Antasari 66
Sudah selayaknya
kita menikmati diri sendiri.
Seburuk
apapun Kamu menilai dirimu, bersyukurlah.
Ada hal yang
selalu menjadi ‘hantu’ buat saya.
Yang
selalu memunculkan takut. Gelisah setiap saat. Ragu-ragu.
Merasa nggak normal seperti manusia seharusnya.
Dan saya mengutuki diri sendiri karena itu.
Merasa nggak normal seperti manusia seharusnya.
Dan saya mengutuki diri sendiri karena itu.
Saya jadi
manusia yang berpikiran super sempit.
Sampai satu
demi satu hal datang dan mulai ngegerakin otak saya yang hampir berkarat.
Pernah nggak
mendapati kondisi orang lain yang lebih buruk? Pernah.
Pernah nggak
dengar omongan ‘bahagia ya jadi kamu’, minimal sekali saja seumur hidup?
Pernah.
Apakah
sampai hari ini nggak juga ketemu solusi dari sekian banyak hal yang dianggap
menyedihkan? Ada sih.
Saya merasa berhak nangis sejadi-jadinya merasakan begitu sulitnya ikhlas sebagaimana mudahnya Kamu bilang.
Saya merasa berhak nangis sejadi-jadinya merasakan begitu sulitnya ikhlas sebagaimana mudahnya Kamu bilang.
Seikhlas kedai
kopi menerima saya yang nggak pernah pesan kopi.
Seikhlas art
gallery yang dikunjungi demi sekedar foto Instagram.
Seikhlas Kamu
merelakan hal untuk diikhlaskan.
By the way,
kata penutup Dokter di Jl. Ampera hari ini begitu manis, “Kamu butuh day off;
liburan, me time”.
A nice
prescription, huh?!
No comments:
Post a Comment
Hello there, question/comment/suggestion/feedback are welcomed. Please feel free to get in touch with me through my instagram/twitter/email account ;)