Curhat

Jangan salahkan aku.
Jangan salahkan aku jika akhirnya kamu menyesal dan tak bisa kembali. Aku hanya ikuti bisikan hati.
Semua nya proses. Sudah terjadi.
Dan sayang nya ini bukan suatu proses seperti reaksi bolak-balik dalam kesetimbangan kimia. Semuanya tak dapat berbalik.
Aku pernah bilang, ‘pikir dulu sebelum ngomong. Jaga mulut mu. Kalau perlu, sekolahin dulu, biar suatu saat kamu nggak perlu sibuk mengutuki dirimu’.
Tapi kayaknya, buatmu itu semua nggak lebih dari suara teriakan tukang bubur di pagi hari, atau alunan lincah nan menggoda dari sales penjual barang.
Sekarang, maumu apa?
Maaf?
Hey.. itu perkara mudah. Kamu bisa mendapatkan maaf ku dimana saja. Saat kamu berlari, saat kamu tidur, saat kamu mandi. Maaf ku ada dimana-mana, ada di udara sekitarmu, ada di kolong tempat tidur mu, di lemari bajumu, bahkan di sarang semut.. maafku ada dimana-mana.
Yang aku ingin kamu tau,
Bukan sok bijak. Bukan sok tua, apalagi sok jadi guru.
Tapi kadang, ada yang harus dilepas.
Ada yang harus di hempas.
Semua sudah berjalan. Ingat, proses tak kan di ulang kembali.
Pasrahkan dan serahkan semuanya.
Aku sudah lakukan sebisa ku.
Dan kamu, diam disana, renungkan, ceritakan semua pada langit yang akan mendengarmu.
Ambil semua maafku. Aku relakan semuanya untukmu.
Jadikan pelajaran.
Jangan kejar aku kemudian.
Kadang kala, cinta dan gila samar bedanya.

No comments:

Post a Comment

Hello there, question/comment/suggestion/feedback are welcomed. Please feel free to get in touch with me through my instagram/twitter/email account ;)

My Blog List