Small Talk Goes a Long Way
Kalau kamu punya kesempatan untuk dilahirkan
kembali dan memulai segala sesuatunya dari awal, what you really want to do with your life?
---
Seringkali benar, orang yang membunyikan pertanyaan adalah orang yang sebenarnya paling ingin ditanya.
---
Seringkali benar, orang yang membunyikan pertanyaan adalah orang yang sebenarnya paling ingin ditanya.
---
Jadi baiklah; aku?
Jadi baiklah; aku?
Saya mau baca buku
sebanyak-banyaknya dari kecil.
Keluarga besar saya hampir seluruhnya pegawai.
Keluarga besar saya hampir seluruhnya pegawai.
Nggak heran dari kecil saya
selalu ditanamkan nilai-nilai kepegawaian.
Apasih.
Nggak, nggak gitu.
Barangkali ada benarnya,
background keluarga benar-benar berpengaruh sama bentuk hidup dewasamu. Orang
tua saya mungkin nggak pernah terpikir untuk saya jadi penulis, atau jadi
traveller profesional, atau jadi bagian dari bisnis kreatif?!
Ya nggak sih kayaknya.
Seiring masa, dimana kucing beralih jadi omnivora dan
harimau jadi binatang peliharaan buat uyel-uyelan, banyak hal berubah. Seandainya saya kenal
lebih awal dengan berbagai hal di dunia yang suhunya makin hari makin panas
ini, mungkin Viani siang ini lagi mengendus bau tanah sehabis hujan di Hutan Amazon,
atau duduk di warung kopi sambil
ngedraft seharian, atau
lagi kerja bareng suami untuk suatu project kreatif.
Lah kenapa tiba-tiba muncul ‘suami’?
Lah kenapa tiba-tiba muncul ‘suami’?
Ini bukan cerita menyesali
hidup; lebih kayak evaluasi buat bekal suatu hari membesarkan anak.
Lah kenapa tiba-tiba muncul ‘anak?
Tapi mungkin juga nggak.
Mungkin saya akan tetap jadi Viani yang seperti ini.
Siapa yang tau?
Buat saya, masa kecil
adalah awal dari banyak hal.
Masa kecil itu kapan?
Kira-kira usia TK, di pikiran saya sih begitu.
Saya ingat banyak banget
hal yang terjadi mulai saya TK; bolak-balik sepatu hilang karena naronya di
loker sepatu kelas lain, dipakein obat mata sama guru dan jadi tontonan
temen-temen sekelas, dipukul Bu Wardah karena terus-terusan salah nulis huruf
K, dan.. nginjek eek kambing di pelataran sekolah TK. Eeww~
Saya mau banyak sekali baca
buku. Saya mau punya banyak angan-angan sejak kecil.
Saya mau otak dan perasaan
saya dipenuhi sama hal-hal yang belum pernah saya lihat, yang belum saya
datangi, segala hal yang belum ada, segala sesuatu yang berhasil bikin saya
tertarik mengkhayalkannya hingga detail. Saya mau tau macam-macam hal sejak
kecil sampai saya bingung untuk nentuin kalo
gede mau jadi apa.
Dulu bingung juga sih mau
jadi apa; bingung karena profesi keren yang saya tau cuma dokter dan astronaut.
2 hal yang sebenernya nggak bikin saya excited walaupun tiap ditanya cita-cita,
saya hampir selalu jawab dokter anak.
Well, pada waktu itu Viani
adalah anak kecil yang hidup di kota kecil, nggak punya cukup pilihan karena
ternyata pemikirannya juga nggak lebih besar dari badannya.
---
Bagaimana pun hebatnya
angan-angan kesiangamu saat ini, sampai kapanpun, dirimu sendiri adalah
satu-satunya pihak yang harus bertanggung jawab.
Saya dengan kondisi sadar
nggak berniat untuk mewariskan impian atau cara-cara
hidup yang dianggap wajar buat anak-anak saya kelak. Begitu pun Kamu,
semoga sejauh ini masih ada benang merah antara kita untuk setidaknya sama-sama
setuju dengan konsep dasar pemikiran ini.
Karena pada dasarnya ada
jarak waktu yang cukup jauh antara periode khayalan seseorang dengan masa depan
anaknya kelak. Banyak hal berubah hanya karena waktu.
Dan lagi, saya percaya
bahwa nggak ada orang yang benar-benar sama; even buah yang jatuh dari pohon, dia hanya tak jauh dari pohonnya; tak
jauh artinya nggak benar-benar berada di tempat yang sama; jadi pasti ada
bedanya.
Non, ngomong panjang lebar
maksudnya gimana?
...
Kelak saya punya anak, kita punya anak, saya ngebayangin alangkah menyenangkannya masa dewasa anak itu karena mengetahui bahwa dia sudah mengenal begitu banyak hal.
Saya akan dengan bahagia mengantar dia untuk kenal dengan bakat alaminya, kenalan lebih dalam dengan apa yang dia suka, dan menggiring dia menuju apa yang ingin dicapai.
Kelak saya punya anak, kita punya anak, saya ngebayangin alangkah menyenangkannya masa dewasa anak itu karena mengetahui bahwa dia sudah mengenal begitu banyak hal.
Saya akan dengan bahagia mengantar dia untuk kenal dengan bakat alaminya, kenalan lebih dalam dengan apa yang dia suka, dan menggiring dia menuju apa yang ingin dicapai.
Ketiganya bisa jadi
beda-beda, at least, dia sudah kenal
semua yang dia perlu dan ingin kenal, dan pada masa dia harus menentukan
sesuatu, dia tau kemana harus berlabuh.
Many say that ‘belom jadi orang tua ngomongnya gampang’.
Many say that ‘belom jadi orang tua ngomongnya gampang’.
Anyway, saya belum tau.
Setidaknya mulai saat ini saya punya itikad baik untuk menyambut anak saya
kelak. ã‚·
No comments:
Post a Comment
Hello there, question/comment/suggestion/feedback are welcomed. Please feel free to get in touch with me through my instagram/twitter/email account ;)