Anak Kecil di Pasupati II

heeyyyaaa!

saya tau siapa dan gimana munculnya anak kecil di pasupati yang nggak bersendal di pasupati,

oh ya, sekarang tas nya warna orange, bukan ijo lagi, trus dia juga udah pake sendal loh :)

dia itu ternyata anaknya ibu-ibu yang suka gendong anak bayinya di jembatan pasupati, peminta-minta juga di bawah jembatan situ, di banci jalanan aku pernah cerita kok tentang kehadiran si ibu ini.

waktu dulu, si anak ini sendirian mulu di pinggir jembatan, dan sekarang-sekarang aku baru tau kalo ternyata dia dan ibu-ibu penghuni tetap pasupati itu adalah ibu dan anak.

woow. anak dan ibu sama-sama begitu,

gimana nasib mereka ke depan?

belom lagi itu anak bayi yang masih dalam gendongan si ibu,

masa iya mau bernasib sama dengan ibu dan kakaknya?

how poor :*

ngilu rasanya,

beberapa hari yang lalu saya dan temen-temen seangkatan ngadain acara peduli lingkungan, pokok acaranya adalah penyuluhan di SMP dan SD yang ada di kota bandung.

jadi singkatnya, di leher anak-anak SD jaman sekarang,

tergantung gagah AKSESORIS yang saat ini dibilang lagi trend, a.k.a bl*ckberry, iPh*ne, dan sejenisnya.

the point is,

sebegitu kontrasnya pemandangan yang saya liat hanya dalam jangka waktu beberapa jam saja.

di satu sisi, anak-anak kecil bisa bahagia dan bangga dengan segala kelebihan yang dia punya, kemudahan mendapatkan segala sesuatu dan kemewahan yang menurut saya bahkan belum cocok sama umur dia,

tapi di sisi lain, pemandangan yang saya liat tiap pergi ke kampus adalah anak jalanan yang lompat-lompat kecil nggak bersendal, kumel, nggak terurus, nggak terpikir untuk sekolah apalagi punya barang-barang bagus, bahkan nggak ada jaminan apakah nanti di waktu makan dia bisa makan ato nggak.

pertanyaannya adalah,

sampai kapan?

sampai kapan kita akan terus jadi penonton?

sampai kapan mereka bakal hidup dengan cara seperti itu?

mereka itu tanggung jawab kita,

tanggung jawab saya juga,

saya yakin,

kita bisa bantu mereka,

secepatnya :))

yuuk bantu mereka :))