Maaf untuk semua tulisan yang akhir-akhir ini nggak ada unsur riang gembiranya sama sekali..

Suasana hati nggak mendukung,
apalagi suasana-suasana yang lain.
Hujan juga jarang turun,
kalaupun turun di waktu-waktu yang nggak pas dengan atmosfer hati.
Jadilah semua kelabu..

Mungkin nanti, atau besok, semoga secepatnya,
semuanya bisa membaik.
Saya berharap begitu :)

Semoga Membaik

by on April 19, 2010
Maaf untuk semua tulisan yang akhir-akhir ini nggak ada unsur riang gembiranya sama sekali.. Suasana hati nggak mendukung, apalagi suasana-...
Maaf jika saya kecewa,
Cinta saya untuk kalian di atas segalanya..

Saya masih amatir untuk ikut bicara dan buka suara,
Saya belum cukup bijaksana untuk menilai kalian dan semua hal tentang kalian.

Jauh dalam hati saya,
Saya sangat benci keadaan seperti ini terjadi lagi.
Apa harus saya lantang maju untuk buat semuanya selesai?
Apa itu cukup baik dan nggak masuk dalam daftar kekurangajaran?

Saya memang nggak mengerti apa-apa, walaupun sebenarnya saya tau cukup banyak.
Saya buta untuk semua jalan yang kalian ambil,

Yang saya tau,
Cinta saya untuk kalian di atas segalanya 





Maaf Jika Saya Kecewa

by on April 19, 2010
Maaf jika saya kecewa, Cinta saya untuk kalian di atas segalanya.. Saya masih amatir untuk ikut bicara dan buka suara, Saya belum cukup bij...
Saya tau betapa beratnya untuk mengerti yang lain.
gimana sulitnya memberi lagi secuil kesempatan setelah kesempatan-kesempatan sebelumnya habis sia-sia,
dan saya juga bisa rasakan perihnya dibohongi untuk kesekian kali.

Maaf itu memang paling gampang,
Yang bahkan nggak perlu keluar uang berjuta-juta ato jual tanah sawah untuk menebus dosa yang hampir membuat mati orang lain.

Saya sudah cukup dewasa untuk tau,
bahwa nggak semua hal yang awalnya baik bakal berakhir baik pula.
Nggak semua perjuangan berbuah manis sesuai dengan pengorbanannya.
Nggak semua jalan bisa ditembus dengan tampungan keringat berton-ton liter sekalipun,
bahwa ada jalan khusus yang sudah diatur untuk tiap-tiap individu, sesuatu sesuai kehendak Tuhan terlepas dari ingin ini ingin itunya manusia.

Di ujung pasrah,
saya berdoa,
Semoga apapun yang sulit menjadi awal kemudahan tak terduga bagi tiap-tiap jiwa yang percaya,
Semoga hati menerima dengan ikhlas apa yang dibutuhkannya dan bukan yang diinginkannya,
Semoga tiap-tiap keburukan berujung pada suatu titik kebijaksanaan dan kedewasaan,
Saya berdoa,
agar yang dewasa benar-benar berpikir jernih berdasarkan logika dan hati nurani,  

Semoga air mata yang akan jatuh kemudian bukan menjadi lambang berduka, tapi bahagia,
Tuhan,
Saya berdoa..
Saya lebih suka menghanyutkan diri saya dalam keadaan sendiri, menggiring alunan musik memnuhi pendengaran saya, memejamkan mata dalam-dalam, membiarkan lantunan musik memenuhi ruang-ruang kosong di otak saya kemudian larut dalam darah saya, dan yaa..berlama-lama sampai saya merasakan dalam-dalam kisah hidup saya.

Matahari hari ini masih sama dengan matahari kemarin, matahari bulan lalu, matahari tahun lalu, langitnya juga masih sama, buminya masih sama, dan pondasi berpijaknya juga masih sama.

Keadaan selalu membuat hal yang sama jadi berbeda. Permainan waktu dan teka-teki titik temu yang ditetapkan Tuhan, membuat yang rapi menjadi kusut, dan yang kusut jadi makin kusut.
Someday, semua jawaban akan dimunculkan dengan tulisan huruf kapital besar-besar di hadapan muka dengan tanpa jarak.

Hanya yang tau yang akan mengerti,
Saya mendadak galau.

Mendadak Galau

by on April 10, 2010
Saya lebih suka menghanyutkan diri saya dalam keadaan sendiri, menggiring alunan musik memnuhi pendengaran saya, memejamkan mata dalam-dalam...
Saya dan begitu banyak ketakutan hari ini, karena kemarin, dan untuk hari besok, besok setelah besok, dan besok-besoknya lagi. Ada satu titik dimana saya merasa bahwa saya terlalu amatir untuk hidup di tengah-tengah realita yang semakin lama semakin edan, dan saya tergerus di dalamnya.

Waktu,
Suka nggak suka, saya harus berlari dikejar waktu. Bahwa saya dibatasi oleh waktu, dan kecepatan saya berlari taruhannya adalah diri saya sendiri.

Entah otak saya yang jadi menyempit, ato memang dunia yang sempit, ruang berpikir sehat saya seakan-akan mati kutu dan nggak mampu gerak, bahkan untuk ambil nafas, sampai pada akhirnya nggak mampu berbuat banyak.

Addict, saya jauh lebih benci dia (addict) dibanding harus makan sayuran ato daging kambing.

Saya selalu terpesona dengan hujan. Walopun hujan bikin saya terjebak di kampus berjam-jam dan nggak bisa pulang, walopun hujan sering bikin baju dan sepatu saya basah kayak baru selesai di rendem, walopun hujan sering ‘ngopi’ bareng sama petir yang bunyi dan kilatannya bikin saya takut setengah idup, tapi buat saya hujan selalu lebih indah dibanding bintang, dibanding bulan, dibanding hal-hal yang menurut orang lain indah. Hujan selalu jadi cerita yang lebih ingin saya dengar dibanding cerita Harry Potter ato Alice in Wonderland. Pokoknya hanya hujan, hujan, dan h-u-j-a-n, bening, banyak, awut-awutan, balap-balapan, dan selalu bisa ngehipnotis saya.

Ada aroma khas yang nggak pernah lupa buat saya kangenin setelah turun hujan. Perbedaan bentuk kristal hujan tiap kali butiran itu jatuh dari langit bikin saya gemes buat ngumpulinnya dan kemudian bakal saya simpen di tempat dimana saya bisa nikmati tiap sudut kristal hujan itu kapanpun saya mau. Tiap butiran hujan yang jatuh selalu bikin saya kesel karena bikin saya ruwet buat ngitung berapa banyak butiran yang jatuh. Dan tiap butirannya mengandung gas-gas misterius yang langsung nyebar ke sekitar yang secara mendadak bikin keadaan jauh lebih tenang, jauh menambah inspirasi, dan yang paling penting, jauh lebih romantis (ngaco nih yang terakhir. hihi :p).

Dari kesemua hal tentang hujan yang bikin saya tergila-gila, hujan-butir hujan-dan seluruh pemain di opera hujan, semuanya adalah sekilas keindahan yang HANYA lewat sebentar, yang cuma bisa di simpen dalam memori otak-hati-dan pikiran kita masing-masing, tanpa bisa ditangkep, dibeli, dan dimiliki, parahnya hujan membuat candu setiap penikmatnya, candu yang nggak tergantikan dengan apapun,
itu yang membuat saya semakin menggilai hujan,
dan semua tentang hujan.  :)

“Di dalam hujan, ada lagu yang hanya bisa didengar oleh mereka yg rindu” (Annonym)




bandung, 2 april ‘10
*viani

Hujan

by on April 02, 2010
Saya selalu terpesona dengan hujan. Walopun hujan bikin saya terjebak di kampus berjam-jam dan nggak bisa pulang, walopun hujan sering bikin...

My Blog List