Ajari Aku

Kita sampai pada suatu titik kedewasaan, dimana aku, kamu, dia, mereka, dan kita adalah ayat-ayat Tuhan yang sudah matang dalam pemikiran.
Perbedaan pandangan dan pemikiran bukan hal luar biasa yang harus disikapi dengan ego dan emosi, tapi dengan toleransi dan jutaan kompromi. Adakalanya hal ini tidak tersikapi dengan baik. Ada typical orang yang terlalu tidak peduli dengan orang-orang lain disekitarnya. Merasa bahwa sudah berjalan di jalan yang benar dan tidak mengabaikan sekelilingnya.
Sebenarnya dewasa itu apa?
Begitu banyak definisi yang saya dapat, tapi sama sekali tidak mendefinisikan arti dewasa dalam masalah saya.
Saya mengerti, perbedaan tingkat emosi dan peduli seseorang berbeda-beda. Saya mengerti bahwa setiap pendapat ada benarnya. Saya juga mengerti bahwa tiap orang diciptakan dengan jalan pemikiran masing-masing. Tapi, apakah tidak ada suatu titik temu yang akhirnya menjadi muara dari semua jalan pikir setiap orang?
Saya mencari itu.
Saya mencoba keluar dari jalan pemikiran saya untuk menemukan ’muara’ pikir orang lain tersebut. Tapi dimana? Apakah benar melulu tentang kedewasaan? Bukankah banyak hal lain yang semestinya dilibatkan atau malah jadi tolak ukur kunci dalam pengambilan suatu kesimpulan?

”Ajari aku tuk bisa.. Menjadi yang engkau minta..”
Lagu disalah satu iklan provider.
Saya diam. Apa mungkin saya harus berpikir dan menjadi seperti orang lain itu untuk bisa mengerti tentang orang itu?
Pemikiran yang salah sebenarnya. Saya tau, kita harus jadi diri sendiri, dengan segala asumsi dan spekulasi sendiri, dengan kita apa adanya.
Tapi bagaimana jika tak sedikit pun kita temukan jalan untuk menuju ’muara pikir’ tersebut? Apakah harus membuat ’muara’ baru?

Mungkin cara pandang saya tidak semuanya benar, karena saya belum bisa mengurung ego yang mengamuk dalam diri saya. Tapi saya benar-benar tidak kuasa mendengar ratapan jauh di relung hati, saya mencoba teriak dalam tulisan ini!

1 comment:

  1. Assallamu'alaikum Wr.Wb.
    Kalau teksnya, "menjadi yang engkau minta", maka sebaiknya jangan menjadi sesuatu yang bukan personality.
    Tetapi, kalau teksnya, "menjadi yang Engkau (Allah SWT) minta", maka sebaiknya upayakan agar personality sesuai dengan yang Dia (Allah SWT) minta.
    Dengan demikian setiap manusia wajib menjadi yang Dia (Allah SWT) minta.
    InsyaAllah sukses dunia akherat...

    ReplyDelete

Hello there, question/comment/suggestion/feedback are welcomed. Please feel free to get in touch with me through my instagram/twitter/email account ;)

My Blog List