Tidak terdefinisi

Tidak terdefinisi.
Lebay nya, aku udah cari di semua buku. Kamus, puisi, filsafat, nggak ada satupun di dalamnya yang bisa mendefinisikan kamu di hidup aku.
Semuanya ada di kamu. Ngeselin, nyebelin, tukang marah-marah. Yang nggak pernah bisa nerima pendapat aku, yang overprotective, yang suka ngomel.. pokoknya semua nya ada di kamu.
Tapi, di balik itu semua, perhatian dan sayang kamu gede banget buat aku. Mungkin aku terlalu acuh, sampe aku nggak bisa ngeliat sayang nya kamu ke aku. Mungkin aku yang nggak pernah ngasih kesempatan buat kamu tunjukkin semua itu, aku terlalu sibuk cari alasan, cari alibi untuk ngejawab tiap omongan mu, untuk nutupin salahnya aku. Atau mungkin juga kamu yang terlalu gengsi untuk nunjukkin itu. Bisa juga, kita berdua terlalu egois, terlalu menutup diri. Itu masalah yang sampe sekarang bikin kita selalu beda pendapat dan nggak pernah sepakat. Kita yang selalu pertahanin prinsip ‘I’m right, and you are wrong’. Entah kenapa masing-masing dari kita nggak pernah mau menanggalkan prinsip itu.
Apa kamu sadar, kita beda dari yang lain. Cuma kita kan yang tau gimana hubungan kita selama ini? Kita nggak pernah bermanja-manja, sharing, atau sekedar ngucapin ‘selamat tidur’ di waktu malem. Kamu ya kamu, aku ya aku. Masing-masing, sedikit komunikasi.
Tiap kamu ada, kita selalu berantem yaa.. Sepele, masalah makanan, beda pendapat ketika comment acara TV, masalah shampoo, sabun, kadang masalah baju.. Bahkan bukan nggak mungkin suatu saat kita bisa berantem cuma gara-gara semut.
Tapi jujur, aku kangen. Aku kangen denger omelan kamu, kangen liat ekspresi marah mu, kangen denger kamu bilang ‘Jangan!’ atau ‘Nggak boleh!’.
Kamu nggak pernah tau, gimana paniknya aku ketika kamu sakit, kamu nggak pernah tau gimana gemuruhnya hati aku tiap mata kamu menatap tajam tepat ke arah bola mata aku, kamu nggak pernah tau gimana khawatirnya aku tiap kamu lembur sampe tengah malem, kamu juga nggak pernah tau kan gimana perasaan aku ketika kamu peluk aku? Ketika sesekali kamu selimutin aku saat aku udah tidur.. Yaa..bukan salah mu kalo nggak tau. Aku memang nggak pernah tunjukkin semua itu kan? Aku terlalu gengsi untuk itu.
Dalam pandangan aku, kamu memang nggak sempurna. Someday, aku nggak mau jadi seperti kamu. Aku harus jauh lebih baik dari kamu. Biar kamu bangga sama aku.
Kamu nggak sempurna, tapi kamu yang buat hidup aku jadi sempurna.
Aku selalu sayang kamu. Dan segala bentuk yang aku rasain bener-bener nggak terdefinisi.
Sekarang, saat aku sendiri, kamu jauh, aku kangen.
Pengen rasanya aku peluk kamu erat-erat. Cium kamu. Dan bilang, ‘kamu orang terhebat di hidup aku’.

“Aku mendengar nama ku di sebut dalam doa mu.. Kamu yang mengangkat aku ketika semua orang menjatuhkan aku.. Kamu yang ngasih aku kekuatan untuk maju dan berlalu .. Kamu selalu jadi bagian dari tiap hal yang aku kerjakan..”

Dengan air mata kangen yang menetes untuk kamu,
Dengan segenap sayang dan cinta buatmu yang kamu nggak pernah tau,
Dan dengan segala tunduk dan simpuh aku,
From the bottom of my heart, with no doubt ..
Vian Sayang Ibu..

*miss u so..

No comments:

Post a Comment

Hello there, question/comment/suggestion/feedback are welcomed. Please feel free to get in touch with me through my instagram/twitter/email account ;)

My Blog List