Saya Terlalu Muda Untuk Khawatir

Saya dan begitu banyak ketakutan hari ini, karena kemarin, dan untuk hari besok, besok setelah besok, dan besok-besoknya lagi. Ada satu titik dimana saya merasa bahwa saya terlalu amatir untuk hidup di tengah-tengah realita yang semakin lama semakin edan, dan saya tergerus di dalamnya.

Waktu,
Suka nggak suka, saya harus berlari dikejar waktu. Bahwa saya dibatasi oleh waktu, dan kecepatan saya berlari taruhannya adalah diri saya sendiri.

Entah otak saya yang jadi menyempit, ato memang dunia yang sempit, ruang berpikir sehat saya seakan-akan mati kutu dan nggak mampu gerak, bahkan untuk ambil nafas, sampai pada akhirnya nggak mampu berbuat banyak.

Addict, saya jauh lebih benci dia (addict) dibanding harus makan sayuran ato daging kambing.

No comments:

Post a Comment

Hello there, question/comment/suggestion/feedback are welcomed. Please feel free to get in touch with me through my instagram/twitter/email account ;)

My Blog List