Omong - Omong
Jelang akhir Februari.
Apa kabar,
setumpuk rencana?
segudang harapan?
mimpi-mimpi?
Kamu?
Iya, yang paling bawah.
Basa-basi dikit.
Februari udah mau mau kelar
tapi masih nggak clear juga mau ngapain.
Mulai kerasa harus banget sih
serius bikin target jangka pendek dan jangka panjang.
I don’t know about you, tapi kalo boleh berangan-angan, kira-kira targetnya
akan begini..
Since saya nggak suka makan
sayur dari jaman bisa ngomong dan protes, maka tahun ini adalah tahun makan
sayur. Apapun jenis dan berapapun quantitynya, kalo ketemu sayur, makan!
Termasuk buah. Asli, buah
di Total sama nasgor sapi enak deket kosan harganya mahalan buah. Serius.
Awal tahun niatnya
membership fitness; orang bijak berkata, layu sebelum ditanam.
Ganti rencana mau beli
sepeda. Belom kesampean.
Akhir-akhir ini agak
realistis dengan rencana rutin 7 minutes workout. Lumayan, sampai hari ini
pernah 1x terlaksana. Please jangan ditoyor, diajak ngopi sambil ngobrol aja
gimana?
When you get what you want but not what you need
Suatu hari saya di atas
kasur dan ngeliat lantai kamar penuh sama barang belanjaan.
Apa yang harus dilakuin
setelah semua hal kamu dapet tapi tetap rasanya kosong?
Yang ini butuh serius; tapi
yang pasti nabungnya harus.
Ada sesuatu yang diam-diam menancap
akar semakin dalam dan berkembang signifikan dari waktu ke waktu. Bisa sih
dipuk-puk, tapi selalu minta lebih pada akhirnya.
Maunya emang maunya.
Nikah, beli van, disulap
jadi rumah, cari kerja online, cabut.
Tarif nafas dulu.
Butuh suami yang sama
excitednya untuk hal-hal impossible begitu sih. He. He.
Mimpi. Nggak realistis.
You may say i’m a dreamer, but i’m not the only one
Yang paling saya takut
adalah kejebak hidup layaknya orang pada umumnya,
sekolah – kerja (apapun,
yang penting dapat uang) – nikah – punya anak – tua – meninggal.
Kalo diterusin, saya tau
akan bermuara ditempat yang sama.
Hidup lebih dari itu, huh?
Ada banyak hal yang
sebenernya nggak kunjung kejadian. Komit sama diri sendiri ternyata emang yang
paling susah. Semangatnya sempet ada,
nggak lama, ilang begitu aja.
Nggak bisa bohong memang,
orang-orang seperti saya butuh koloni untuk bangun mimpi.
Ada yang nggak lagi bisa
seimbang. Ternyata saya nggak pernah benar-benar sekuat itu.
Horee.
Cukup ya. Kalo dilanjut
baper.
Initinya adalah,
nggak ada.
Nyesel ga?
P.S. Ng-unfriend teman dari media sosial karena dia mau nikah, upload undangan,
foto pre wedd; udah freak belom?
P.P.S Maafkan Viani yang nggak kunjung nulis sesuatu yang berkualitas. Dan bermanfaat.
No comments:
Post a Comment
Hello there, question/comment/suggestion/feedback are welcomed. Please feel free to get in touch with me through my instagram/twitter/email account ;)