”

Sebuah dilema dalam suatu keadaan.
Saya sempat bingung dengan pikiran orang-orang kebanyakan.
Saya SELALU berpikir bahwa kesuksesan iu tidak melulu harus dengan hitung-hitungan akademik. Sukses itu tidak selalu diukur dari dimana dia kuliah, berapa nilai matematika nya, berapa nilai fisikanya, atau selalu berhubungan dengan eksakta dan akademis.
Sukses itu hal umum yang bisa di dapat siapa saja, dengan cara bagaimana saja, lewat berbagai kecerdasan dan potensi masing-masing.
Memang nya dipikir bahwa pengangguran itu nggak ada yang jago matematika? Atau fisika, atau kimia?
Sekali lagi, sukses bukan melulu tentang hal-hal itu.
Saya berada dalam suatu keadaan yang memerangkap saya dalam pandangan seperti itu.
Dan itu membuat saya sungguh sulit bernapas dan bebas dengan segala imajinasi saya.
Bukan saya nggak suka dengan eksakta atau angka, tapi ada hal lain yang membuat saya lebih tertarik untuk terjun lebih jauh. Ada hal yang lebih saya senangi di luar matematika, fisika, kimia, dan antek-anteknya.

Saya masih konsisten terhadap hal yang saya senangi. Akan tetapi, saya juga sudah ’terlanjur basah’, terlanjur berjalan, dan terlanjur terobsesi pada hal yang saya inginkan.
Kenapa? Karena selama ini, hal ’yang saya senangi’ di kontaminasi pelan-pelan dengan pikiran mereka yang pada akhirnya memlumpuhkan pikiran alami saya. Jadi?? Serba tanggung kalo saya boleh bilang.
Bingung??
Saya lebih bingung karena saya yang berada dalam situasi real seperti itu.

Tolong dimaknai lebih dalam bahwa setiap orang adalah berbeda. Jangan pernah paksakan keinginan dan pikiran anda kepada orang lain yang belum anda ketahui potensinya. Itu sangat menyiksa, kawan!

“Aku melihat bahwa diriku telah terbentuk sebagai manusia utuh. Aku adalah manusia yang berbeda dengan orang tuaku, keluargaku dan pacarku.”

aarrrrggghhhh

by on June 14, 2009
“Aku melihat bahwa diriku telah terbentuk sebagai manusia utuh. Aku adalah manusia yang berbeda dengan orang tuaku, keluargaku dan pacarku.”...
Saya berada dalam suatu keadaan dimana harapan nggak berpihak pada saya.
Bukan pura-pura kuat di depan orang lain, saya hanya nggak mau kalah sama keadaan.

Akan ada saatnya apa yang kita lakukan, apa yang kita perjuangkan, nggak berbalas manis. Bukan tidak mungkin bahwa keyakinan sangat bertolak belakang dengan kenyataan. Tapi mau bagaimana lagi, wong Tuhan sudah mengatur nya begitu..
Kalah. Kali ini saya kalah. Kalah dengan pesaing saya, kalah dengan situasi, kalah untuk mendapatkan sesuatu yang saya inginkan. Tapi satu hal, mental saya tidak akan pernah kalah.

Sudah biasa untuk menguatkan diri sendiri dari jatuh yang membuat ’badan’ sakit semua. Mungkin terlihat sangat tegar di luar, tapi sangat berat menahan di dalam.
Siapa yang tau saya menangis untuk kekalahan ini?
Siapa yang tau bahwa kali benar-benar perih, lebih dari biasanya?
Saya obati semuanya sendiri. Saya bangun pondasi sendiri. Saya bangun tembok-tembok jiwa saya sendiri, hingga saya mampu kokoh lagi.
Berulang kali terjadi, sampai saya lihai melakukannya.

Kali ini beda dari sebelumnya.
Sebenarnya lebih tidak kuat dari biasanya, tapi saya nggak boleh jatuh terlalu dalam. Saya di paksa keadaan untuk tegak berdiri.
Semoga saya bisa.

untuk di pikirkan kembali

by on June 14, 2009
Saya berada dalam suatu keadaan dimana harapan nggak berpihak pada saya. Bukan pura-pura kuat di depan orang lain, saya hanya nggak mau kal...
Tidak menyalahkan apa yang terjadi pada saya.
Sedikit menyesalkan mungkin, ya, tapi saya yakin terhadap hal yang sudah saya ambil dan saya lakukan.

Tuhan pasti sangat sayang saya.
Dia jauh lebih tau dan mengerti saya. Dia jauh mengerti bagaimana saya kelak.
Saya yakin, apapun yang saya terima adalah yang terbaik.
Saya sudah berusaha, saya sudah berdoa dan meminta, dan ini hasilnya. Dia pilihkan yang terbaik buat saya.
Tuhan pasti sangat sayang saya.
Saya berada dalam suatu keadaan dimana harapan nggak berpihak pada saya.
Bukan pura-pura kuat di depan orang lain, saya hanya nggak mau kalah sama keadaan.

Akan ada saatnya apa yang kita lakukan, apa yang kita perjuangkan, nggak berbalas manis. Bukan tidak mungkin bahwa keyakinan sangat bertolak belakang dengan kenyataan. Tapi mau bagaimana lagi, wong Tuhan sudah mengatur nya begitu..
Kalah. Kali ini saya kalah. Kalah dengan pesaing saya, kalah dengan situasi, kalah untuk mendapatkan sesuatu yang saya inginkan. Tapi satu hal, mental saya tidak akan pernah kalah.

Sudah biasa untuk menguatkan diri sendiri dari jatuh yang membuat ’badan’ sakit semua. Mungkin terlihat sangat tegar di luar, tapi sangat berat menahan di dalam.
Siapa yang tau saya menangis untuk kekalahan ini?
Siapa yang tau bahwa kali benar-benar perih, lebih dari biasanya?
Saya obati semuanya sendiri. Saya bangun pondasi sendiri. Saya bangun tembok-tembok jiwa saya sendiri, hingga saya mampu kokoh lagi.
Berulang kali terjadi, sampai saya lihai melakukannya.

Kali ini beda dari sebelumnya.
Sebenarnya lebih tidak kuat dari biasanya, tapi saya nggak boleh jatuh terlalu dalam. Saya di paksa keadaan untuk tegak berdiri.
Semoga saya bisa.

saya dan keadaan

by on June 13, 2009
Saya berada dalam suatu keadaan dimana harapan nggak berpihak pada saya. Bukan pura-pura kuat di depan orang lain, saya hanya nggak mau ka...
-Sebenarnya, saya sangat takut untuk bicara tentang hal ini-

Gagal itu bukan pilihan. Gagal itu keadaan.
Satu keyakinan yang nggak akan pernah runtuh, bahwa seseorang belum gagal sebelum dia berhenti berusaha.

Ketidakmampuan seseorang itu hal lumrah kan? Namanya juga manusia.
Yang penting disini, bagaimana kita menyikapi ketidakmampuan sementara kita supaya semua membaik dan nggak menjadi gagal.

Kalo ini hanya sebuah omongan, -apalagi keluarnya dari saya, seorang anak kecil, yang masih bau kencur, yang di anggap orang lain belum tau apa-apa, belum banyak pengalaman, dan baru bisa ngomong doang-, saya terima untuk di caci maki orang-orang dewasa.
Saya juga pernah frustrasi kok. Saya pernah nangis, pernah hampir bunuh diri, pernah loyo, pernah hampir marah sama Tuhan, hampir nyerah karena ditolak sama beberapa universitas, ah.. semuanya. Saya juga manusia.
Tapi satu hal penting yang saya tengkep dari banyak banget hal yang memuat saya uring-uringan, nangisin berbagai kebodohan saya sendiri, dan frustrasi beberapa bulan ini,, saya mendapatkan sebuah pendewasaan oleh diri sendiri.
Pada akhirnya, setelah sampai di titik puncak perasaan gagal, bodoh, kalah, ga bisa apa-apa, putus asa, sampe hampir stress, saya sadar bahwa semua hal yang saya dapatkan adalah keadaan, sama sekali bukan pilihan saya, yang memang harus saya terima, karena itu memang untuk saya, karena saya, dan rezeki saya.
Ada hikmah setelah semuanya.
Bisa menyikapi kegagalan dengan lebih bijak. Gagal bukan lagi kesedihan, tapi pelajaran mental yang sangat penting untuk melanjutkan perjuangan. Bukan berarti saya menjadikan diri saya untuk siap akan kegagalan, tapi saya menjadi lebih berani untuk maju bertarung, karena, saya sudah tau sakitnya jatuh setelah gagal.

Manusia sangat baik dalam satu hal, tapi TIDAK dalam semua hal.
Akan ada saat dimana kita menjadi seorang yang diakui karena kemampuan kita.
Jangan nyerah dan merasa kalah karena ketidakberhasilan kita di saat kemarin, tadi pagi, ato beberapa jam yang lalu.
-saya pun berusaha-

Tuhan nggak diam.
Roda itu berputar.
Jika kita bisa bijak menyikapi kegagalan dan ketidakmampuan, semoga keberhasilan yang jauh lebih baik yang akan menutup usaha kita. Amiiiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnnnnnnnn.

untuk di pikirkan kembali

by on June 12, 2009
-Sebenarnya, saya sangat takut untuk bicara tentang hal ini- Gagal itu bukan pilihan. Gagal itu keadaan. Satu keyakinan yang nggak akan p...
Satu lagi sifat dasar yang nggak terpisahkan dari manusia biasa kaya aku.. Merasa bego, bodoh, goblok, dan konyol banget ketika inget hal-hal yang terjadi beberapa minggu, bulan, dan taun kebelakang, bahkan hal yang baru beberapa jam tadi aku lakuin.
Itu adalah saat-saat dimana aku sadar bahwa ternyata aku masih anak bawang yang bau kencur (nah loo.. bingung kan..).
.* jangan terlalu cepet percaya sama orang yang baru di kenal.
Walopun ’casing’ nya intelek, gaya parlente, terkesan sangat dewasa –padahal nggak-, dan berkacamata –entah kenapa aku punya pandangan sangat hormat sama orang-orang berkacamat-.. WATCH OUT! Banyak pembual di masa ini!
Terlalu polos memang, tapi percaya ato nggak aku pernah suka sama orang model kaya gini (yang aku sebutin di atas) hanya dalam waktu sehari! Sekali ketemu, aku suka. Polos banget kan?
Yaa..saat itu sifat ’anak kecil’ ku lagi mendominasi. Dan karena super lugu ku itu, eh..nyesek sendiri deh akhirnya.
Jujur, hanya ingin mengerti. Kenapa kebaikan nggak selalu di sambut baik dengan kebaikan juga? Terlepas dari siapa yang memberikan kebaikan itu ya.. tapi. Bersikap baik emang nggak bisa di paksa juga sich..
Pelajaran penting : APA YANG KAMU LIAT BAIK, BELUM TENTU BENER-BENER BAIK. TELITI!
.*nggak harus dapatkan apa yang kita inginkan
Gini yaa..kadang pikiran kita tu sempiiit banget. Lebih sempit daripada lobang tikus. Sadar ato nggak, ngaku ato nggak, namanya manusia mungkin aja begitu kan?
Itu salah satu kekonyolan yang pada akhirnya ngejatohin kita. Jatoh tuu sakit looo..
Nggak mau berpanjang-panjang disini, intinya : AKAN TIBA SAATNYA, KITA DAPATKAN SESUATU YANG LEBIH BAIK! Karena..yang kita ingin belum tentu baik. Gitu aja.
.*keluarin apa yang pengen kita keluarin itu akan lebih mudah daripada mendem
Bener ga sich? Iya banget klo menurutku. Tapi yaa..liat sikon juga..
Pikirkan sendiri masalah yang ini.


Seiring waktu.. ’ada saat dimana aku bisa jadi anak kecil yang menyebalkan dan orang dewasa yang bertanggung jawab’. Selalu aku bilang gitu.
Untuk detik ini, aku jadi orang dewasa yang –berusaha- bener-bener mikir pake akal sehat. (oya??)
Dan menurut pikiran orang dewasa, hal kemaren-kemaren yang telah terjadi adalah sebuah PEMBELAJARAN. –ha? Cuma itu?-

Idup aku nggak datar dan begitu-begitu aja. Naek turun booo.. nggak jarang untuk mengeluh dan nyaris give up. Tapi ok lah, lagi-lagi belajar dari pengalaman, mundur masih bukan jadi pilihan yang baik.
Belajar jadi orang dewasa, dengan pikiran dan tindakan orang dewasa. Halah..maksa banget kayanya..
Sebenenya dewasa yang sebenernya tu kaya apa sih??
Apakah cukup dengan berpikir menggunakan nalar yang baik saja?? Apa harus ikut-ikutan sibuk juga?? Apa harus sok jadi yang paling tau? Jadi yang paling ngerti juga??
-pertanyaan yang bodoh. Nggak layak di sebut pertanyaan sebenernya.. karena memang retoris-

Yap.
Jadi. Berdasarkan PENGALAMAN, dewasa itu belum tentu bisa diandalkan dan dijadikan pegangan! Cuma keren aja kesannya..

*lagi sebel sama orang dewasa, karena melihat perilaku dia. Intinya sih begitu.

Vian, 2008. –saat tertawa harus bersyarat-

ngelantur yuuk

by on June 08, 2009
Satu lagi sifat dasar yang nggak terpisahkan dari manusia biasa kaya aku.. Merasa bego, bodoh, goblok, dan konyol banget ketika inget hal-ha...
Banyak definisi baru tentang sepi yang bisa aku tangkap sekarang. Dan untuk yang pertama kali, aku bisa bener-bener ngerti definisi sepi yang sebener-benernya, datang jauh dari dalem hati (lebay ngga c?).
Sepi itu abstrak. Nggak punya arti yang pasti, nggak bisa di artiin dalam satu kesimpulan aja. Sepi itu susah dijelasin. Semuanya ada, semuanya kerasa. Masukin semua perasaan, aduk-aduk jadi satu.
Buat aku, sepi itu ketika kita nggak tau mau ngapain, dan harus ngapain. Nggak ada planning. Yang ada cuma bingung, bingung, dan bingung.
Sepi buat aku ketika aku mulai bete ngeliat orang lain kumpul bareng orang-orang yang disayangin nya. Waktu mereka bisa ketawa dan tersenyum lebar seharian, di kelilingi orang-orang terdekatnya.
Atau ketika aku cuma bisa diem di kamar, gonta-ganti channel TV, denger lagu-lagu sedih, dan meratapi diri sendiri.
Ketika kita hanya jadi penonton dari sibuknya orang-orang.
Ketika orang-orang sama sekali nggak ada waktu saat kita butuh mereka.
Mereka yang sibuk sama urusannya masing-masing dan hanya bilang, ‘duh…kasian’ tanpa bisa berbuat apa-apa. Orang-orang kaya gitu tuh penyebab utama munculnya sepi.
Yang jelas aku bener-bener ngerasa sepi lagi sendiri. Nggak ada orang lain.Bener-bener sendiri dan sendiri. Nggak ada yang bisa di ajak berbagi, nggak ada yang bisa di ajak ngobrol, diskusi mau makan apa nanti malem, atau adu argumen waktu nonton film.
Sebenernya sih, sepi itu bukan berarti sendiri. Tapi sendiri, itu pasti sepi. Itu menurut aku. Kalo nggak setuju juga nggak apa-apa..
Tapi coba deh dipikir lagi. Adakalanya sepi itu justru asik. Dimana kita bisa lebih mikir, lebih punya waktu banyak untuk mikirin segala sesuatu, untuk merenung tentang apa yang udah kita lewatin, untuk memuncukan banyak ide, dan bermanja-manja sama diri sendiri.
Ada banyak pikiran baru yang berlalu lalang ketika kita sendiri. Bukan nggak mungkin, sesuatu yang hebat, yang ngebawa perubahan besar muncul saat kita kesepian.
Gampangnya, resapi dan nikmati aja saat sepi.
Satu hal, menyepi itu lebih mudah dapipada ‘merame’.
Tapi….. Kalo sepi yang udah overload, bisa bikin stress sendiri! Beneran looh..
Kalo lagi kesepian, aku, suka bilang, ‘cara pandang kita yang harusnya di rubah’. Tapi itu teori.… Dan keadaan di lapangan, susah ditebak, sulit di atur. Aku sendiri bingung..
Aku coba untuk liat semuanya secara berbeda. Sepi dan sendiri, itu artinya diam. Dan di dalem diam itu, ada waktu-waktu khusus dan pas banget buat kita berpikir, buat kita merenung

Aku butuh temen. Kali ini, untuk berbagi, nemenin aku, jalan-jalan bareng, temenin aku makan, dan perhatiin aku, untuk saat ini.
Aku sepi. Bener-bener sepi.
Tapi siapa peduli?

Desember 2008

sepiii

by on June 08, 2009
Banyak definisi baru tentang sepi yang bisa aku tangkap sekarang. Dan untuk yang pertama kali, aku bisa bener-bener ngerti definisi sepi yan...
Rintik di suatu sore. Dimana aku lagi sendiri.
Lagi-lagi aku di depan cermin. Dan tiap kali liat diri di cermin, refleks, aku jadi seorang pengkhayal ulung.
Aku berkhayal jadi ‘aku’ dalam dunia imajinasi. Bicara sendiri, senyum sendiri, itu pasti. Itu bagian dalam naskah imajiner ku.
Cukup mudah, jadi seperti apa yang aku khayalkan. Aku berperan, beracting, dan semuanya monolog. Nanya, nggak butuh jawaban. Karena semua jawabannya, aku simpan baik-baik di pikiranku, seolah-olah tiap orang dalam imajinasi ku menjalankan dialog dan peran nya masing-masing.
Nggak ada yang peduli dengan yang aku lakukan. Bisa aku pastikan, kalau ada orang yang nggak sengaja melihat, pasti meraka langung menarik kesimpulan, “gila”, atau minimal, mereka geleng-gelng kepala.
Bukan aku nggak bersyukur, bukan aku nggak nerima, tapi jujur, aku ingin lebih. Ya..wajar aku bilang. Itu sifat dasar manusia yang turun-temurun dan nggak bisa dirubah, kan?
Satu keyakinan di diri aku, dan ditambah dengan pengalaman penulis ku tercinta, Andrea Hirata, aku makin yakin, khayalan dan mimpi bukan lagi masalah mustahil. Ada banyak motivasi di dalam tiap mimpi. Satu tekad kuat biasanya lahir begitu aja ketika kita ingin seusatu, kan?
Yup. Terserah.. mereka mau bilang apa. Wong itu hak mereka. Mereka manusia, kan? Jadi ya nggak bisa disalahin. Dari lahir mereka udah ngantongin yang namanya HAM, nggak bisa di ganggu gugat. Cara terbaik, cuek aja kaleee…
Ok.
Kenapa aku diem? Kenapa aku curhat? Kenapa Cuma bisa begini? Nggak ada hentakan..
Ambil buku. Buka. Baca. Simpen di otak. Jadiin semuanya bekal. Untuk saat ini, itu yang terpenting.
SEMANGAT!!


Desember 2008

semangat sore-sore

by on June 08, 2009
Rintik di suatu sore. Dimana aku lagi sendiri. Lagi-lagi aku di depan cermin. Dan tiap kali liat diri di cermin, refleks, aku jadi seorang ...
Berhenti. Gue turunin kedua kaki gue.
Asep kendaraan disana-sini, mau ambil napas aja sengsara banget rasanya.

Ada anak kecil ngamen di angkot yang berhenti di depan gue. Tau lagunya apa? ”makan duren di malam hari paling enak sama kekasih.. di belah bang..dibelah.. silakan dibelah” Astaga.. Anak kecil!

Tiba-tiba menyusul lagi, suara pengamen laki-laki yang lagi cari duit di angkot sebelah, ”Namaku Cecep, rumah real estate, mobilku banyak, harta berlimpah, orang memanggilku boss eksekutif, tokoh papan atas atas segalanya..”

Nggak mau kalah, entah dari mana itu suara, dengan keras dan lantangnya bernyanyi, ”ku pernah punya mobil balap sendiri.. yang bisa ngebut di jalanan tiap hari.. ku tidak pernah merasakan kesepian.. tak ada gadis yang menolak di antarkan.. asoy geboy ngebut di jalanan ibu kota.. di payungi lampu kota di sekitar kita..”

Katanya bos eksekutif.. katanya punya mobil balap.. Lha kok malah ngamen, mas?? Hahaha.

Gimana rasanya kalo siang-siang, panas, banyak polusi, terus tiba-tiba liat monster mendekat ke arah lo??
Secara mendadak, muncul sosok berbadan besar, betis dan tangan nya atletis abisss, kekar gilla, berambut panjang, kulitnya gosong.. tapi ber-maskara dan pake tank top plus rok mini.. -aihh.... :p-
Jarak dia dan gue makin deket. Pasrah deh gue..
Tapi ternyata nggak. Doi menuju kaca mobil yang tepat ada di samping motor gue.
”misssiiii...”
Dengan kecrekan maut dia langsung capcus nyanyi, ” res di gores gores, enggak di kasih mobil tak gores..!”
Emmhh. Mampus tuh! Haha.
Dengan muka takut-takut serem, cowo yang ada di dalem mobil mengulurkan tangannya dengan sangat hati-hati.
Mikir nih gue, cuma nyanyi begitu doang, dapet goceng (Rp 5000,-) tuh ’monster’. Pendapatan yang jauh berbeda di banding dengan ’tukang duren’, ’bos eksekutif’, dan yang punya ’mobil balap’. Gileee...

Pada saat yang bersamaan, gue ngeliat seorang ibu muda bersendal bagus, bertas, dan pake make up pula, bawa-bawa baskom kecil, nyamperin tiap orang dan bilang, ”kasian pak..kasian bu.. untuk beli makan..”.
Dan lo tau apa hasilnya? Orang-orang Cuma ngeliatin dia dari ujung kaki sampe ujung kepala dengan mata terheran-heran. Yaiyalah.. Please deh..penampilan kaya gitu kok minta-minta? Mana ada yang percaya.. Taktik dan strategi nya salah tuh! Nggak profesional.

Ada-ada aja yah. Kalo gue boleh bilang, ”Hanya di Indonesia”.
Nggak ada yang nggak tau kalo semua orang memang butuh uang dan butuh makan, tapi ironis juga kalo pemandangan yang kita liat setiap hari, tiap kita keluar rumah, begitu adanya. Seakan nggak ada yang bertanggung jawab, mereka di biarkan begitu saja layaknya benda yang nggak ke urus karena tiap-tiap orang (termasuk gue mungkin) sibuk dengan perutnya masing-masing.
Astaga..

Lampu lalu lintas udah berubah warna jadi hijau.
Nggak berlama-lama, gue tancep gas dan semakin jauh dari mereka.

di 'lampu merah'

by on June 05, 2009
Berhenti. Gue turunin kedua kaki gue. Asep kendaraan disana-sini, mau ambil napas aja sengsara banget rasanya. Ada anak kecil ngamen di a...
Membiarkan semangat mengembang dan terbang. Lepas diiringi tiupan angin dan bersatu dengan udara.
Tidak ada yang salah dan perlu di salahkan.
Karena kita adalah pengusaha kehidupan dan takkan jadi penguasa.

Kencangkan sabuk dan mulai berdoa, kenyataan pasti terjadi.

let it be

by on June 05, 2009
Membiarkan semangat mengembang dan terbang. Lepas diiringi tiupan angin dan bersatu dengan udara. Tidak ada yang salah dan perlu di salahka...
Selalu ada yang diam-diam bergerak,
pelan-pelan beranjak.

Langkah yang tak pernah surut dan tengok belakang,
memang tetap begitu.
Tertangkap canggung entah malu-malu di tiap gerak tingkah polanya.

Jika sekarang adalah sebuah akibat,
Maka aku akan bersyukur atas segala penyebab.

begitulah

by on June 05, 2009
Selalu ada yang diam-diam bergerak, pelan-pelan beranjak. Langkah yang tak pernah surut dan tengok belakang, memang tetap begitu. Terta...
Aku butuh perhatian.
Aku butuh di perhatikan dalam dunia ku.
Aku butuh perhatian terhadap apa yang aku lakukan,
apa yang aku alami,
dan apa yang aku rasakan.
Aku butuh di perhatikan.

Menjadi seperti pada umumnya, menjadi layaknya biasa, menjadi awam yang tak mau tau situasi dan keadaan, aku butuh di perhatikan.

perhatikan aku

by on May 17, 2009
Aku butuh perhatian. Aku butuh di perhatikan dalam dunia ku. Aku butuh perhatian terhadap apa yang aku lakukan, apa yang aku alami, dan ...
Aku terima sms darinya.
Sebuah titik koma (;) dan huruf kapital D.
Lalu di bawahnya, dia ucapkan, ”Selamat malam”.
Aku senyum membacanya.
Dengan cepat aku balas sms nya.
Aku tuliskan sebuah titik dua (:), kemudian tutup kurung { ) }.
Di bagian bawah aku tambahkan, ”Selamat malam”.
Beberapa menit kemudian, hand phone ku berbunyi lagi.
Dia bertanya, ”Bagaimana hari ini? Apa masih penuh dengan kuncup-kuncup bunga?”
Aku membalas, ”Tidak. Hari ini lebih indah. Kupu dan bunga yang sudah mekar. Bagaimana hari mu? Apa yang menarik?”
Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Biasanya aku sudah terlelap tidur, tapi kali ini dia membuat ku tak ingin tidur.
Tak lama, pesannya sampai lagi.
”Hari ini aku melihat sunset di Pantai Pasir Putih. Jauh lebih indah di bandingkan sunset minggu lalu. Lain kali, aku mengajakmu.”
Aku nyaris tidur, tapi kemudian suara hand phone membuat mataku kembali terbuka.
”Hari ini pasti indah sekali buatmu.” Di bawahnya, aku tuliskan titik dua (:), kemudian huruf kapital D.
Tak butuh waktu lama, dalam satu menit, telepon genggam ku berbunyi lagi.
”Hari ini memang indah, tapi tak lebih indah dari hari kemarin. Kamu tau kenapa?”
Aku membaca dengan cepat isi pesannya, dan aku membalas, ”Kenapa?”
Kurang dari satu menit, pesannya sampai.
”Karena hari ini aku tidak melihat senyum mu,” kemudian dia tuliskan sebuah titik koma (;), dan huruf kapital D. Di akhir sms, dia menuliskan, ”Sudah larut, tidurlah. Mimpi indah.”
Aku tersenyum lebar membaca isi nya. Dan jemari ku dengan lincah mengetik pesan balsan untuknya,
”Semoga mimpi mu seindah senyumku!”. Di bawahnya, aku tambahkan titik koma (;), dan huruf kapital P. ”Selamat malam”.

sms

by on May 17, 2009
Aku terima sms darinya. Sebuah titik koma (;) dan huruf kapital D. Lalu di bawahnya, dia ucapkan, ”Selamat malam”. Aku senyum membacanya....
“suatu hari akan tiba.. dimana kita harus berhenti mencintai seseorang bukan karena dia membenci kita.. Tapi, dia akan lebih bahagia bila kita melepasnya..”

Kamu tak pernah tanya kenapa aku.. Sebenarnya aku luka.
Pergi saja ikuti jalanmu.
Dan aku ikuti jalanku.
Lakukan yang terbaik untukmu, aku akan baik-baik saja.

Aku tegar. Mulai sekarang, aku akan belajar. Belajar pada karang, untuk bisa kokoh dalam keadaan bagaimanapun. Merentas jalan dalam badai kehidupan, membenahi struktur kecil di dalam diri, dan menopang diri untuk dapat kembali berdiri.
Belajar pada anak kecil yang tak pernah mengeluh saat gunung pasirnya mulai berantakan di sapu ombak.
Belajar pada potongan senja yang selalu indah, tak peduli ada yang memperhatikannya atau tidak.
Aku kuat. Aku rumput liar! Aku bisa bertahan apapun yang terjadi.

Kamu pernah bilang, cinta mu sederhana. Cintamu hanya antara aku dan kamu. Cinta mu seperti kayu yang tak pernah bisa mengungkapkan perasaan nya kepada pohon.
Cintamu seperti air yang mengalir dan tak henti bergemericik.
Tersadar dari lamunan, sebuah batu di hadapanku tersenyum asam.
Dia menaikkan alisnya, mengerutkan dahi, dan dengan sinisnya menghakimi aku.
“Kamu salah telak! Salah mutlak! Tau!”
Apa? Dia bilang aku salah? Dasar batu sok tahu. Tahu apa dia tentang aku?
“Hey manusia. Itu klise, tau! Sudahlah, jangan pasang topeng sedih seperti itu. Bodoh kau!”
Aku acuhkan batu banyak omong itu.
Beralih pada sebuah music player.
Alunan melodi yang dulu selalu di dengar telinga, kini di dengar lagi.

Sebenarnya, tidak menyesali yang pernah terjadi.
Tapi kalau boleh meminta, ingin kembali sebentar ke waktu dulu, meluruskan komitmen yang diawali tanpa awalan dan diakhiri tanpa penutup, yang sempat diucapkan, disetujui, tapi terbengkalai.
Aku bahagia untuk beberapa saat.
Sampai akhirnya suatu keadaan membuatku sadar. Kamu mulai menjauh. Permainan jadi kacau balau, salah satu pergi hingga yang satunya ikut pergi.
Aku adalah didikan keluarga ku.
Aku adalah apa yang aku dapatkan.
Dan aku menjadi seperti apa yang mereka tempa terhadap diriku.
Aku menjadi seperti sekarang, semuanya adalah akibat dari apa yang mereka tunjukkan di depan ku.

Aku belajar dari segala yang aku lihat, aku dengar, aku rasakan, dari hal-hal yang mereka lakukan. Aku terbentuk sebagai satu kesatuan dari lingkungan hidupku. Aku di besarkan dengan berbagai pertimbangan, pemikiran, dan idealisme orang tuaku. Aku berkembang menjadi manusia baru yang mewarisi adat kebiasaan keluargaku.

Apa yang tertanam dan terbawa dalam diri aku adalah kombinasi yang sangat kompleks. Kombinasi yang semoga tidak terkontaminasi.
Sadar siapa aku, darimana aku, mau apa aku, dan akan kemana aku, sudah cukup menjadi modal untuk menghindar dari segala kontaminasi dan melaju kepada kerangka berpikir yang lebih maju dalam taraf pemikiran orang dewasa.

Aku, apapun yang ada dalam diri aku, dan segala sesuatu yang terbawa bersama aku, adalah wujud dari tempaan, ajaran, dan didikkan kehidupan.

Aku adalah bagian dari nafas kehidupan. Aku bagian dari surat-surat Tuhan. Aku adalah ayat yang yang berkembang seiring waktu ku.

Aku adalah didikan keluarga ku.
Aku adalah apa yang aku dapatkan.
Dan aku menjadi seperti apa yang mereka tempa terhadap diriku.
Aku menjadi seperti sekarang, semuanya adalah akibat dari apa yang mereka tunjukkan di depan ku.

aku. aku. aku

by on May 17, 2009
Aku adalah didikan keluarga ku. Aku adalah apa yang aku dapatkan. Dan aku menjadi seperti apa yang mereka tempa terhadap diriku. Aku menj...
Sadar akan ketidaksempurnaan semua mahluk di bumi, membimbing aku untuk mengalihkan pandang ke bagian lain di ruang jiwa.. di ruang raga.
Tidak mencari suatu kesempurnaan atau yang mendekati sempurna karena ketidaksempurnaan ego seorang mahluk Tuhan.
Jangan pernah bilang, ”aku tidak sempurna”, semua orang tau itu.
Bukan seberapa sempurnanya orang lain di banding kamu, tapi seberapa sempurnanya kamu bagi orang lain.

Ini bukan tentang seberapa baik cara berpakaianmu, bukan seberapa bagus nilai akademikmu, bukan tentang kebiasaan mu, bukan tentang apa yang kamu lakukan di masa lalu,
Ini tentang caramu bertindak dan memperlakukan hati.

sekilas

by on April 29, 2009
Sadar akan ketidaksempurnaan semua mahluk di bumi, membimbing aku untuk mengalihkan pandang ke bagian lain di ruang jiwa.. di ruang raga. T...
Bukan sesuatu yang pasti. Nggak bisa di tebak dan di duga ending nya.
Ada apa dengan harapan dan keadaan?

Nggak semua hal berbanding lurus. Itu realitanya.
Kemampuan memahami dan memaklumi diuji abis-abisan.
Tapi seberapa besar kemampuan itu berdiam di diri seseorang?

Pengaruh keadaan terhadap harapan.
Harapan muncul karena keadaan. Tetapi keadaan belum tentu mendukung harapan.
Besar mana pengaruhnya? Keadaan ato harapan?
Sulit dicari.
Karena keadaan dan harapan punya cakupan wilayah kuasa masing-masing.
Yang sering membuat bingung, ketika harapan terpenuhi tapi keadaan jadi loyo nggak mendukung. Ato ketika daya dukung keadaan sudah maksimum, tapi harapan nggak tersampaikan.
Mau apa?
Mau gimana?
Habis lah.

Antara harapan dan keadaan.
Masih jadi primadona dilema di atas segala bingung saat ini.

Antara harapan dan keadaan

by on April 29, 2009
Bukan sesuatu yang pasti. Nggak bisa di tebak dan di duga ending nya. Ada apa dengan harapan dan keadaan? Nggak semua hal berbanding luru...
Dimana pujian hanya kiasan, dan kemenangan bukan janji.

Apa yang harus dilakukan sekarang?
Di batasi waktu, ketahanan, dan keadaan.
Banyak hal bisa terjadi. Dan yang paling di takutkan saat ini adalah tergelincir dan jatuh.
Perlu teknik kehati-hatian tingkat tinggi!

Balik lagi ke sebuah kalimat pendek yang medannya sangat besar, ’hidup itu tidak matematis’.
Dengan munculnya kalimat di atas itu, bukan nggak mungkin kita berpikir semua akan jadi sia-sia.
Kenapa? Karena toh semua akan balik lagi ke yang mengatur.
Tapi dengan adanya kalimat itu juga, kita sadar kalo semua punya kesempatan menang yang begitu saja. Itu keberuntungan. Dan tiap orang punya jatah masing-masing dalam hal itu.

Bukan pasrah. Tapi makin hari, makin nggak berdaya rasanya.
Apa memang begini rasanya jadi orang dewasa?

Bingung, bingung, dan bingung.
Kata tanteku, bingung = entahlah, dan bingung ekuivalen dengan terserah.
Aku, setuju dengan bingung = entahlah. Tapi bingung ≠ terserah.
Sekarang, bingung. Tapi nggak mau semuanya jadi terserah.
-Tante. Gimana caranya?-

*saat gembira, sedih, takut, panik, gelisah, nggak tenang, kacau, galau, dan bingung stadium 4 teraduk jadi satu.

Dilema

by on April 29, 2009
Dimana pujian hanya kiasan, dan kemenangan bukan janji. Apa yang harus dilakukan sekarang? Di batasi waktu, ketahanan, dan keadaan. Bany...
Nggak pernah cukup rasanya buat menuliskan semua tentang kita dan kalian. Tentang perasaan kita terhadap masing-masing, tentang dia, mereka, dan apapun di hadapan kita.
Salah satu dari bagian penting kehidupan. Kita dan kalian punya peran besar di dalamnya.
Sebuah perasaan yang nggak terungkapkan. Satu rasa yang nggak bisa di gambarkan. Kehangatan yang nggak bisa tergantikan.

Banyak senyum dan air mata.
Senyum dan ketawa karena kita bahagia, senyum dan ketawa karena keadaan memaksa kita, senyum untuk kemenangan. Air mata karena kelakuan kita, air mata karena kita saling sayang, dan nggak ketinggalan juga air mata orang lain karena kita –lebih tepatnya kalian. :p).

Waktu nggak akan bisa dihentikan. Terus berputar hingga tiba suatu hari yang telah lama kita ketahui.
Akan ada saat dimana kalian nggak lagi jadi hari-hariku.
Bukan aku takut kehilangan, karena kalian dan kita memang nggak akan hilang, tapi pergi untuk sementara (kaya lagunya PASTO!).
Aku hanya kangen kalian. Aku kangen sebelum kehilangan.

Aku menangis (menangis pada saat yang tepat ≠ cengeng).
Karena kalian akan lepas dari hari ku.
Karena kita akan berlalu bersama waktu.
Ingin peluk kalian lagi. Mungkin nggak hanya sekali lagi, mungkin 2 atau 3 kali lagi.
Apa kalian akan dengar debar jantungku?
Apa kalian akan memelukku lebih erat?

Tetap tersenyum dan tetap bersinar.
Dalam keadaan apapun, kita akan tetap jadi kita.

Saat logika bukan lagi jadi acuan berpikir kita.
Saat masing-masing menanggalkan ego dan peduli terhadap yang lain.
Saat nggak lagi memikirkan diri saya, tapi kita.
Saat kita saling rengkuh, dan nggak membiarkan satupun jatuh.
Saat kamu dan aku bukan lagi individu yang berbeda.
Saat kita bener-bener ngerasa sebagai satu kesatuan yang harus saling menopang untuk tegak berdiri,
Aku sangat sayang kalian.

WE STAND AS ONE.
Selamanya nggak akan berubah.
Kita berpegang erat, kita berpeluk dan nggak ingin terlepas, dan air mata kasih sayang jatuh dari masing-masing kita, aku nggak akan lupakan itu.

Tentang kalian dan kita

by on April 16, 2009
Nggak pernah cukup rasanya buat menuliskan semua tentang kita dan kalian. Tentang perasaan kita terhadap masing-masing, tentang dia, mereka,...
Merinding.. waktu kita semua berpegang tangan dan dengan penuh bangga bernyanyi..

”Sebuah permata terang bercahaya
Tempat aku slalu bernaung, SMA negeri 1 Bandung
Tangan terlentang, tangan berpegang, menegakkan namanya
Kami dibina, kami ditempa demi Indonesia

SMA ku negeri 1
Permata bercahaya ilmu
SMA ku negeri 1
JAYALAH KAU SELALU”

*4 d sake of God, i love u guys!

SMANSA

by on April 16, 2009
Merinding.. waktu kita semua berpegang tangan dan dengan penuh bangga bernyanyi.. ”Sebuah permata terang bercahaya Tempat aku slalu berna...

My Blog List