(Ke)Biasa(An)


“If you’re nothing without this suit, then you shouldn’t have it”
Tony Stark to Peter Parker.

Beberapa waktu ini saya sangat payah. Saya butuh nulis, tapi nggak bisa.
“Nggak ada bahan.”
“Ada bahan sih, tapi gitu.”
Sampai akhirnya yang terjadi adalah nggak ada yang ditulis. 
Ada sih, tapi tulisan pemalas; semaunya dan nggak berfaedah.

Nggak jalan nggak ada bahan.
Perkara nggak jalan lalu nggak nulis. Ada kebiasaan yang nggak seharusnya dijadikan alasan. Padahal jauh sebelum kebiasaan itu ada, segalanya berjalan normal dan produktif.

Ngomong-ngomong soal biasa nggak biasa, sumbernya adalah diri kita sendiri. Kita yang memutuskan mau atau nggak mau, niat atau nggak niat, maju atau nyerah. Jadi, perkara kemudian (seolah-olah) muncul banyak masalah setelah yang biasa jadi nggak biasa, yang mesti diperbaiki ya diri sendiri.

Yang biasa, hilang.
Saat yang biasa – hilang, sebenarnya nggak ada suatu apapun yang berkurang dari kita. Kita hanya merasa kehilangan; merasa, bukan benar-benar kehilangan. Kita pernah bisa lebih baik dari (saat) ini, sebelum yang biasa – ada.

Jadi, kurang-kurangilah menyalahkan keadaan; mungkin kita yang kurang serius dan banyak alasan.

Yak, waktunya memberi petuah untuk diri sendiri.

Dear Viani,
Kalau gara-gara nggak jalan lalu nggak nulis, yang perlu dipertanyakan adalah ketertarikan dan keseriusanmu sama menulis. Dan kalau nggak terima hal itu dipertanyakan, seharusnya kamu lebih baik dari ini.

Regards,
Otakmu.

No comments:

Post a Comment

Hello there, question/comment/suggestion/feedback are welcomed. Please feel free to get in touch with me through my instagram/twitter/email account ;)

My Blog List