Catatan Handphone


Salah satu catatan paling pahit yang pernah saya tulis dalam notes, 8 Agustus 2019,
“Pait, bre. Tapi butuh. Yaudah telen aja. Buat kebaikan.” 

9 Januari 2021 
Makin terasa bias kondisi mana yang harus disikapi dengan senang, sedih, marah, egois macam apa yang dibenarkan, dan keluhan seperti apa yang masih boleh diungkapkan. 

Seringkali saya rindu hidup waktu kecil dulu. 
Bapak sering sekali sempatkan waktu untuk jalan-jalan naik motor. Saya selalu minta naik di depan. 
Suatu hari waktu jalan-jalan pagi, Bapak berhasil suruh saya makan ilalang liar. Kata Bapak rasanya manis. Setelah saya cicip, saya nangis sedangkan Bapak ketawa bahagia. Anaknya sendiri diprank.

Atau jalan-jalan sore lewat sawah. Bapak selalu nungguin saya bilang ‘segeeeeeng’ (re: seger) karena angin sawah pasti sepoi-sepoi.

Hari ini banyak sekali berita kehilangan.
Kehilangan rasanya nggak pernah mudah.
Peluk jauh satu-satu. Semoga lukamu lekas sembuh.

30 November 2020
Ya hidup sih.
Tapi rasanya kayak Rara tanpa Nanda, atau Elda nggak ada Adi.

7 Juli 2020
Ada yang jadi orang asing; yang sebelumnya pernah sempat paling tau masing-masing.

16 Juni 2020
Nggak semua yang kamu nggak tau itu salah. Kamu cuma nggak tau aja.

29 Juni 2019
Barangkali, orang paling bahagia di dunia kalau ditanya, “Pengen apa?” jawabannya, “Nggak pengen apa-apa.”


Selamat berbuat baik. Selamat bersyukur. Selamat belajar menjadi lebih hebat. 

No comments:

Post a Comment

Hello there, question/comment/suggestion/feedback are welcomed. Please feel free to get in touch with me through my instagram/twitter/email account ;)

My Blog List