Titip Rindu di Baluran
Teruntuk semua mimpi tentang Kamu.
Kalau jalan panjang, padang rumput, dan tangkai ilalang yang membuat
organisme lain tertarik pada Kamu, maka aku
adalah kelelawar yang bergantung diatas pohon, yang senantiasa menikmati Kamu
dengan cara yang tidak pada umumnya.
Gaya lari ayam gendut, jalan ajaib, juga celotehan Bapak Penjual Indomie Rebus yang hanya bisa
dimengerti oleh Kamu (dan Tuhan).
Bersama Kamu, ketidakwajaran terasa
mirip martabak keju San Fransisco, bahagia dengan cara sesederhana
itu.
Bunyi alarm, mimpiku bubar.
Tugasku sudah selesai.
Aku serahkan Kamu kepada yang
lebih mengerti dan membuatmu bahagia.
Lindungi Dia, Tuhan, ketika
penjagaanku tak bisa lagi sampai kepadanya.
Kadang kita harus melepas apa
yang kita harapkan.
Bukan menyerah, tapi menyadari bahwa ada hal yang tidak bisa dipaksakan.
Rinduku tertinggal.
Bukan menyerah, tapi menyadari bahwa ada hal yang tidak bisa dipaksakan.
Rinduku tertinggal.
Titip rindu di Baluran.
No comments:
Post a Comment
Hello there, question/comment/suggestion/feedback are welcomed. Please feel free to get in touch with me through my instagram/twitter/email account ;)