free - soul - time
Mungkin beberapa kali, secara nggak sadar kita menjadikan diri kita sebagai alat pemenuh kewajiban dan kebutuhan. Secara nggak sadar juga, terkadang kita mengeksploitasi diri secara terlalu karena adanya keharusan yang wajib dicapai.
Apa yang saya jalani beberapa bulan terakhir kira-kira seperti itu.
Ngerjain ini, yang itu belom beres, ini yang lain nunggu dikerjain, itu yang lain udah siap ngejemput, dan lain semacamnya.
Saya nggak terlalu ngerti apa efek dari banyaknya tekanan yang terus dipaksakan sama kerjanya ‘hati’. Ngefek ke cara hidup kek, ke kebiasaan kek, atau apa kek, saya cuma bisa bilang kalo hal-hal seperti itu punya pembelajaran dan solusi sendiri. Kenapa pembelajaran dan solusi? Karena sebenarnya kesibukan dan pekerjaan bukan sesuatu yang merugikan untuk dilakukan, dan manusia nggak bisa menghilangkan atau menyalahkannya, yang bisa kita lakukan adalah cari solusi untuk ngatasin kesibukan dan pekerjaan supaya nggak ngefek buruk ke kesehatan jiwa, bukan jadi gila kayak orang gila, tapi keliatan sehat padahal ‘gila’.
Waktu saya ngerasa jenuh dan muak banget sama semua hal yang lagi dikerjain, saya nggak pernah bisa ngelakuin apapun, termasuk duduk dulu, diem dulu, tarik napas dulu, dengerin musik sebentar, atau ketawa-ketawa dan ngebiarin jenuh itu kebuang bareng sama banyaknya nafas yang keluar saat ketawa, yang biasanya saya lakuin cuma ngegerakin anggota badan secara lebih cepat dan ujung-ujungnya teriak. AAAAAAARRRRGGGHHH!
(Visualisasinya agak nggak bagus, jadi mending nggak usah dibahas lebih panjang. Mari.)
Satu hal tentang relaksasi yang selama beberapa hari ini kebayang-bayang terus di pikiran saya adalah diem di salah satu café di dago resort, ambil tempat yg outdoor, duduk menghadap ke city view nya Bandung, dengan udara yang seger banget, dan tetep ada laptop di atas mejanya. Hal sederhanaaaa banget yang belum juga terealisasi sampe sekarang. GOSH! :|
Kerjaan dan kewajiban bukan segalanya yang harus dilakukan. Kerjaan dan kewajiban hanya salah dua dari banyak hal yang harus dikerjakan. Yang terpenting adalah treat your life so well (trust me, I’m not one of SM*SHBLAST). Ketika ada banyak alasan yang bicara tentang why you should do that, selalu ada banyak alasan pula tentang why you should stop doing that. Karena sebenarnya focus-freak adalah salah satu anak buah devil dalam devil is in detail dan musuh paling manis yang pelan-pelan menggerogoti. Fokus itu baik, tapi terlalu fokus malah jadi nggak baik.
Kalo fokus yang ada mulai mengaburkan hal lain yang sebenarnya perlu tapi seakan jadi tidak perlu, be carefull guys, percent defect yg mungkin terjadi secara nggak sadar bisa jadi lebih besar.
Saat jenuh nya udah meradang, jangan lari ke hutan, ke pantai, atau pecahkan gelas biar ramai, coba intip-intip ke bagian lain yang luput dari perhatian, kemungkinan ada something fun disana yang masih terisolasi :)
No comments:
Post a Comment
Hello there, question/comment/suggestion/feedback are welcomed. Please feel free to get in touch with me through my instagram/twitter/email account ;)