Selama masih takut, kamu masih manusia.

Barangkali memang begitu cara kerjanya. Saat Tuhan sudah bosan memberi peringatan lewat hal baik, Dia mengujimu lewat ketakutan. Sehingga kamu gelisah, cemas, dan butuh perlindungan.

Karena manusia yang dienakin terus, pasti keenakan, biasanya ngelunjak, lalu makin semau-mau. Dan Tuhan bertindak dengan caranya sendiri.

Dan Tuhanmu adalah sebaik-baik tempat kembali waktu dunia ini terasa begitu sulit-sesulit-sulitnya dan kamu butuh tempat bersandar. Tuhan sengaja memutar ulang rekaman perilaku burukmu sebagai pengingat betapa kamu begitu brengsek dan minim bersyukur.

Waktu Tuhan sudah memberi begitu banyak hal baik dan kamu hanya fokus pada keluhan. Tuhan mendatangimu dengan segala caranya. 

- Juli 2019

Manusia Takut

by on November 03, 2019
Selama masih takut, kamu masih manusia. Barangkali memang begitu cara kerjanya. Saat Tuhan sudah bosan memberi peringatan lewat h...

Hitungan kembali dimulai dari nol.
Satu, dua, tiga, sampai seribu. Lalu kembali menjadi nol.

Ada kepuasan berbeda waktu menceritakan sesuatu yang kurang bisa dipahami orang lain. Yang tau cuma kita dan Tuhan, yang lain tebak-tebakan. Puas seperti punya me time yang diketahui orang padahal nggak.

Sampai dengan akhir Juni, pekerjaan berantakan, blog kepayahan, dan walau urusan hidup kurang begitu baik, tetap sangat saya syukuri.

Kamu tau, yang paling mengejutkan adalah saat kamu berpikir semua baik-baik saja, padahal bom waktu ada tepat di bawah tempat tidurmu. Diam-diam menunggu waktu. Diam-diam meledak.

Saya pernah berada dalam kondisi nggak merasa lapar, nggak ingin makan, nggak ingin apapun, sampai lemas di sore hari. Satu-satunya alasan buka Gofood adalah takut masuk rumah sakit. Masa dimana orang yang hobi makan nasi goreng sama sekali nggak tertarik dengan nasi goreng di depan mukanya.

Menerima dengan ikhlas itu berapa lama belajarnya?
Waktu kamu sudah kelewat batas namun masih tetap di sayang Tuhan. Masa-masa dimana cuma takut Allah marah dan Ibu tidak ridho.

Pulang cepat setelah jam kantor selesai itu perlu dinikmati. Ternyata banyak hal yang kamu abaikan. Kulit mukamu berantakan, kulit tangan dan kaki kering semua. Hubunganmu dengan Tuhan juga nggak ada baik-baiknya.

Suatu hari kamu berpikir akan punya anak berapa. Saya pernah ingin punya anak 1 saja. Pernah juga ingin punya 5. Pernah begitu ingin punya anak pertama laki-laki. Pada akhirnya, semuanya jadi begitu sederhana: apa saja, berapa saja, yang penting sehat.

“Tak serahken kepada Allah aja” dan “Tenang, ada Allah”.

Karena hitungan kembali dimulai dari nol. Barangkali tidak jadi lebih mudah. Tapi kita sudah lebih hebat.

Nol

by on June 27, 2019
Hitungan kembali dimulai dari nol. Satu, dua, tiga, sampai seribu. Lalu kembali menjadi nol. Ada kepuasan berbeda waktu menceritak...

Saat BM ingin jalan tapi nggak punya waktu dan uang cukup; jangan resah, jangan bingung karena Jawa Barat punya banyak alternative tempat untuk jalan hemat dengan jarak yang terjangkau dari Jakarta.

Waktu tempuh Jakarta – Pangalengan kurang lebih 5 jam perjalanan. Dengan kondisi lalu lintas di Tol Cikampek saat ini, dimana cuma Tuhan yang tau, kalo lancar tentu bisa lebih cepat dan kalo macetnya nggak wajar ya ikhlas aja mau berapa lama.

Berangkat Sabtu pagi dan pulang Minggu siang. Pangalengan udah cukup banget sih buat menyegarkan kembali pikiran yang penuh onak dan duri, hati yang gelisah, jiwa-jiwa yang haus akan kasih sayang, dan keluhan yang tidak kunjung usai :’)

Sabtu
Kalau berangkat pagi-pagi sekali dari Jakarta, di jam 10.30 AM bisa jadi kamu sudah duduk leyeh-leyeh ngeliatin kebun teh sambil nyeruput kopi di Kopi Malabar Indonesia, Pangalengan.

Kopi Malabar Indonesia
 

Yang terkenal di Kopi Malabar Indonesia adalah kopi luwaknya. Kalau ngopinya di lantai 2, kita bisa lihat luwak-luwak yang diternak di kandang.

Harganya terjangkau. Rasa kopinya seperti kopi, ehe, saya nggak begitu peka rasa kopi – jadi maklumi aja statement review “kopi rasa kopi”. Pemandangannya bagus.

Sebenarnya yang saya paling suka adalah perjalanan menuju tempat kopi ini; lewat banyak kebun, dikasih pemandangan orang bertani dan berkebun, anak sekolah pake baju pramuka main di lapangan, seger aja gitu.

Pengabdi Setan Movie Set
Sama sekali nggak ada rencana buat main ke tempat ini sebelumnya. Tapi berhubung masih kepagian buat check in di penginapan, nggak ada salahnya mampir toh?

Yang bikin saya amaze justru area di sekitar Rumah Pengabdi Setan. Duh enak banget itu! Adem, tenang sih nggak - cenderung ramai, tapi bikin betah.

Rumah “Ibu” sungguh cantik. Punya banyak lorong dan tempat nyempil yang PW parah. Aku suka, tapi serem. Ehe.
 Tiket masuk ke area movie set per orang Rp 10,000,-.

Rumah Makan Erna
WAINI! Soal perut, mampir makan siang di RM Erna macam ketemu jodoh pas lagi pengen-pengennya. Lah pengen apa?

Sop daging & satenya super enak! Coba yah!

Situ Cileunca & Jembatan Cinta
Nggak usah ke Situ Cileunca kalo nggak naik perahu, karena yang bakal kejadian hanya menyesal, mengeluh, mencibir, dan mengumpat di pinggir danau. Ini jujur ya, setelah parkir dan jalan menuju sisi danau, nggak ada bagus-bagusnya. Kotor, perahu desa-desakan di pinggir danau, calo perahu nongkrong sambil ngerokok, belum lagi suara dangdutan.
Jadi, mesti gimana? Iyain aja kalo ditawarin naik perahu. Itu jauh-jauh lebih baik.
Jangan lupa nawar. Bukan pelit, tapi jangan mau dikadalin. Kan kamu buaya toh?

Waktu terbaik ke Situ Cileunca agaknya memang sore hari. Pemandangannya jadi cantik banget karena tambahan semburat kuning di langit jelang sunset.
Dan mampirlah di Jembatan Cinta. Karena nggak tau sih, bagus aja. Udah. 

Situ Cileunca:
Tarif masuk per orang Rp 5,000,-
Tarif masuk mobil Rp 5,000,-
Tarif perahu sore-sore, 4 orang Rp 100,000,-

Minggu
Sunrise Point Cukul
YANG INI WOW! WOW! SUNGGUH WOW!
Please yang ini jangan diskip, yang ini mandatory banget.
Sekitar jam 4 pagi saya berangkat dari penginapan di pusat kota Pangalengan dan setengah jam kemudian sampailah di Cukul. Jalanannya oke, parkir tersedia, dan less effort banget buat ke sunrise pointnya.
EFFORTLESS TAPI SUNGGUH BAGUS! BANGET!
 
 FYI, tiket masuk per orang Rp 10,000,-.

Diem bengong aja rasanya udah lebih dari cukup sih.
Pada saat itu.
Pas udah turun ya nggak begitu lagi.
He. He.

Tea Walk Perkebunan Teh Malabar
Awalnya aku pikir macam Gunung Mas Puncak, ternyata oh gede sekali areanya. Emang dasar kurang research dan malas bertanya; karena bingung “ini kalo mau tea walk gimana caranyaaaa” akhirnya nggak jadi tea walk, kelilingan aja pake mobil. Kemageran yang alami. Jangan ditiru, please. 

Dari beberapa artikel, tea walk di Kebun Teh Malabar tampaknya seru dan pemandangannya bagus banget. Semoga kamu berhasil mengalahkan mager dan berhasil mencari tau gimana caranya tea walk di Kebun Teh Malabar. Jangan lupa share kalau berhasil, karena aku pun butuh info. Ehe.

Oleh-oleh KPBS Pangalengan
Tenenenenet tenenenenet, tenenenenet tenenenenet, tenenenenet tenenenenet, tenenenet tenenenet.

Entahlah kenapa susu KPBS Pangalengan ini enak sekali. Udah lamaaaa banget nggak nemu susu KPBS. Rasanya tetap enak. Ditambah rindu, jadi enak banget.

Tempat oleh-oleh KPBS ini proper banget. Mampir ya sebelum pulang!
KPBS punya produk susu, yoghurt, dan produk olahan susu lainnya. Yoghurt bisa tahan sampai beberapa hari di dalam kulkas tapi susu KPBSnya hanya bertahan 8 jam di luar kulkas.

RM Tangek
Di perjalanan pulang menuju Jakarta, di sisi kiri jalan, ada rumah makan yang makanannya parah banget enak, namanya RM Tangek. Please ini sih, please, cobain sop daging, sate, dan semua yang mungkin kamu makan. Sumpah, enak. Sungguh.
 - Dari Viani yang menyesal karena hanya makan sop daging & sate. Ayam bakar orang sebelah kelihatan surgawi banget.

******
Bungkus!
Nggak usah maksa jalan jauh, jalan dekat aja semampunya. Karena yang penting jalan. Yang jauh biasanya soal kekuatan, tapi yang dekat menang kecepatan. Ini penutup apasih.

Weekend Escape: Pangalengan

by on May 24, 2019
Saat BM ingin jalan tapi nggak punya waktu dan uang cukup; jangan resah, jangan bingung karena Jawa Barat punya banyak alternative tempa...
Sungguh jangan lewatkan Kawaguchiko kalau tujuan utama mainmu di Jepang adalah Tokyo.


Kawaguchiko yang jaraknya kurang lebih 2 jam perjalanan dari Tokyo adalah kawasan wisata yang dekat dengan Gunung Fuji. Kawaguchiko emang tourist place banget sih; nggak heran segalanya, tempat wisata – tempat makan – tempat oleh-oleh – transportasi –bahkan penginapan dari kelas traveler borju sampe traveler kikir,  terasa mudah dan sangat menyenangkan buat turis.

Menuju Kawaguchiko dari Tokyo
Pilihan transport yang bisa digunakan dari Tokyo ke Kawaguchiko adalah bus & kereta. Bus jadi yang paling favorit karena tarifnya jauh lebih murah dibanding kereta. Beda cerita kalau kamu punya JR Pass, naik kereta aja gih puas-puasin.

Untukmu yang berencana naik bus dari Tokyo ke Kawaguchiko, apalagi di waktu weekend, tolong perhatikan ini dengan seksama:
jangan sembrono – ceroboh – dan sok asik, buat reservasi bus PP dari jauh-jauh hari!
Entah ada berapa agen bus untuk rute Tokyo – Kawaguchiko (dan sebaliknya). Tapi sejauh pemantauan saya, yang cukup user friendly adalah Highway-buses.jp by Keio Dentetsu Bus (click here), Japan Bus Online (click here), dan Willer Bus (click here). Reservasi dilakukan secara online dan tiket akan dikirimkan via email. Jadi ketika nanti akan naik bus, cukup sebut nama dan tunjukin confirmed reservasi/pembayaran yang sudah dikirim sebelumnya oleh mereka via email. Semudah itu.

Baik. Karena jelang keberangkatan waktu itu saya sok asik, “Ah cari tiket busnya nanti-nanti aja. Masa di Jepang susah cari transport,” saya kehabisan tiket bus. Dan pilihan saya satu-satunya adalah naik kereta dari Tokyo ke Kawaguchiko; 800 yen lebih mahal dibanding naik bus.

Via aplikasi Hyperdia, saya diinformasikan bahwa untuk ke Kawaguchiko di waktu weekend atau hari libur bisa naik Holiday Rapid Fujisan dari Stasiun Shinjuku. Drama pun dimulai. Saya punya banyak kebingungan:
1. Untuk naik Holiday Rapid Fujisan apakah bisa seperti naik kereta pada umumnya? Tinggal temple SUICA di gate?
2. Atau tiket ini adalah tiket khusus yang harus dibeli duluan?
3. Kalau tiketnya harus dibeli duluan, belinya dimana? Saya sudah cobain satu per satu mesin pembelian tiket di stasiun Shinjuku tapi sama sekali nggak ada tanda-tanda soal tiket Holiday Rapid Fujisan.

Tampilan rute dari aplikasi Hyperdia

Tapi emang dasar anaknya belagu, disaat udah kebingungan pun saya masih ngerasa jago: ya tanya aja sih ke information center. Sampai di information center justru aku yang makin bingung. Shift jaga malam itu adalah opa & oma yang cukup berumur dan nggak bisa Bahasa Inggris. Mamam tuh belagu.

Si anak belagu akhirnya nyerah. Nyolek mbak-mbak yang lagi berdiri sendirian di stasiun Shinjuku buat minta tolong. Dan dia pun awalnya bingung. HAHAHA, KAN.
Sampe akhirnya dia nanya ke information center. Bedanya, dia dapat informasi yang tepat dari opa & oma petugas disana karena mereka komunikasi pake bahasa Jepang. Sungguh, malam itu aku berasa ketemu malaikat tak bersayap bernama Yuki. Dengan amat baik, Yuki bantu dari mulai nanya ke information center, sampe nganterin ke ticket office, sampe ikutan antri buat beli tiket, sampe aku selesai beli tiket, sampe kelar semua gundah gulana dan kebingunganku. OH YUKI, I OWE YOU ONE!

The ticket!

Jadi, Holiday Rapid Fujisan rute Shinjuku – Kawaguchiko bisa dibeli di Ticket Office di Stasiun Shinjuku, bukan beli dari mesin tiket. Belinya jangan on the spot waktu mau berangkat karena kuatir ticket office belum buka di pagi hari atau antriannya panjang, usahakan paling lambat sehari sebelum keberangkatan. Dan saran saya, belilah tiket dengan reserved seat supaya saat mau berangkat nggak perlu buru-buru, nggak perlu rebutan masuk kereta, dan sikut-sikutan untuk dapat tempat duduk. Jangan seperti aku yang akhirnya berdiri dari Shinjuku sampai Kawaguchiko :(

Nunggu kereta
Menuju Kawaguchiko
Di dalam kereta
Udah bodo amat aku cape berdiri

Recap transport Tokyo – Kawaguchiko yang saya gunakan:
1. Shinjuku Station Tokyo >> Kawaguchiko Station; naik Holiday Rapid Fujisan seharga 2,460 Yen. Pembelian tiket di Ticket Office di Shinjuku Station sehari sebelum keberangkatan.
2. Kawaguchiko Station >> Tokyo Station; naik bus seharga 1,800 Yen. Pembelian tiket dilakukan via reservasi online di Willer Bus.

Untukmu yang berminat ke Kawaguchiko dari Tokyo dengan budget hemat, segerakanlah reservasi online tiket bus PP Tokyo – Kawaguchiko supaya hidupmu tenteram.

Jalan-Jalan di Kawaguchiko
Ah, aku cinta Kawaguchiko! Tempat ini punya banyak tempat wisata yang seluruhnya dijangkau oleh sightseeing bus. Dengan beli tiket pass seharga 1,500 yen, kita bebas naik bus ke seluruh tempat wisata di Kawaguchiko selama 2 hari. Ku suka yang hemat-hemat begini!
Loket pembelian tiket pass sightseeing bus ada di halaman depan Kawaguchiko Station; tinggal belok kanan dari pintu keluar stasiun.

Ada 3 jenis bus dengan rute yang berbeda-beda. Singkatnya, red bus untuk short route, green bus medium route, dan blue bus untuk long route. Dengan pass yang kita beli, kita bebas naik sightseeing bus jenis manapun dengan tujuan kemanapun. 


Tempat wisata di Kawaguchiko nggak bakal kelar sih didatangi dalam sehari. Itulah kenapa pass bus pun dibuat free untuk 2 hari. Info seputar sightseeing bus Kawaguchiko bisa dicek lengkap banget di web nya (click here).

Berangkat dari Shinjuku dengan kereta jam 8 pagi dan sampailah saya di Kawaguchiko around 10.30. Karena tinggal punya waktu main sekitar setengah hari, dari sebanyak itu tempat wisata di Kawaguchiko, saya hanya kesampaian keliling di Oishi Park - Kawaguchiko Natural Living Center, Saiko Iyashi-no Sato Nenba, dan secumit Fugaku Fuketsu.
FYI, untuk memudahkan mobilitas selama jalan-jalan, tersedia loker penyimpanan tas berbagai ukuran di Stasiun Kawaguchiko.


Oishi Park
Tempat ini jadi tujuan pertama karena lokasinya cukup dekat dan di Instagram gambarnya bagus-bagus. Udah begitu aja.


Ada toko oleh-oleh cukup besar, ada tempat makan, ada toko kopi & ice cream, dan  tentunya area taman yang menghadap ke Gunung Fuji. Tapi pas aku sampe sana Fujinya ketutup awan dan bunganya lagi nggak mekar. Sedih akutuh.


Saiko Iyashi-no Sato Nenba
Ini jadi tempat favorit saya! Sebagian besar waktu main dihabiskan buat keliling-keliling disini. Desa yang sungguh gemas! Banyak toko pernak-pernik lucu, rumah-rumah yang ternyata area workshop, museum, tempat makan, dan tempat ice cream! Pokoknya sungguh tenteram, damai, dan bunyi krincingan lonceng Jepang yang ketiup angin dimana-mana. Uh!

Fuji masih ketutup awan
 Udah turun baru muncul :(

Oh, dan turis juga bisa sewa baju Jepang untuk foto dan jalan-jalan. Jangan tanya harganya berapa karena tentu aku lebih pilih uangku dipakai untuk beli onigiri di Sevel daripada sekedar gaya; jadi aku tak tau :)

Fugaku Fuketsu
Intinya cuma ingin memuaskan hasrat untuk sekedar melipir di area Aokigahara.  Fugaku Fuketsu adalah salah satu tempat yang punya jalur nature trail di area “A sea of trees Aokigahara”. Jadi di sisa waktu sore jelang tutup operasional tempat wisata dan bus sightseeing, saya masuk ke Fugaku Fuketsu untuk nyicip suasana pinggiran Aokigahara.



Tempat lainnya yang nggak sempat dikunjungi
1. Mount Tenjo-yama Park
Bisa naik kereta gantung dan ngeliat Fuji dari ketinggian.

2. Ubuyagasi Cape
Ini juga sama, buat ngeliat pemandangan Fuji dari pinggir danau.

3.Kuil Arakura Sengen
Kuil dengan pemandangan Fuji.

Tapi saya tetap bahagia loh serius walau cuma kesampaian 3 tempat untuk didatangi. Seluruh jalanan yang dilewati di Kawaguchiko menyenangkan parah dan membahagiakan mata banget! Ada danau, gunung, ketemu bukit-bukitan rumput, hutan, dan bangunan-bangunan cantik di kanan kiri jalan. Ah aku sebahagia itu!


Satu hari untuk keliling puas di Kawaguchiko tentunya nggak akan cukup; nggak akan pernah cukup. At least, alokasikan waktu min. 2 hari untuk main di Kawaguchiko biar banyak tempat seru yang bisa dikunjungi dan bisa berhenti di tiap-tiap nemu jalanan yang pemandangannya bikin meleleh.

Penginapan di Kawaguchiko
Seperti biasa, penginapan sudah saya booking sebelumnya via booking.com. Saya menginap semalam di Asobi Factory yang jaraknya kurang lebih 1.8 kilometer dari Kawaguchiko Station. Kenapa pilih Asobi? Karena tempatnya cakep, ehe.

Fuji dari jendela kamar

Matras tidur Jepang dikenal dengan nama futon. Awalnya saya pikir saya perlu 2 lapis futon untuk tidur. Ternyata tak kenal maka tak sayang, saya merasa cukup nyaman dengan selapis futon aja. Nggak terasa keras dan sakit seperti yang saya bayangin sebelumnya. Wow. Bisa begitu.

Padahal tipis banget!

***

Mau balik lagi nggak ke Kawaguchiko?
MAU BANGET!
Sebagai turis, kita benar-benar dipuaskan sama pemandangan indahnya, banyaknya tempat wisata, kemudahan menjangkau setiap tempat, fasilitas tempat makan, tempat belanja, banyaknya penginapan, dan yang pasti cantik langitnya di waktu sore. OH TUHAN ITU INDAH BANGET!


Semoga aku, kamu, siapapun di dalam doaku dan doamu, diberi kesempatan, secara disengaja atau tidak, bertamu - bertemu, di tempat sebagus itu :)

My Blog List