Pilu - ragu - rindu

satu pilihan dimana berpijak, pasti dunia akan ku angkat.
Manfaatkan pilihan dengan baik, supaya keadaan jadi lebih baik.
Jadi seseorang yang mengalami dan membuat orang lain mengalami, sehingga tau enak dan enek nya.

Nyaris gila. Siapa yang tau?
Cuma orang kerjaan di temani cicak bersama alunan pukul panci dari tukang nasi goreng keliling.
Langit sekarang gelap sudah. Rasanya malas buat cari bintang.
Ngelantur karena habis ngelamun. Lalu turun sambil pasang muka manyun.
Ah. Biasa.
Kemudian pasang lagu sendu.
Nggak jelas pikiran kemana. Satu yang jelas, saat ini semua sangat nggak jelas.

Aku bicara dengan pagi.
“semalam suntuk aku menanti kamu. Kemana saja? Kenapa baru ada?”
Pagi diam.
Kemudian aku bertanya pada siang.
“Tadi pagi kenapa?”
Sampai akhirnya, aku bertemu malam lagi.
Lagi-lagi malam gelap. Rasanya malas cari bintang.

Aku terpaku sambil duduk termangu.
Sebenarnya tak berharap seorang pun tau.
Aku ragu, takut nanti malah ada yang mengganggu.
Tapi tak terbelenggu, ini pilu.

Semalam suntuk aku menunggu pagi.
Sampai akhirnya datang dan pergi lagi.
Aku masih tetap begini.
Bukan karena ragu,
Mungkin sudah pilu.

No comments:

Post a Comment

Hello there, question/comment/suggestion/feedback are welcomed. Please feel free to get in touch with me through my instagram/twitter/email account ;)

My Blog List