Tak cukup tangguh

Dia berlalu dari hadapanku.
Tak banyak bicara.
Aku termenung. Sebenarnya, aku benar-benar butuh dia.

Tanpa banyak berpikir, aku ikut-ikutan pergi, tapi bukan menyusul dia.
Aku cari asiknya duniaku sendiri. Aku habiskan waktuku sendiri. Aku lakukan untuk hibur diri sendiri.
Sampai lelah, aku masih tak berubah.
Aku linglung.

Sampai di rumah, aku putar sebuah lagu.
Aku dengarkan. Lalu aku senyum-senyum sendiri.
Aku putar lagu yang lain.
Aku diam. Kemudian aku menangis.

Karena lelah, aku beranjak tidur.

Seseorang datang menghampiri ku tanpa ketuk pintu. Dia berjalan cepat ke arah tempat tidurku.
Aku terpaku, badanku terasa berat, badanku terasa sakit, aku tak mampu bergerak.
Aku kenal wajah itu. Wajahnya terlihat panik. Dia berdiri di samping tempat tidurku. Dia pegang tanganku, dan cium kepalaku.
Ajaib, sakit di badanku rasanya hilang.
Kemudian aku tersenyum, dan dia mulai bisa tertawa.
Sungguh senang aku lihat dia begitu.

Dia merawatku, menuntunku ke kamar mandi, memapah ku ketika aku berjalan, menyuapi ketika aku makan, dan menunggu di sebelahku saat aku tidur.

Bunyi alarm Hp membuat ku bangun. Semuanya berubah.
Kamar tak lagi serba putih. Dan tidak ada dia di samping tempat tidurku.
Setelah nyawa terkumpul, aku sadar itu cuma mimpi.

Aku segera bangun. Berdiri di balkon rumah.
Terlintas sesuatu, apa harus sakit dulu supaya tidak diabaikan?
Ah. Ngaco..
Kakakku pernah bilang, mimpi itu penuh perlambangan, dan aku setuju itu.

Aku duduk di depan tv.
Gonta-ganti chanel dan temukan sebuah lagu,
Agar Kau Mengerti – Abdul.
Aku benar-benar menikmati lagu itu sampai selesai.
Lalu aku kembali ke kamar.
Sebelum masuk, aku sempatkan intip dari pintu,
Dia benar-benar tidak datang.
...



”Aku tak terlalu tangguh untuk jadi pondasi mu, tapi mungkin aku bisa menjadi penopang mu”

No comments:

Post a Comment

Hello there, question/comment/suggestion/feedback are welcomed. Please feel free to get in touch with me through my instagram/twitter/email account ;)

My Blog List