Menonton Bahagia
Apa jangan-jangan, kita hanya hidup di pikiran masing-masing?
Karena hidup yang dijalani sebenarnya berputar di situ-situ aja. Nggak benar-benar sedamai video pedesaan yang dibumbui lagu untuk diup di Instagram.
Kita cuma selalu sibuk membandingkannya dengan andai-andai.
Gimanapun damainya video pak tani panen di sawah, atau anak kecil lari-larian di pinggir sungai, bukankah selalu ada ketakutan pak tani gagal panen? Atau harga beras jatuh? Atau anak desa yang nggak berani ke sekolah karena belum bisa bayar SPP?
Lagi banyak merasa ‘apasih, apasih’.
Kita begitu hidup dalam media, nyatanya belum tentu.
Justru waktu aku benar-benar bahagia, segalanya jadi cepat, berasa selewat.
Dan saya nggak pernah mampu untuk menggambarnya, atau bahkan menuliskannya. Terlaluuuuu besar perasaannya.
Bahagia seharusnya selalu saat ini, selalu sekarang.
Jangan lupa bersyukur. Alhamdulillah.
P.S.: Gambar di atas baru banget di foto, airdrop ke laptop, up. Ternyata 'bahagia' bisa difoto.
No comments:
Post a Comment
Hello there, question/comment/suggestion/feedback are welcomed. Please feel free to get in touch with me through my instagram/twitter/email account ;)