Just called 'it'

Dalam beberapa waktu, sesuatu yang hebat muncul begitu aja dan nyolek perasaan tanpa permisi yang seketika membuat hati dan sanubari bergetar hebat (sampah abis ni bahasa). Zzzzrrr, getaran itu yang sering kali bikin suara mendadak serak, atmosfer tiba-tiba mellow, dan menimbulkan efek pengen nangis nggak jelas.

Kadang saya juga nggak ngerti, kenapa saya nggak bisa berhenti senyum-senyum sendiri, dan hal bodoh yang selalu saya lakukan saat sadar senyum-senyum sendiri adalah: BINGUNG dan kemudian bertanya sama diri sendiri, “ih ngapain senyum-senyum?”
But i think the point is, “we don’t have to say the words”.

Saya nggak pengen semua hal bisa dikatakan dan ada di kamus. Buat saya, hati sudah lebih dari cukup untuk dijadikan kamus dari segala perkara, dari segala bahasa. Bukannya lebih indah kalo hati yang bicara? We don’t have to say the words, let heart does it, does it very well :)

Nggak tau ya, tapi saya begitu pengen memejamkan mata dan melumat baik-baik isi di dalem lagu yang lagi mejeng di telinga. Ini sebenarnya lagu cinta, tapi terasa bukan lagu cinta buat saya, lebih ke lagu setengah patah hati.

Ada satu kalimat dari satu lagu yang saya suka, “stay the same, couse there’s nothing ‘bout you I would change”
Seandainya hal-hal tertentu diberikan keistimewaan untuk nggak berubah sesuai keinginan kita. 
Saya perjelas, ini bukan masalah do that to me one more time atau if ever you’re in my arms again, tapi saya lebih suka ini menjadi take my hand for a while..

No comments:

Post a Comment

Hello there, question/comment/suggestion/feedback are welcomed. Please feel free to get in touch with me through my instagram/twitter/email account ;)

My Blog List