NYAMPAH

Ternyata aku makin cinta, cinta sama kamu
Hanya kamu seorang, kasihku..
Tak mau yang lain, cuma sama kamu
Kamu yang terakhir yang ku cinta

Lembutnya mirip sama alunan melodi yang dimainkan sepenuh hati, yang paling bisa mengayun rasa dan pikiran seseorang. Mengalun dari melodi awal sampai melodi akhir, mirip untaian benang halus yang nggak kasat mata, sesuatu yang bisa menyeruak tiba-tiba ke permukaan, lebih menyejukkan dibanding hawa pegunungan. Bahkan ketika sudah jauh pun alunannya akan tetap begitu, untaiannya nggak akan putus, tetap ganas dan menyeruak, dan walaupun nggak semenyejukkan dulu, hawa pegunungan masih tetep nggak mampu nyaingin.

Saya tau ini lebay, terbaca sedikit SAMPAH.
tapi ini fakta, buat saya.

No comments:

Post a Comment

Hello there, question/comment/suggestion/feedback are welcomed. Please feel free to get in touch with me through my instagram/twitter/email account ;)

My Blog List